Kasus Flu Membludak di Tiongkok, Akankah Pandemi Covid-19 Akan Terulang Kembali?
Kasus flu kembali marak di Tiongkok pada penghujung tahun 2024 ini. Banyak warga Tiongkok mengingat lagi awal terjadinya Covid-19 lalu.
Sejumlah rumah sakit di berbagai kota besar di Tiongkok kembali dipenuhi pasien dalam beberapa pekan terakhir. Anak-anak hingga orang dewasa berbondong-bondong datang ke rumah sakit dengan keluhan demam tinggi, batuk, dan flu. Fenomena ini memicu kekhawatiran publik. Banyak warga yang menyamakan situasi ini dengan awal pandemi Covid-19 pada 2019 lalu.
“Kondisinya benar-benar mengingatkan kami pada saat Covid-19 merebak pertama kali,” ungkap salah satu warga melalui media sosial dilansir dari aboluowang.
Di berbagai platform daring, video dan cerita tentang antrean panjang di rumah sakit semakin banyak beredar. Salah satu video memperlihatkan rumah sakit anak-anak yang penuh sesak, bahkan hingga larut malam. Dalam rekaman lain, terlihat sejumlah orang tua yang rela datang ke rumah sakit sejak dini hari untuk mendapatkan nomor antrean agar anak mereka bisa segera mendapatkan perawatan. Di ruang infus, pasien membludak hingga tidak ada lagi tempat kosong.
Flu atau Sesuatu yang Lebih Serius?
Menurut otoritas kesehatan Tiongkok, ledakan kasus ini disebabkan oleh penyebaran influenza A (flu A) dan virus human metapneumovirus (HMPV). Namun, banyak warganet Tiongkok yang meragukan diagnosis ini. Mereka mengungkapkan bahwa gejala yang dialami mirip dengan gejala infeksi Covid-19 saat awal pandemi.
Seorang video blogger mengungkapkan pengalamannya pada 25 Desember lalu. Ia dan istrinya menghadiri sebuah acara di Guangzhou, namun beberapa hari setelahnya, keduanya mengalami demam tinggi yang sulit reda.
“Rasanya sama persis dengan ketika pertama kali terinfeksi Covid-19,” ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa hampir semua orang yang hadir di acara tersebut juga terinfeksi flu. Untuk mencegah penularan lebih lanjut kepada anak-anak mereka, ia dan istrinya memilih untuk mengisolasi diri di rumah. “Kalau kamu ingat bagaimana rasanya kena Covid-19 dulu, sebaiknya tetap pakai masker saat ke tempat ramai,” sarannya.
Kekhawatiran serupa juga disampaikan oleh warga di media sosial Tiongkok. Seorang pengguna Weibo menulis, “Jumlah pasien di ruang rawat jalan dengan gejala demam meningkat drastis. Dari sekitar 30 pasien per hari, kini mencapai lebih dari 120 pasien per hari. Gejalanya cukup berat.” Meski sebagian besar kasus yang terdeteksi adalah flu A, kekhawatiran bahwa ini sebenarnya merupakan varian baru dari Covid-19 terus menghantui publik.
Pengguna lain menambahkan bahwa tempat kerja mereka terkena dampak besar dari wabah flu ini. “Kami memiliki empat departemen yang seluruh karyawannya jatuh sakit,” tulis seorang pengguna. Bahkan, ada yang secara terang-terangan menduga bahwa kasus ini sebenarnya adalah Covid-19 yang masih menyebar dalam bentuk lain.
Data yang Mengejutkan
Situasi ini diperparah oleh laporan dari beberapa institusi kesehatan. Li Hongye, Kepala Dokter di Rumah Sakit Perempuan dan Anak di Zhumadian, menyatakan bahwa jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit pada bulan Desember meningkat hingga 10 kali lipat dibandingkan bulan November. “Kami sudah memasuki periode ledakan kasus flu,” ungkapnya kepada Daxiang News.
Pernyataan serupa datang dari otoritas pengendalian penyakit Tiongkok. Dalam konferensi pers pada 27 Desember, Kan Biao, Direktur Institut Penyakit Menular di Pusat Pengendalian Penyakit Tiongkok, mengonfirmasi bahwa tingkat deteksi positif virus flu telah meningkat tajam.
Ia menyebutkan bahwa kasus flu ini kini berada dalam fase penyebaran musiman yang intens. “Dalam waktu dekat, kasus ini akan terus meningkat,” ujarnya. Namun, ia juga menegaskan bahwa infeksi Covid-19 berada pada tingkat penyebaran yang rendah.
Meski begitu, pernyataan ini tidak cukup meredakan kekhawatiran masyarakat. Apalagi, virus human metapneumovirus yang juga menjadi penyebab ledakan kasus ini belum memiliki obat atau vaksin khusus, menurut otoritas kesehatan.
Apakah Pandemi Covid-19 Akan Terulang?
Meski gejala flu ini membuat banyak orang trauma dengan masa-masa awal pandemi, sebagian ahli meyakini bahwa situasi ini masih berbeda. Salah satu alasannya adalah tingkat keparahan kasus, meski cukup tinggi, tidak menyebabkan lonjakan besar dalam angka kematian. Selain itu, vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan secara masif diyakini memberikan perlindungan tambahan bagi masyarakat.
Namun, tidak dapat disangkal bahwa ledakan kasus flu di Tiongkok ini menjadi peringatan keras bagi dunia. Penyebaran penyakit menular, baik flu musiman maupun Covid-19, dapat meningkat dengan cepat jika langkah pencegahan tidak diambil dengan serius.
Apakah ini awal dari pandemi baru atau hanya ledakan kasus flu musiman? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun, yang pasti, kehati-hatian tetap menjadi kunci. Karena seperti yang kita alami lima tahun lalu, sebuah wabah dapat mengubah dunia hanya dalam hitungan bulan.