Tips dan Trik CEO Agar Karyawan Kerja Produktif dan Betah di Kantor
Karyawan yang merasa bahwa pendapat mereka diperhatikan cenderung lebih terlibat dalam pekerjaan.
Thasunda Brown Duckett, CEO perusahaan Asuransi TIAA, memberikan beberapa saran bagi siapa pun yang ingin menjadi pemimpin yang lebih baik. Menurutnya, pemimpin harus lebih banyak mendengarkan dan berbicara lebih sedikit. Dia secara rutin mengadakan sesi diskusi kecil dengan para karyawan untuk mendengarkan ide, masalah, dan perspektif mereka secara langsung. Setiap bulan, Duckett mengadakan pertemuan yang disebut "Coffee and T".
Dilansir dari CNBC pada Kamis (24/10), dalam pertemuan ini, hanya 10 karyawan yang diundang dan dikelompokkan berdasarkan kesamaan tertentu, seperti jabatan atau masa kerja. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman dan terbuka. Duckett, yang juga terdaftar dalam ''Changemakers 2024'' versi CNBC, memanfaatkan sesi ini untuk memahami apa yang disukai karyawan tentang bekerja di TIAA, hal-hal yang sudah berjalan dengan baik, serta masalah-masalah yang perlu diperbaiki.
-
Siapa yang memberikan tips untuk pekerja? Pelatih karir dan pakar resume, Steven Leitch menuturkan, lamanya waktu tunggu setelah wawancara adalah akibat langsung dari persaingan pasar tenaga kerja yang sangat kompetitif.
-
Bagaimana cara meningkatkan produktivitas bisnis? Sistem dan aplikasi bisnis dapat membantu pekerjaan yang kita lakukan berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Keduanya juga memudahkan kita dalam mengurangi kesalahan, meningkatkan pendapatan, serta meningkatkan produktivitas.
-
Bagaimana etos kerja dapat meningkatkan produktivitas? Ketika seseorang memiliki etos kerja yang tinggi, mereka mampu mengelola waktu dengan efisien dan fokus pada prioritas yang benar-benar penting. Mereka tidak mudah terganggu oleh hal-hal yang tidak relevan dan mampu mempertahankan kualitas kerja yang baik meskipun dalam situasi sulit. Selain itu, mereka berkomitmen untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan seringkali melampaui ekspektasi yang ada.
-
Bagaimana cara meningkatkan produktivitas? Meningkatkan produktivitas bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui manajemen waktu yang lebih baik, teknik kerja yang lebih efisien, maupun peningkatan kondisi fisik dan mental.
-
Bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang mendukung untuk karyawan? Upayakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, baik dalam hal hubungan interpersonal, keseimbangan kehidupan kerja-pribadi, maupun fasilitas yang memadai.
-
Apa manfaat motivasi kerja bagi perusahaan? Motivasi kerja sangat penting dimiliki para pekerja. Berikut pentingnya motivasi kerja untuk perusahaan, antara lain: 1. Untuk memenuhi dan melampaui tujuan perusahaan.Tanpa tempat kerja yang termotivasi, perusahaan akan kesulitan memenuhi janjinya kepada pelanggan serta karyawan, gagal menjalankan operasional sehari-hari, dan membiarkan peluang di masa depan hilang begitu saja.2. Produktivitas yang lebih tinggi.Karyawan yang bahagia memiliki produktivitas yang lebih tinggi. Peningkatan kepuasan karyawan dapat membawa pertumbuhan positif bagi perusahaan. 3. Kualitas.Kualitas meningkat ketika pekerja lebih bangga dengan pekerjaan mereka.4. Keterikatan.Karyawan yang termotivasi sering kali terhubung secara emosional dengan perusahaan mereka. Karyawan yang terhubung secara emosional memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar untuk loyal. 5. Pelanggan/stakeholder yang senang.Pekerja akan melakukan upaya ekstra untuk menghasilkan lebih banyak keluaran dan solusi yang lebih baik apabila mereka memiliki motivasi dalam bekerja.6. Karyawan yang berkomitmen dan berpengalaman.Tempat kerja yang termotivasi akan menghasilkan tingkat retensi staf yang lebih tinggi dan penurunan pergantian karyawan.
Pertanyaan Kunci untuk Mendorong Keterbukaan Karyawan
Untuk membuat karyawan merasa lebih nyaman dalam berbicara, Duckett selalu mengajukan satu pertanyaan sederhana: "Apa satu hal yang akan kamu ubah jika jadi CEO dan bisa menyelesaikan sesuatu?" Dengan pertanyaan ini, Duckett merasa dapat terhubung secara langsung dengan pemikiran karyawannya.
"Saya jadi tahu apa yang benar-benar ada di pikiran mereka dan ini membuat saya semakin tajam sebagai pemimpin," ungkapnya.
Dia juga menekankan bahwa sesi ini sangat penting dalam membangun budaya di mana karyawan merasa didengar tanpa takut dihakimi.
Mendengarkan Karyawan Memberikan Dampak Positif
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wharton School di University of Pennsylvania, karyawan yang merasa bahwa pendapat mereka diperhatikan cenderung lebih terlibat dalam pekerjaan, meningkatkan kinerja, dan merasa lebih nyaman di tempat kerja. Joseph Fuller, seorang profesor di Harvard Business School, memberikan apresiasi terhadap pendekatan yang diterapkan oleh Duckett. Ia mengatakan seorang pemimpin yang efektif harus mampu menciptakan suasana di mana karyawan merasa dihargai dan dipercaya.
Fuller mengatakan kepercayaan adalah kunci utama untuk membuat tenaga kerja merasa bahagia dan berkembang. Dengan mengadakan pertemuan informal seperti "Coffee and T", pemimpin dapat menjadi lebih mudah didekati oleh karyawan. Ini juga berkontribusi terhadap penyebaran energi positif di lingkungan kerja, karena karyawan akan berbagi pengalaman menyenangkan tersebut dengan rekan-rekannya.
Tantangan yang Dihadapi dalam Strategi ini
Namun, Fuller mengingatkan bahwa tidak semua masukan dari karyawan dapat segera diimplementasikan. Terkadang, saran tersebut mungkin kurang realistis atau dipengaruhi oleh kepentingan pribadi. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin untuk mendengarkan dengan seksama tanpa menjanjikan bahwa semua masukan akan diakomodasi.
Duckett sendiri meyakini bahwa pendekatan ini sangat menguntungkan. Di platform LinkedIn, dia menyatakan kemampuan pemimpin untuk hadir dan mendengarkan dengan baik dapat membantu membangun budaya kerja yang positif dan kuat. Menurutnya, hal ini akan sangat bermanfaat bagi organisasi Anda, dan Anda tidak akan menyesal telah melakukannya.