Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer Berhasil Cegah Infeksi Hingga 90 Persen
Hasil ini adalah yang paling menjanjikan sejauh ini dalam upaya melawan virus corona.
Vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Pfizer yang bekerja sama dengan perusahaan Jerman BioNTech SE berhasil mencegah infeksi hingga lebih dari 90 persen dalam sebuah penelitian melibatkan puluhan ribu sukarelawan. Hasil ini adalah yang paling menjanjikan sejauh ini dalam upaya melawan virus corona.
Delapan bulan sejak pandemi Covid-19 pertama muncul, hasil penelitian ini bisa membuka peluang penggunaan vaksin untuk keadaan darurat jika penelitian lebih lanjut memperlihatkan vaksin ini juga benar-benar aman.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Saham Pfizer mengalami kenaikan sebesar 15 persen dalam pra-pasar trading. Kabar ini juga menambah nilai MSCI World Index dari Pfizer hingga lebih USD 500 miliar.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (9/11), temuan dari penelitian ini berdasarkan analisis terhadap 94 sukarelawan, sebagian sudah diberi placebo dan sebagian diberi vaksin, yang kemudian ditulari Covid-19. Uji coba ini akan dilanjutkan hingga 164 kasus muncul. Jika data ini bertahan dan efek dari vaksin Pfizer muncul sekitar sepekan kemudian dan terlihat perkembangannya cukup baik maka ini berarti dunia sudah memiliki alat untuk mengendalikan pandemi yang sudah merenggut lebih dari 1,2 juta jiwa ini.
"Ini adalah berita terbaik saat ini bagi dunia dan bagi Amerika Serikat serta kesehatan masyarakat," kata William Gruber, wakil presiden Pfizer untuk penelitian dan pengembangan vaksin. Temuan ini bahkan melebihi dari harapannya akan hasil dari penelitian ini .
"Dengan efektivitas dari vaksin pertama yang sebelumnya diharapkan mencapai kisaran 60-70 persen, 'lebih dari 90 persen' adalah luar biasa," kata CEO BioNTech Ugur Sahin.
"Ini memperlihatkan Covid-19 bisa dikendalikan," ujar Sahin dalam sebuah wawancara. "Pada akhirnya ini adalah kemenangan dari sains."
Pfizer kini masih membutuhkan waktu dua bulan untuk menindaklanjuti data yang sudah ada sebagai syarat untuk mendapat izin penggunaan darurat dari para pembuat kebijakan di AS pada pekan ketiga bulan ini. Jika hasil penelitian ini tidak ada masalah maka Pfizer bisa mengajukan izin penggunaan di AS bulan ini.
Sejauh ini komite pemantau data uji coba tidak menemukan ada masalah keselamatan dari vaksin ini, kata Pfizer dan BioNTech.
Dengan hasil positif dari data awal ini, Pfizer berarti sudah kian dekat untuk memperoleh vaksin pertama setelah membuat perjanjian kesepakatan dengan sejumlah negara di dunia buat penyediaan ratusan ribu dosis vaksin. Pfizer mengatakan mereka seharusnya mampu memproduksi 1,3 miliar dosis--cukup untuk memvaksinasi 650 juta manusia pada akhir 2021. Untuk di tahun ini diperkirakan hanya akan tersedia 50 juta vaksin.
(mdk/pan)