7 Desain arsitektur paling keren dan canggih di masa depan
Tak hanya indah dipandang, tetapi juga canggih dan ramah lingkungan. Mana yang bakal segera dibangun?
Inilah gedung-gedung dengan desain paling keren yang mewakili visi para arsitek di masa depan. Tak hanya indah dipandang, bangunan-bangunan ini juga memiliki aneka fungsi, efisien, sekaligus ramah lingkungan.
Mulai dari hotel berbintang di waduk, hutan dan kebun vertikal hingga pemukiman kumuh dengan konsep canggih. Semuanya dirancang untuk beradaptasi dengan segala keterbatasan yang diprediksi bakal menjadi masalah utama di masa depan.
-
Kenapa museum ini unik? Tak seperti museum sepeda kebanyakan, karena yang ditampilkan tidak sekedar alat transportasi kayuh tersebut.
-
Apa yang membuat Masjid Agung Banten menjadi unik dalam sejarah arsitektur? Masjid megah ini belakangan dikenal lewat menara putih ikoniknya yang berdiri persis di samping bangunan. Secara bentuk, rumah ibadah umat Muslim tersebut juga menampilkan struktur khas kerajaan kuno dengan memadukan seni khas Asia hingga Eropa di dalam desain arsitekturnya.
-
Apa yang membuat tempat-tempat di Lingkar Arktik unik? Dikenal dengan Kawasan Matahari Malam karena letaknya di Lingkar Arktik. Matahari di negara ini tak pernah tenggelam pada akhir Mei-Juli. Dengan kata lain, ada sekitar 76 hari di mana matahari terus bersinar.
-
Apa yang membuat Singapura unik? Despite its small size, Singapore is known for its transition as a third-world country to the first-world country.
-
Apa yang unik dari rumah di Purwakarta ini? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
Dragonfly
Dragonfly merupakan gagasan pertanian modern dari arsitek Vincent Vallebaut. Dilansir Web Urbanist, Vallebaut mencoba mewujudkan sistem pertanian canggih dan hemat lahan di tengah New York City Roosevelt Island melalui ladang metabolik yang dibangun secara vertikal.
Dinamakan Dragonfly karena ladang dan kebun di dalam gedung kaca sekilas tampak seperti sayap capung. Dengan keberadaan Dragonfly, kota bisa memenuhi kebutuhan bahan makanan segar secara mandiri. Buah-buahan, sayur-mayur, biji-bijian, daging, dan susu akan diproduksi di 132 lantai Dragonfly. Sementara kebutuhan sumber energi keseluruhan struktur akan dipenuhi oleh tenaga surya dan angin.
Photo credit: ©2009 Vincent Callebaut
Dynamic Tower Skyscraper
Dilansir Web Urbanist, arsitek Italia, David Fischer mendesain sebuah gedung dengan teknologi canggih yang dinamai Dynamic Tower Skyscraper. Gedung tersebut memiliki 80 lantai yang masing-masing bisa berputar hingga 360 derajat. Visi Fischer adalah sebuah ruangan di mana penghuni bisa menikmati matahari terbit dan terbenam di tempat yang sama. Jadi dia merancang agar lantai gedung berputar mengikuti perintah suara.
Namun bukan hanaya itu kelebihan Dynamic Tower Skyscraper. Rotasi gedung menggunakan energi yang didapat dari panel surya dan turbin angin yang terletak di antara setiap lantai.
Photo credit: © David Fischer
Billboard house
Desain buatan tim arsitek The Gregory Project ini memang jauh dari kesan mewah. Namun ide kreatif yang mereka tawarkan patut diacungi jempol.
Dilansir Bored Panda, The Gregory Project memperkenalkan rancangan billboard house yang memiliki dwi fungsi. Idenya adalah membuat sebuah rumah singgah untuk yang bagian luarnya difungsikan sebagai papan iklan.
Para arsitek asal Slovakia itu mencoba mengoptimalkan fungsi papan iklan di pinggir jalan dengan dengan mengubah bagian dalamnya menjadi hunian nyaman. Dengan adanya billboard house, para tunawisma bisa mendapatkan tempat bermalam secara cuma-cuma. Rumah singgah dilengkapi dengan dapur, ruang kantor, tempat tidur, ruang penyimpanan, dan kamar mandi. Sementara beban perawatan rumah akan dibiayai dari beban sewa yang dikenakan pada pihak pemasang iklan.
Photo credit: ©2014 Gregory Project
Songjiang Hotel
Bagaimana jika lubang bekas galian tambang diubah menjadi hotel berbintang? Jawabannya adalah Songjiang Hotel. Dirancang oleh Atkins Design, para arsitek menawarkan konsep revitalisasi lubang galian tambang yang terbengkalai di Songjiang, dekat Shanghai, China.
Songjiang Hotel akan dibangun di salah satu sisi tebing. Sementara lubang galian akan dialihfungsikan sebagai danau buatan.
Bangunan hotel akan dilengkapi dengan sumber energi geothermal serta kamar dan restoran yang terletak di bawah permukaan air danau. Tebing yang curam juga bakal difungsikan sebagai pusat fasilitas olahraga ekstrem, antara lain panjat tebing dan bungee jumping.
Rosemont Five Star Hotel & Residences
Dilansir DailyMail (14/8), Dubai akan segera mewujudkan desain Rosemont Five Star Hotel & Residences menjadi kenyataan. Konsep hotel mewah dengan 47 lantai ini dirancang oleh ZAS Architecture dan dan dikelola oleh jaringan hotel Hilton Worldwide.
Rosemont Five Star Hotel & Residences akan menjadi hotel pertama di dunia yang memiliki hutan hujan sungguhan di dalam gedung, lengkap dengan pohon-pohon artifisial yang bisa menyemprotkan embun sejuk secara berkala.
Layaknya hotel bintang lima pada umumnya, Rosemont Five Star Hotel & Residences juga dilengkapi berbagai fasilitas canggih, antara lain spa, pusat kesehatan, ruang pertemuan, restoran berbintang, bioskop eksklusif, tempat bowling, dan taman trampolin. Tak ketinggalan sebuah pantai buatan dan sky pool yang memungkinkan tamu hotel berenang sambil menikmati pemandangan kota dari ketinggian.
Photo credit: ©2016 Plompmozes/ZAS Dubai
Factory on the Earth
Ryuichi Ashizawa Architect & Associates berhasil memenangkan penghargaan Building of The Year berkat desain pabrik ramah lingkungan yang mereka buat. Mereka ingin memperkenalkan konsep pabrik yang 'dapat terhubung dengan lingkungan sekitar berikut konteksnya'.
Dilansir Arch Daily, proyek ini merupakan perluasan dari pabrik tua di Johor Baru, Malaysia. Untuk menciptakan area pabrik yang ramah lingkungan, tanah berikut hutan di sekitarnya akan direklamasi. Gedung pabrik dibangun di bawah tanah untuk memungkinkan pembangunan atap hijau yang memakan lahan relatif lebih sedikit. Produksi karbon ditekan hingga ke batas minimal dengan memanfaatkan air hujan, sinar matahari, angin, dan panas bumi sebagai sumber energi dan pencahayaan.
Agar ruangan tetap sejuk, air hujan yang dialirkan di atap digunakan sebagai pengganti AC. Sementara penggunaan lampu diminimalisir dengan memantulkan cahaya matahari yang datang dari atas.
Photo credit:  ©2015 Kaori Ichikawa
Shanty Mega-Structure
Olalekan Jeyifous, seorang seniman asal Nigeria mencoba menawarkan konsep desain yang berbeda. Dia telah merancang kawasan hunian bagi warga kelas menengah ke bawah di kota Lagos. Pemukiman kumuh yang semrawut hendak diubah menjadi kota vertikal yang sesuai dengan realitas sehari-hari warga kurang mampu.
Pemukiman dibangun bertingkat layaknya rumah susun, dilengkapi dengan panel-panel surya sebagai sumber energi. Kebun gantung yang melingkar di sekitar hunian bisa dimanfaatkan untuk menanam sayur, buah-buahan dan tanaman obat. Sementara lahan atau sungai di bawahnya tetap bisa difungsikan sebagai pusat kegiatan ekonomi warga.
Dilansir The Huffington Post (18/8), Jeyifous merancang Shanty Mega-Structure karena dia ingin agar pembangunan di masa depan tidak meninggalkan warga kurang mampu. Mereka yang tak mampu mengakses hunian dan fasilitas canggih juga harus bisa mendapatkan kebutuhan mendasar di tengah daerah perkotaan yang mengalami pertumbuhan populasi besar-besaran.
Itulah desain-desain arsitektur paling unik di masa depan. Akankah konsep mutakhir itu benar-benar diwujudkan di masa depan?
Photo credit: ©2016 OLALEKAN JEYIFOUS
(mdk/tsr)