5 Pemahaman Salah Kaprah tentang Purging saat Coba Produk Skincare
Jangan sampai salah, purging bukan fase penolakan sementara atau proses detoksifikasi yang selalu terjadi.
Purging, istilah kecantikan yang satu ini tampaknya sudah tak asing bagi para pecinta kosmetik. Sering diartikan sebagai proses detoksifikasi kulit yang ditandai dengan reaksi temporer di mana kulit menolak produk. Dari pengertian di atas saja kita sudah bisa menemukan dua kesalahan.
Jadi apa saja yang perlu diluruskan dari pemahaman tentang skin purging yang beredar selama ini? Mari kita bahas selengkapnya.
-
Bagaimana cara mencegah kulit kering di wajah? Melansir dari American Academy of Dermatology merekomendasikan tips berikut ini untuk mencegah kulit kering:Gunakan air hangat untuk mandi dan mencuci (bukan yang panas) Pilih pembersih yang lembut, harum, dan bebas alkohol. Bersihkan wajah sekali sehari pada malam hari, lalu bilas dengan air dingin di pagi hari. Batasi waktu mandi dan mandi menjadi 5–10 menit. Oleskan pelembap segera setelah mandi atau mandi, saat kulit masih lembap, untuk mengunci kelembapan. Cukur setelah mandi, dan gunakan krim atau gel cukur untuk melembutkan rambut. Ganti pisau cukur setiap lima hingga tujuh kali penggunaan. Oleskan kain dingin ke area yang terkena. Oleskan lip balm dengan petrolatum untuk menenangkan bibir pecah-pecah. Kenakan syal untuk melindungi wajah dari paparan suhu dingin.
-
Apa yang dicari oleh banyak orang dalam hal perawatan kulit wajah? Banyak orang bermimpi memiliki kulit wajah yang cerah dan bersinar, dan salah satu langkah penting untuk mencapainya adalah dengan menggunakan krim malam yang sesuai.
-
Bagaimana cara merawat eksim di wajah? Bagian penting dari perawatan kulit eksim adalah menjaga kelembapan kulit, menghindari bahan-bahan perawatan kulit dan pemicu yang dapat menyebabkan kekambuhan.
-
Kenapa pelembap penting untuk menjaga kelembapan kulit wajah? Sesuai dengan namanya, fungsi utama moisturizer adalah untuk menjaga kelembapan alami pada kulit. Inilah manfaat umum yang banyak diketahui oleh orang lain, terutama beauty enthuasts yang memang concern akan perawatan kulit.
-
Apa saja bahan alami yang bisa digunakan untuk eksfoliasi wajah? Selain menggunakan bahan kimia, ada pula beberapa bahan eksfoliasi alami untuk wajah yang bisa digunakan. Mulai dari timun dan teh hijau, kulit jeruk, oatmeal, hingga buah nanas dan pepaya.
-
Bagaimana kita bisa mencegah iritasi kulit wajah? Bagaimana pun, mencegah adalah langkah yang paling baik daripada mengatasi segala kondisi. Dengan begitu, bagi Anda yang memiliki kulit sensitif perlu memperhatikan beberapa cara mencegah iritasi kulit wajah dengan baik, yaitu sebagai berikut:• Gunakan Produk yang Sesuai: Pilih produk perawatan kulit yang cocok dengan jenis kulit Anda. Hindari produk yang mengandung bahan yang dapat memicu reaksi alergi atau iritasi. Produk yang hipoalergenik dan bebas pewangi seringkali menjadi pilihan yang lebih aman.• Cuci Wajah Dengan Lembut: Hindari menggosok atau menggaruk wajah secara kasar. Gunakan air hangat, bukan air panas, saat mencuci wajah, dan pilih pembersih yang lembut.• Hindari Over-Exfoliation: Eksfoliasi terlalu sering atau dengan produk yang terlalu keras dapat merusak kulit. Batasi eksfoliasi kulit wajah Anda menjadi satu atau dua kali seminggu. • Perlindungan Matahari: Gunakan tabir surya setiap hari, bahkan pada hari-hari mendung, untuk melindungi kulit wajah Anda dari sinar UV yang dapat menyebabkan iritasi dan penuaan dini.• Hindari Cuaca Ekstrem: Saat cuaca sangat panas atau dingin, lindungi kulit Anda dengan penggunaan penutup wajah, kacamata hitam, atau produk yang mengandung SPF.• Hindari Sentuhan Tangan Kotor: Jangan sentuh wajah Anda dengan tangan yang kotor, karena ini dapat memindahkan kuman dan kotoran ke kulit yang bisa memicu iritasi.• Perhatikan Diet: Makan makanan seimbang dan hindari makanan yang dapat memicu reaksi alergi pada kulit Anda. • Hindari Stres: Stres dapat memengaruhi kesehatan kulit. Cobalah untuk mengelola stres Anda dengan teknik seperti yoga, meditasi, atau olahraga.• Hindari Produk Kimia yang Berbahaya: Periksa bahan-bahan dalam produk perawatan kulit Anda dan hindari yang mengandung bahan kimia yang berbahaya atau iritan potensial.• Jaga Kondisi Kesehatan Umum: Kesehatan umum yang baik, seperti tidur yang cukup, hidrasi yang cukup, dan pola makan seimbang, dapat membantu menjaga kulit wajah tetap sehat. • Perhatikan Reaksi Kulit: Jika Anda mencurigai bahwa produk perawatan kulit atau kosmetik tertentu menyebabkan iritasi, hentikan penggunaannya segera.• Konsultasikan dengan Profesional: Jika Anda memiliki masalah kulit kronis atau iritasi berkepanjangan, sebaiknya berkonsultasi dengan seorang profesional perawatan kulit atau dokter kulit untuk saran dan perawatan yang tepat.
Miskonsepsi 1: Purging adalah Fase Penolakan Sementara terhadap Produk Baru
Hampir semua penjelasan tentang purging yang kita jumpai di berbagai situs kecantikan menyebutkan bahwa ini adalah fase inisiasi di mana kulit menunjukkan reaksi penolakan sementara. Begitu masa adaptasi selesai, kondisi kulit akan berangsur membaik.
Saat terjadi purging, kulit memang sedang beradaptasi pada produk baru. Walaupun begitu, kulit berjerawat pada periode purging justru karena bahan aktif pada produk sedang bekerja.
Kulit mengalami jerawat atau beruntusan karena bahan aktif di dalam produk meningkatkan kecepatan siklus perputaran sel kulit. Bakal jerawat yang masih berada di bawah permukaan kulit jadi lebih cepat matang. Tetapi begitu keseimbangan pada kulit kembali, jerawat ini juga akan hilang bersamaan.
Miskonsepsi 2: Purging Memang Harus Terjadi saat Mencoba Produk Baru
Katanya purging memang sudah sewajarnya terjadi. Jika kulit tidak mengalami purging, artinya kandungan di dalam produk kurang ampuh.
Khasiat suatu produk pada kulit pemakainya tidak ditentukan oleh terjadinya fase purging atau tidak. Purging adalah masalah kulit temporer yang terjadi karena terganggunya keseimbangan para masa adaptasi dan hal ini bisa dimaklumi.
Tetapi akan lebih baik lagi jika kulit bisa beradaptasi pada kandungan di dalam produk tanpa harus mengalami jerawat atau beruntusan lebih dulu. Tidak semua orang harus mengalami purging saat mencoba produk baru.
Miskonsepsi 3: Purging adalah Proses Detoksifikasi
Penjelasan yang paling sering dikemukakan mengenai skin purging adalah produk yang dipakai membantu tubuh untuk mengeluarkan racun dari kulit. Begitu seluruh racun tersapu bersih, kondisi kulit akan membaik. Dan hal ini berlaku untuk semua jenis kosmetik dan produk perawatan kecantikan.
Menurut sejumlah ahli dermatologi dan kecantikan, tubuh tidak mengeluarkan racun dengan cara seperti itu. Kulit hanya mengeluarkan jejak-jejak toksin melalui keringat. Sementara organ yang bertugas mengeluarkan sebagian besar racun dari dalam tubuh adalah hati dan ginjal.
Miskonsepsi 4: Purging Bisa Terjadi dengan Semua Produk Skincare
"Biasanya purging ditemui pada produk yang meningkatkan perputaran sel seperti retinoid atau hydroxy acids," tutur Sejal Shah, M.D., ahli dermatologi yang berbasis di New York kepada Allure.
Jika produk yang digunakan adalah bedak atau krim yang tidak mengandung lactic acid, glycolic acid, salicylic acid, atau retinol tetapi kulit jadi berjerawat, maka ini adalah reaksi alergi. Dengan kata lain, kulit memang bereaksi negatif terhadap produk yang digunakan.
Miskonsepsi 5: Gunakan Terus Produk sampai Kondisi Kulit Membaik dengan Sendirinya
Jerawat atau beruntusan pada saat purging idealnya sembuh setelah empat sampai enam minggu. Jika setelah itu jerawat masih belum sembuh, maka itu adalah reaksi alergi. Hentikan pemakaian produk sekarang juga.
Itulah beberapa pemahaman salah kaprah tentang purging yang sebaiknya diketahui kebenarannya.
Sumber: Beautylish, Metrin, Allure
(mdk/tsr)