5 Hal penting yang perlu dicermati saat membaca label kosmetik
Kita harus cermat dalam membaca bahan-bahan yang tercantum pada label dan klaim produsen.
Sekarang sudah bukan zamannya lagi percaya buta dengan produk buatan pabrik. Sebagai konsumen yang cerdas, kita harus kritis terhadap bahan-bahan yang dipakai dalam suatu produk. Tak terkecuali kosmetik yang kita pakai setiap hari.
Kita harus cermat dalam membaca bahan-bahan yang tercantum pada label dan klaim produsen. Berikut ini Jenny Frankel, ahli kimia dan pendiri perusahaan kosmetik Nudestix berbagi tips melalui She Knows.
Komposisi bahan diurutkan sesuai persentase jumlahnya
Komposisi bahan yang digunakan dalam sebuah produk akan dicantumkan berdasar persentase jumlahnya. Bahan yang paling banyak digunakan akan berada di urutan pertama. Bahan-bahan aktif akan ditampilkan pada daftar terpisah. Sementara bahan-bahan dengan kandungan di bawah 1 persen bisa saja terdaftar dalam urutan apapun. Biasanya bahan-bahan non-warna ditampilkan terlebih dahulu, setelah itu baru baru bahan-bahan yang mengandung warna.
Jangan mudah percaya dengan klaim produsen
Food and Drugs Administration menyebutkan, "Bahkan jika suatu produk tidak pernah diuji pada hewan, ada kemungkinan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat produk itu [diuji pada hewan]."
Seandainya suatu produk menggunakan bahan-bahan yang diakui 'cruelty free' pun masih ada kemungkinan bahan-bahan tersebut diuji pada hewan di masa lalu. Intinya, jangan terlalu mudah percaya dengan klaim yang diberikan produsen.
'Teruji secara klinis' tak selalu berarti bebas risiko
Kata 'teruji secara klinis' atau 'dermatologically tested' juga tak memberikan banyak jaminan terhadap konsumen. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi hasil pengujian suatu produk. Antara lain jumlah partisipan yang mengikuti uji coba dan berapa lama rentang waktu uji coba tersebut.
Waspadai keberadaan bahan-bahan berbahaya
-
Bagaimana ciri khas kecantikan perempuan dari Malang? Salah satu kota wisata di Jawa Timur ini dikenal sebagai penghasil perempuan cantik. Cuaca Malang yang cenderung sejuk membuat perempuan-perempuan di sana memiliki kulit yang cerah.
-
Kapan kulit wanita mulai menua? Saat mencapai usia 25 tahun, kulit mulai mengalami proses penuaan. Namun, tanda-tanda penuaan yang jelas biasanya muncul ketika memasuki usia 30-an.
-
Bagaimana agar wanita bisa menjadi lebih baik? “Menjadi wanita muslimah nan istiqamah memang tidaklah mudah, tetapi beranilah untuk memulai menjadi wanita yang lebih baik dengan taat beribadah dengan Allah SWT. Yakin bahwa Allah SWT akan menuntunmu ke jalan yang lebih baik”
-
Apa saja cara menghilangkan kumis pada wanita? Menghilangkan kumis pada wanita bisa dilakukan dengan beragam cara. Berikut, beberapa rekomendasi cara menghilangkan kumis pada wanita, yang bisa dipraktikkan: 1. Masker Madu dan Jus Lemon: Campurkan 1 sendok madu dengan 2-3 tetes jus lemon. Aplikasikan campuran ini pada area kumis dan biarkan selama 15-20 menit sebelum dibilas dengan air hangat. Lakukan ini 2-3 kali seminggu. Lemon akan membantu mencerahkan kulit dan memudarkan warna rambut halus, sedangkan madu akan melembapkan dan menghaluskan kulit. 2. Masker Putih Telur: Kocok putih telur hingga berbusa, kemudian oleskan pada kumis. Biarkan masker mengering selama 15-20 menit sebelum dibilas dengan air hangat. Lakukan ini 2-3 kali seminggu. Masker putih telur akan membantu mengangkat rambut halus secara bertahap. 3. Terapi Laser: Terapi laser dapat menghilangkan kumis secara permanen. Dalam prosedur ini, sinar laser diarahkan pada folikel rambut yang menyebabkan kumis. Terapi ini biasanya dilakukan dalam beberapa sesi tergantung pada kepadatan dan ketebalan rambut. 4. Intense Pulsed Light (IPL): Metode ini menggunakan cahaya intens yang menghancurkan folikel rambut secara permanen. Prosedur IPL dilakukan oleh profesional kesehatan kulit dan biasanya membutuhkan beberapa sesi untuk mencapai hasil yang optimal. 5. Elektrolisis: Elektrolisis adalah metode yang menghilangkan kumis dengan menghancurkan folikel rambut menggunakan arus listrik. Teknik ini lebih lama dan membutuhkan banyak sesi untuk hasil yang diinginkan.
Pada dasarnya, peraturan bahan-bahan yang diperbolehkan untuk perusahaan kosmetik cenderung lebih longgar daripada perusahaan farmasi. Karena itu, kadang masih terselip bahan-bahan yang diklaim berbahaya dalam daftar komposisi suatu produk.
Selain itu, setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda-beda mengenai bahan-bahan kimia berbahaya. Jadi bukan tak mungkin jika bahan yang sudah dilarang di luar negeri masih digunakan oleh perusahaan-perusahaan kosmetik di Indonesia.
Cermati tanggal kedaluwarsa
Setiap kemasan produk kosmetik idealnya mencantumkan tanggal produksi dan tanggal kedaluwarsa. Pastikan untuk meneliti masa pakai produk melalui informasi ini.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat membaca label kosmetik.
Baca juga:
Polisi bongkar perdagangan satwa dilindungi untuk bahan kosmetik
BPOM bakar obat, makanan dan kosmetik ilegal senilai Rp 2,2 miliar
Ribuan kosmetik ilegal di Pekanbaru dipasok dari Jakarta
Petugas Imigrasi tangkap WNA Mesir terkait pemalsuan dokumen
Gara-gara pengen cantik, 6 wanita ini justru meregang nyawa