Warga Lebanon Demo Tolak Perayaan Tahun Baru, Lebih Penting Suarakan Solidaritas untuk Palestina
Demo berlangsung pada Minggu (31/12) malam di Alun-Alun Syuhada, Beirut.
Demo berlangsung pada Minggu (31/12) malam di Alun-Alun Syuhada, Beirut.
- Hati Warga Gaza Palestina Memang Istimewa, Sedang Dibombardir Israel Tapi Masih Memikirkan Lebanon
- 4 Peristiwa yang Terlewatkan di Gaza Sejak Israel Mengebom Lebanon, Ada Kejutan dari Hamas
- Israel Kembali Serang Lebanon, 492 Orang Terbunuh Termasuk Puluhan Wanita dan Anak-Anak
- Wanita Israel 'Ngamuk' ke Orang Yahudi Gara-Gara Dukung Palestina, Memaki Sampai Nyebut Monster
Warga Lebanon Demo Tolak Perayaan Tahun Baru, Lebih Penting Suarakan Solidaritas untuk Palestina
Warga Beirut di Lebanon turun ke jalan, melakukan demonstrasi menolak perayaan Tahun Baru, di tengah agresi Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, Palestina dan serangan Israel ke Lebanon selatan.
Alun-Alun Syuhada di tengah kota Beirut, yang biasanya menjadi pusat perayaan tahun baru setiap tahunnya, dipenuhi para demonstran pada Minggu (31/12) malam.
Dilansir Al Mayadeen, para demonstran menolak melakukan perayaan tahun baru sebagai bentuk solidaritas gugurnya saudara-saudara mereka akibat mesin perang brutal Israel.
Foto: X/@Syribelle
Mereka mengkritik kurangnya empati orang-orang yang merayakan tahun baru. Para demonstran memakai keffiyeh dan membawa poster bertuliskan: "Bom fosfor di Selatan (Lebanon), kembang api di Beirut."
Mereka juga meneriakkan slogan anti-zionis dan anti-imperialis, juga menyerukan solidaritas antara rakyat Lebanon, Irak, dan Yemen dalam melawan kolonialisme Zionis dan sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina.
Foto: X/@Syribelle
"Dari Beirut, kami menyampaikan hormat kami kepada roket-roket Yaman," teriak paea demonstran.
Sebelumnya pada Minggu, demonstrasi besar juga digelar di luar Kedutaan Amerika Serikat di Tunis, Tunisia, sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza. Para demonstran juga mengecam agresi Israel yang masih berlangsung dan semakin brutal.
Para demonstran mengibarkan bendera Palestina, menyerukan agresi Israel harus dihentikan di Gaza, dan menuntut dutas besar AS diusir dari Tunisia karena telah mendukung Israel melakukan genosida di Gaza.
Mereka juga mendukung sikap Yaman dalam mendukung Gaza dan operasi Angkatan Bersenjata Yaman di Laut Merah menghentikan kapal-kapal yang menuju Israel.