Tunjukkan dukungan dari Indonesia, Menlu Retno pakai syal Palestina
Tunjukkan dukungan dari Indonesia, Menlu Retno pakai syal Palestina. Presiden Amerika Serikat Donald Trump hari ini baru saja mengumumkan secara resmi pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Indonesia lewat Presiden Joko Widodo di Istana menyatakan menolak pengakuan AS itu.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump hari ini baru saja mengumumkan secara resmi pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Indonesia lewat Presiden Joko Widodo di Istana menyatakan menolak pengakuan AS itu.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam acara Bali Democracy Forum hari ini di Tangerang menunjukkan dukungan Indonesia terhadap rakyat Palestina dengan memakai syal Palestina.
"Pertemuan kita hari ini di perayaan demokrasi untuk berdialog tentang kepedulian. Pagi ini Presiden AS mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sebagai negara demokrasi, AS harus tahu apa itu demokrasi," kata Retno.
Menlu menyatakan dia memakai syal Palestina ini sebagai lambang kuatnya Indonesia mendukung Palestina dalam masalah ini.
"Masyarakat Indonesia akan selalu bersama masyarakat Palestina. Indonesia akan selalu berdiri bersama Palestina," tegas Retno.
Pengakuan Trump ini mengakhiri kebijakan AS selama ini yang menolak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sejak Negeri Bintang Daud itu berdiri pada 1948.
"Mengakui Yerusalem," ujar Trump, "adalah langkah yang sudah ditunggu sejak lama untuk mempercepat proses perdamaian."
Dengan pengumuman ini maka Trump memerintahkan Kementerian Luar Negeri AS untuk memulai proses pemindahan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Baca juga:
Kecam AS akui Yerusalem ibu kota Israel, PPP tegaskan sikap RI dukung Palestina
Soal Yerusalem, Trump dinilai arogan yang berbahaya dan menyakiti Islam
Dubes Palestina: Keputusan Trump tidak bisa diterima muslim di seluruh dunia
Kementerian Luar Negeri diminta galang dukungan tolak putusan AS atas Yerusalem
JK tegaskan RI berada di pihak Palestina meski AS umumkan Yerusalem ibu kota Israel
-
Di mana pengepungan Yerusalem terjadi? Pengepungan Yerusalem adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Perang Salib, ketika Saladin berhasil merebut kembali kota suci dari tangan tentara salib Kristen.
-
Apa yang ditemukan para peneliti di Yerusalem? Para peneliti Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan toilet pribadi dari Periode Bait Suci Pertama di kawasan pejalan kaki Armon Hanatziv di Yerusalem.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Yahudi Israel terhadap pria Kristen Palestina di Yerusalem? Aksi tak terpuji dilakukan warga Israel usai meludahi pria Kristen Palestina dan anaknya di Yerusalem. Ludahi Pria Kristen Palestina saat Sedang Jalan dengan Anaknya, Begini Pengecutnya Warga Israel Kabur saat Ditantang Duel Peristiwa tersebut terekam kamera CCTV di sebuah jalanan di Yerusalem hingga viral di media sosial.
-
Bagaimana tanggapan Inggris terhadap konflik Israel-Palestina? Sejauh ini Inggris pun bersikap tengah dalam menyikapi konflik Israel-Palestina. Meski pembantaian di depan mata, Inggris justru tetap menjaga 'kemesraan' dengan Israel. Lewat pernyataan kantor PM Inggris pada Minggu (7/7), Starmer disebut telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata."Dia kemudian menegaskan kebutuhan yang jelas dan mendesak untuk gencatan senjata, pelepasan sandera, serta peningkatan segera volume bantuan kemanusiaan terhadap warga sipil," dikutip Anadolu Agency.Starmer juga mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu atas ucapan selamat yang diberikan kepadanya usai dilantik menjadi PM Inggris yang baru. Dirinya pun berharap bisa lebih memperdalam hubungan akrab antara Inggris dan Israel.
-
Kenapa warga Yahudi Israel meludahi pria Kristen Palestina? Saya pribadi telah menyaksikan hal ini berkali-kali di Yerusalem:Yahudi Zionis meludahi seorang ayah Kristen Palestina yang berjalan dengan damai bersama putranya di jalan. Yahudi lainnya menyemprotkan lada ke matanya," tulis unggahan.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Yerusalem? Arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan gagang guci bertuliskan nama "Menahem" dalam aksara Ibrani, saat penggalian di lingkungan Ras el-‘Amud, Yerusalem yang diduduki.