8 tipe pengguna sosmed, dari yang pasif sampai yang narsis
Pengguna jejaring sosial terbagi menjadi beberapa kategori umum. Termasuk tipe yang manakah kamu?
Kamu pasti punya satu atau dua dari jejaring sosial yang sedang populer saat ini. Entah itu Twitter, Facebook, LinkedIn, atau Instagram. Saat menjelajahi jejaring sosial, pastinya kamu sering menemui jenis orang yang berbeda-beda. Ada yang hobi share link berita dan artikel, ada yang rajin mengupdate status dengan detail kehidupan pribadi, dan ada pula yang menjadikan jejaring sosial sebagai ajang narsis.
Jejaring sosial memang tempatnya orang-orang dengan beragam tipe kepribadian berkumpul. Berikut ini klasifikasinya berdasar hasil survei online yang dilakukan oleh First Direct. Termasuk tipe yang manakah kamu?
1. Pengguna pasif
Orang-orang seperti ini biasanya memiliki satu atau dua akun jejaring sosial, semata-mata agar tidak dikatai kudet atau ketinggalan zaman.
Tetapi akun Facebook dan Twitter mereka hampir tidak pernah dibuka. Jangankan status, profil saja tidak pernah diperbarui sejak beberapa tahun yang lalu.
Mereka ini biasanya memang termasuk orang yang tidak terlalu ingin tahu urusan orang lain, atau lebih suka mengikuti perkembangan berita dari media-media konservatif seperti koran dan siaran berita di televisi.
2. Si pengintai
Lebih dari 45 persen pengguna Facebook yang disurvei mendeskripsikan diri mereka sebagai si pengintai. Mereka ini termasuk pengguna pasif, tetapi bisa dikatakan masih lebih aktif daripada orang-orang di kategori pertama tadi.
Mereka rajin update perkembangan terbaru di Facebook atau Twitter, hobi mengecek timeline untuk mengetahui kabar terbaru tetapi jarang mengupdate status, berkomentar, atau bahkan share link.
3. Deniers
Ada beberapa orang yang menghabiskan lebih dari beberapa jam sehari untuk memantau jejaring sosial, panik kalau tidak bisa mengakses Facebook atau Twitter sehari saja.
Walaupun begitu mereka tidak mau disebut pecandu social media. Mereka mengaku bisa hidup tanpa jejaring sosial, meskipun kenyataan berkata sebaliknya. Inilah yang namanya deniers, orang-orang yang menyangkal adiksi mereka terhadap jejaring sosial.
4. Ultras
Mereka ini termasuk orang yang mengakui kalau jejaring sosial merupakan bagian penting dari rutinitas sehari-hari. Para ultra menghabiskan lebih dari 2 jam sehari untuk mengecek feed di Facebook atau Twitter.
Mereka selalu mengecek apakah ada notifikasi masuk setiap beberapa jam sekali.
5. Tukang ngomel
Kamu pasti sering menjumpai orang seperti ini mampir di timeline-mu. Orang-orang yang hobi mengeluh atau meluapkan emosi di jejaring sosial.
Status mereka biasanya panjang lebar dan hampir selalu berisi ketidakpuasan, keluhan, atau curcol. Tampaknya orang-orang ini memang sengaja memanfaatkan jejaring sosial sebagai sarana untuk melepaskan stres.
6. Si hantu
Orang-orang ini termasuk aktif di jejaring sosial. Rajin share berita, rajin update status, dan cukup aktif berkomentar. Tetapi mereka membagi informasi pribadi seminimal mungkin.
Profil akun mereka tidak bisa dibaca sembarang orang dan sedikit sekali informasi tentang si pemilik yang bisa didapat dari sana. Bahkan foto dan nama akunnya pun sengaja disamarkan.
Orang-orang seperti ini lebih suka menjaga anonimitas di dunia maya untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan.
7. Informan
Tipe yang satu ini juga sangat aktif di jejaring sosial. Tetapi bukan buat update status atau profil. Mereka lebih suka share berita atau artikel yang mereka anggap bermanfaat atau menarik kepada teman-teman dan follower.
8. Si narsis
Kalau yang satu ini pasti kamu sudah hapal. Orang-orang yang hobi pamer foto-foto pribadi. Tak cuma makanan dan foto saat liburan, wajah tanpa makeup sehabis bangun tidur dan luka di dengkul pun bisa jadi foto narsis.
Itulah 8 tipe umum pengguna jejaring sosial. Kalau kamu termasuk yang mana?
Baca juga:
Remaja yang mengaku dari masa depan di-bully di Facebook
Lewat #WorldToiletDay, tweeps kecam pemerkosaan wanita di toilet
Remaja mengaku berasal dari tahun 2035 untuk ingatkan Indonesia
Bocah 5 Tahun pamer harta di Instagram, followernya kini 1 juta
Facebook Group, aplikasi baru bagi yang doyan ber-komunitas
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bantuan sosial apa yang dikatakan sebagai hoaks? Itu hoaks dan tidak benar, kami di lembaga BP2MI tidak pernah mengeluarkan program bantuan sosial kepada Pekerja Migran Indonesia seperti informasi yang beredar," kata Wahyuningrum atau yang akrab disapa Yayuk, dikutip dari situs bp2mi.go.id, Senin (4/12).
-
Siapa yang terlibat dalam sosialisasi jaminan sosial untuk UMKM di Bontang? BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kota Bontang bekerjasama dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Bontang.
-
Kapan Uje meninggal? Kiprah ustaz gaul ini hanya bertahan hingga usia 40 tahun. Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah.
-
Bagaimana Hengki Haryadi mendukung kegiatan sosial? Kombes Hengki Haryadi aktif dalam kegiatan sosial dan bisnis kuliner.
-
Dimana sosialisasi jaminan sosial untuk UMKM dilakukan? BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kota Bontang bekerjasama dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Bontang.