Walau Miliki Gejala Ringan, Mengapa Banyak Pasien Anak Mycoplasma Pneumonia?
Gejala Mycoplasma pneumonia yang ditimbulkan sebenarnya terbilang ringan.
Menurut Erlina Burhan, anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), gejala Mycoplasma pneumonia cenderung ringan dan umumnya tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.
Walau Miliki Gejala Ringan, Mengapa Banyak Pasien Anak Mycoplasma Pneumonia?
-
Apa penyebab Pneumonia pada anak? Penyebab pneumonia pada anak melibatkan berbagai faktor. Adapun faktor-faktor pneumonia yang disebabkan oleh berbagai jenis kuman, seperti bakteri, jamur, dan virus.
-
Apa penyebab pneumonia pada anak? Mycoplasma pneumonia adalah infeksi yang menular melalui droplet di udara saat batuk atau bersin, menyerang tidak hanya anak-anak usia sekolah tetapi juga orang dewasa.
-
Apa ciri khas pneumonia pada anak? Pneumonia pada anak bisa menimbulkan ciri-ciri yang berbeda-beda, tergantung pada penyebab dan lokasi infeksinya. Berikut adalah beberapa ciri pneumonia pada anak yang perlu diwaspadai:Demam. Anak yang mengalami pneumonia biasanya akan mengalami demam tinggi, terutama jika penyebabnya adalah bakteri.
-
Mengapa Pneumonia berbahaya bagi anak? Hal ini akan berdampak signifikan pada kesehatan anak.
-
Mengapa pneumonia berbahaya bagi anak? Pneumonia pada anak bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera dan tepat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui ciri-ciri pneumonia pada anak, agar dapat memberikan pertolongan pertama dan membawa anak ke dokter sesegera mungkin.
Lantas, mengapa infeksi pneumonia di China akibat Mycoplasma pneumoniae membuat pasien anak-anak membludak? Ada pula gejala anak yang dilaporkan mengalami mengi (napas berbunyi) sampai diare.
"Saya ingin menyampaikan, kalau hanya (terinfeksi) Mycoplasma pneumoniae saja biasanya gejalanya ringan. Barangkali di China itu anak-anak gejalanya berat bisa jadi karena selain terinfeksi Mycoplasma pneumoniae juga ada koinfeksi dengan virus misalnya," papar Erlina saat 'Media Briefing PB IDI: Mycoplasma Pneumonia' dilansir dari Liputan6.
Koinfeksi adalah kondisi seseorang terinfeksi lebih dari satu kuman atau bakteri.
Erlina kembali menyebut gejala Mycoplasma pneumoniae pada anak di China.
"Gejala yang timbul pada anak-anak di China utara itu bersin-bersin mereka. Hidung tersumbat, sakit tenggorok, matanya berair, kadang-kadang ada mengi, napasnya berbunyi," lanjutnya.
"Bahkan kalau batuk sering bisa muntah dan juga ada yang diare."
Bakteri Mycoplasma pneumoniae penyebab pneumonia di China -- yang juga merebak di Eropa seperti Belanda dan Denmark -- termasuk kategori bakteri atipikal.
Gejala Memburuk pada Orang yang PPOK
Erlina Burhan menambahkan, gejala Mycoplasma pneumonia dapat memburuk pada orang dewasa yang mempunyai riwayat komorbid seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
"Kondisi lain bisa memburuk, ada sakit tenggorok, lemas, batuk, nyeri kepala. Kemudian kalau dia memburuk bisa menimbulkan ada cairan di paru dan kalau orangnya sakit yang lain, PPOK misalnya, ini akan menjadi lebih parah," tambahnya.
Sementara itu, gejala Mycoplasma pneumonia secara umum termasuk ringan.
"Gejala-gejalanya tidak berat, ringan-ringan saja dan juga baru muncul setelah satu atau sampai 4 minggu, bisa sampai satu bulan kemudian baru gejala muncul," jelas Erlina.
"Gejalanya batuk ya. Kalau orangnya sehat biasanya gejalanya ringan-ringan saja."
Unit pelayanan anak di rumah sakit kota di China sedang menghadapi lonjakan pasien anak dengan keluhan penyakit pernapasan, termasuk Mycoplasma pneumonia. Meskipun unit layanan kesehatan anak semakin penuh, pihak berwenang China mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang.
Menurut laporan media China, saat ini terdapat banyak bangsal rumah sakit yang tengah penuh dengan pasien. The Guardian mengutip data dari Global Times yang melaporkan pada Selasa (28/11/2023) bahwa rumah sakit Anak Beijing telah menerima hingga 9.378 pasien dalam sehari. Jumlah tersebut telah melampaui kapasitas penuh selama dua bulan terakhir.
Selain itu, diketahui bahwa klinik rawat jalan, klinik anak, dan departemen pernapasan di beberapa rumah sakit di Beijing telah terpesan selama tujuh hari setidaknya.
Penyakit Mirip Flu, Bukan Patogen Baru
Pihak berwenang China juga mengatakan, peningkatan kasus penyakit pernapasan tidak didorong oleh patogen baru. Melainkan oleh penyebaran bakteri seperti Mycoplasma pneumoniae dan patogen umum termasuk influenza, rhinovirus, adenovirus, dan RSV.
Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya memantau peningkatan pneumonia yang tidak terdiagnosis di rumah sakit anak di Beijing, Liaoning, dan tempat lain di Tiongkok.
Data yang tersedia menunjukkan penyakit mirip flu itu meningkat dua kali lipat dibandingkan beberapa tahun terakhir. Namun, pihak berwenang mendesak masyarakat untuk tetap tenang, dan mengkaitkan peningkatan kasus dengan awal musim flu pertama sejak pembatasan pandemi COVID-19 dicabut.