6 Kebiasaan kerja yang bisa menghancurkan karir!
Beberapa kebiasaan yang menguras tenaga ini mungkin terlihat baik, namun sebenarnya bisa menghancurkan karir Anda!
Bekerja keras untuk melakukan pekerjaan terbaik memang diperlukan jika kalian ingin berhasil dalam pekerjaan. Namun sebelum tancap gas dengan kecepatan tertinggi, sebaiknya kenali batasan kemampuan kalian sendiri. Jangan melakukan kebiasaan yang menguras tenaga namun bisa menghancurkan karir kalian.
Berikut adalah beberapa kebiasaan menguras tenaga yang justru bisa menghancurkan karir kalian, seperti dilansir oleh Brazen Career (26/08).
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Apa saja tips penting yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan saraf? Menjaga kesehatan saraf sangat penting untuk memastikan fungsi optimal sistem saraf kita. Berikut adalah enam tips yang dapat membantu dalam menjaga kesehatan saraf: 1. Konsumsi Nutrisi yang Seimbang, 2. Rutin Berolahraga, 3. Tidur yang Cukup, 4. Manajemen Stres, 5. Hindari Toksin, 6. Tetap Aktif Secara Mental.
-
Apa saja yang termasuk dalam kebutuhan utama dalam tips hidup hemat? Kebutuhan mencakup hal-hal esensial untuk kelangsungan hidup, seperti makanan, tempat tinggal, pakaian, dan perawatan kesehatan.
1. Tidak makan siang
Kalian ingin menunjukkan pada manajer bahwa memenuhi deadline sangat penting, sehingga terkadang kalian melewatkan makan siang untuk menyelesaikan pekerjaan di siang hari. Oke, hal ini bisa dilakukan sesekali jika memang deadline itu sangat penting. Namun jangan lakukan ini setiap hari. Ketika deadline dan pekerjaan sedang senggang, kalian juga harus beristirahat. Perusahaan tak akan langsung bangkrut jika kalian istirahat dan makan siang selama 30 menit. Pergi dari meja kerja, makan siang dan bercakap-cakap dengan rekan kerja. Nikmati jam istirahat.
2. Waktu personal
Waktu libur adalah waktu libur, jadi jangan habiskan untuk terus-terusan mengecek email kecuali kalian memang sedang bertugas. Hey, hidup kalian tidak bergantung pada email kerja bukan? Jadi jangan terus-terusan mengeceknya seolah kalian tak bisa hidup tanpa melihat email kerja sebentar saja. Bersikaplah santai. Keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi itu penting. Tidak mempedulikan pekerjaan di saat hari libur bukan berarti kalian tak bertanggung jawab. Namun itu adalah hak kalian untuk memiliki waktu istirahat dan berlibur.
3. Tidak menggunakan cuti
Karyawan di perusahaan memiliki jatah cuti dan itu merupakan hak yang bisa digunakan. Jangan terus-terusan mengurusi pekerjaan dan tidak menggunakan jatah cuti kalian. Ya, ini akan membuat kalian terlihat rajin dan berdedikasi. Namun apa gunanya untuk hidup kalian? Apa gunanya bekerja keras dan memiliki penghasilan besar jika kalian tak bisa menikmatinya untuk berlibur barang sejenak? Jadi, jangan ragu-ragu, ambil saja cuti itu dan berliburlah. Hilangkan stres dan bersantai. Kemudian kalian akan siap untuk bekerja lagi dengan semangat baru. Namun tentu saja, dengan catatan tanggung jawab kalian sudah selesai sebelum cuti.
4. Terlalu menjelaskan
Kalian perlu ke dokter untuk memeriksakan diri dan izin sejenak dari pekerjaan. Apakah manajer perlu tahu kenapa kalian harus pergi ke dokter? Jawabannya, tidak. Mereka perlu tahu kalian izin untuk pergi ke dokter, tapi kalian tak perlu menjelaskan panjang lebar mengenai penyakit macam apa yang kalian miliki, pengobatan yang harus dilakukan, dan lainnya. Terkadang karyawan merasa perlu menjelaskan secara detail mengapa mereka membutuhkan izin agar manajer percaya dan tahu bahwa mereka tidak bohong. Ini tak perlu, urusan pribadi kalian adalah urusan pribadi. Surat dokter sudah cukup membuktikannya.
5. Tidak bicara saat rapat
Kalian bisa jadi karyawan baru di kantor atau baru dipromosikan dalam divisi tertentu. Namun itu bukan alasan untuk melewatkan kesempatan bicara saat rapat. Jangan remehkan pentingnya bicara dan kontribusi yang kalian berikan saat rapat. Ide kreatif kalian bisa saja sangat berguna dan disukai oleh semua orang. Seringkali ada orang lain yang berpikir sama dan berani mengatakannya di rapat, sehingga dia telah mencuri peluang keberhasilan kalian. Jangan biarkan hal ini terjadi. Selama tak ada larangan untuk berbicara saat rapat, jangan takut mengungkapkan ide kreatif kalian.
6. Melakukan pekerjaan lebih banyak dari kemampuan
Diri kalian hanya satu orang, satu otak dengan dua tangan dan dua kaki. Kalian tentu tak bisa melakukan semua pekerjaan sendirian. Kalian harus bisa mengenali batas kemampuan dan meminta bantuan orang lain jika merasa pekerjaan kalian telah melebihi batas. Tentu saja, kalian ingin membuat atasan terkesan. Namun jika ini hanya akan memberatkan diri kalian sendiri sehingga banyak pekerjaan yang tak selesai dengan maksimal, sebaiknya jangan lakukan ini. Katakan pada manajer bahwa kalian kewalahan. Ini akan membuat kalian terlihat bertanggung jawab, dan bukannya tidak becus.
Itulah beberapa kebiasaan buruk yang tak jarang dilakukan karyawan. Kebiasaan yang menguras tenaga dan waktu di atas biasanya dilakukan untuk menunjukkan dedikasi pada perusahaan, namun bisa berakhir dengan efek negatif pada diri sendiri dan pekerjaan mereka.
(mdk/kun)