Pengguna Medsos Harus Hati-hati Tentang Tren Kesehatan, Kenapa?
Tren kesehatan di media sosial sering kali menyesatkan dan berbahaya. Kenali cara membedakan informasi yang benar dan salah.
Di media sosial seperti TikTok dan Instagram, banyak influencer yang mempromosikan berbagai tren kesehatan dan kebugaran. Tren ini sering kali berupa diet baru atau metode latihan yang dianggap efektif dalam waktu singkat.
Meskipun tampak menarik, konten ini bisa berbahaya bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang memiliki masalah citra tubuh, sedang dalam pemulihan dari gangguan makan, atau remaja yang mudah terpengaruh.
-
Kenapa gaya hidup sehat jadi tren? Ya, akhir-akhir ini banyak orang yang mulai mengutamakan gaya hidup sehat sebagai prioritas utama. Meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat itu pun tidak hanya menjadi tren belaka.
-
Mengapa isu hoaks kesehatan banyak ditemukan? Berdasarkan kategori, sejak Agustus 2018 hingga Desember 2023, isu hoaks paling banyak berkaitan dengan sektor kesehatan. Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan. Isu yang berkaitan dengan penyebaran Covid-19 masih mendominasi dalam kategori ini. Selain itu ada banyak informasi yang menyesatkan berkaitan dengan obat-obatan dan produk kesehatan.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Kenapa kata-kata kesehatan penting untuk menjaga tubuh? Ketika salah satu diabaikan, dapat memiliki efek riak negatif pada semua aspek kehidupan Anda. Sayangnya banyak orang yang tidak memedulikan ini. Oleh karena itu, kata-kata kesehatan bisa digunakan untuk meningkatkan motivasi dalam menjaga tubuh.
-
Mengapa kesehatan penting? Kesehatan adalah aset berharga yang memengaruhi setiap aspek kehidupan kita.
-
Kenapa media sosial bisa mengganggu kesehatan mental remaja? 'Media sosial dapat mengubah cara remaja berteman dan menjalin hubungan, serta memengaruhi kesehatan mental mereka,' ungkap sebuah penelitian.
Mengutip CNET, Senin (28/10), konten yang menyebarkan informasi salah ini sering kali menjadi lebih mengkhawatirkan karena disebarkan oleh influencer yang memiliki banyak pengikut.
Ketika pengikut mempercayai dan membagikan konten ini, internet menjadi dipenuhi dengan pesan-pesan yang membingungkan mengenai kebenaran suatu klaim. Ini membuat sulit bagi pengguna biasa untuk membedakan mana yang benar dan mana yang tidak.
Tren Diet yang Perlu Dihindari
Beberapa tren diet yang populer di media sosial, seperti diet keto dan diet karnivora, sering kali tidak cocok untuk semua orang. Meskipun diet keto bisa membantu pasien epilepsi, tidak semua orang perlu mengikuti pola makan yang sangat ketat.
Diet karnivora, yang hanya mengonsumsi daging tanpa makanan nabati, dan diet berbasis hewan, yang membolehkan beberapa makanan nabati, dapat menciptakan hubungan yang tidak sehat dengan makanan.
Brittany Werner, seorang ahli gizi, memperingatkan bahwa rencana diet yang sangat membatasi dapat menyebabkan masalah gizi dan masalah pencernaan. Menghilangkan seluruh kelompok makanan berisiko menimbulkan kekurangan nutrisi dan masalah pencernaan. Sebagai gantinya, Werner menyarankan agar kita mengonsumsi diet seimbang yang mencakup makanan utuh dari semua kelompok makanan.
Detoksifikasi dan Pembersihan: Mitos yang Harus Diketahui
Meskipun banyak yang masih menganjurkan metode detoksifikasi dan pembersihan, ahli gizi menyatakan bahwa tubuh kita sudah memiliki mekanisme alami untuk menghilangkan racun.
Werner menjelaskan bahwa hati dan ginjal berfungsi sebagai filter untuk mengeluarkan racun dan limbah dari tubuh. Metode pembersihan yang ekstrem, seperti pembatasan kalori yang drastis, dapat menyebabkan kekurangan gizi yang serius.
Dr. Will Bulsiewicz juga menyoroti tren pembersihan parasit yang sedang viral di TikTok. Ia mempertanyakan klaim bahwa semua orang memiliki parasit, mengingat hasil tes yang ia lakukan selama bertahun-tahun menunjukkan sebaliknya. Jika seseorang mencurigai adanya parasit, ia menyarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis daripada mengikuti saran influencer yang tidak terlatih.
Kesalahpahaman tentang Pembakaran Kalori
Banyak orang percaya bahwa mereka harus membakar kalori setelah makan besar. Namun, sebagian besar pembakaran kalori sehari-hari berasal dari aktivitas normal seperti berjalan, berdiri, dan memasak. Werner menegaskan bahwa kita membakar lebih banyak kalori dari aktivitas sehari-hari dibandingkan dengan sesi latihan di gym.
Olahraga seharusnya fokus pada pembangunan otot dan peningkatan kesehatan kardiovaskular, bukan hanya membakar kalori. Memahami bahwa latihan memiliki manfaat lebih dari sekadar pembakaran kalori dapat membantu kita mengubah cara pandang terhadap kebugaran.
Tren Protein yang Perlu Diwaspadai
Tren menggabungkan Diet Coke dengan protein shake sedang populer di media sosial. Meskipun tampaknya menarik, Bulsiewicz memperingatkan bahwa kombinasi ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung dan diare. Diet Coke mengandung pemanis buatan dan karbonasi, sedangkan protein shake sering mengandung laktosa yang bisa memicu reaksi pada perut sensitif.
Sebelum mencoba tren ini, penting untuk mempertimbangkan bagaimana bahan-bahan tersebut dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan Anda. Jika Anda memiliki perut sensitif, lebih baik untuk menghindari kombinasi tersebut.
Stereotip Kebugaran yang Salah
Salah satu stigma yang masih ada adalah anggapan bahwa angkat beban akan membuat tubuh menjadi besar. Ini adalah mitos yang sering kali tidak berdasar. Miriam Fried, pelatih kebugaran, menyatakan bahwa banyak wanita terjebak dalam pemikiran bahwa mereka harus melakukan latihan dengan intensitas rendah untuk menjaga kesehatan hormonal mereka.
Anne Hussain, seorang dokter naturopatik, menambahkan bahwa wanita harus didorong untuk melakukan lebih banyak aktivitas fisik, termasuk latihan kardiovaskular dan kekuatan. Mengabaikan latihan formal selama satu hingga dua minggu setiap bulan dapat mengakibatkan kurangnya aktivitas fisik yang signifikan.
Vibration Plates: Solusi yang Salah
Penggunaan vibration plates sebagai pengganti latihan tradisional sering kali dipromosikan di media sosial. Mike Julom, seorang pelatih bersertifikat, menegaskan bahwa berdiri di atas alat ini tidak cukup untuk membakar kalori atau membangun otot. Meskipun alat ini memiliki beberapa manfaat, seperti meningkatkan keseimbangan, mereka tidak dapat menggantikan latihan yang lebih efektif.
Jika tujuan Anda adalah menurunkan berat badan atau membangun otot, Anda perlu melakukan latihan kekuatan dan kardiovaskular, bukan hanya mengandalkan alat ini. Ini adalah salah satu contoh dari banyak tren yang menjanjikan solusi instan namun tidak efektif.
Mitos Latihan Intensitas Tinggi
Di media sosial, ada banyak pembicaraan tentang bahaya latihan yang meningkatkan kadar kortisol. Meskipun kortisol dikenal sebagai hormon stres, latihan intensitas tinggi seperti HIIT memiliki banyak manfaat. Hussain menekankan bahwa latihan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan kardiovaskular dan seharusnya tidak dihindari.
Alih-alih menghindari latihan intensitas tinggi, sebaiknya kita mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi, karena banyak yang belum memenuhi pedoman latihan minimum. Latihan ini juga membantu dalam regulasi kortisol jangka panjang dan mendukung kesehatan mental.
Menghadapi Misinformasi Kesehatan
Misinformasi tentang kesehatan dan kebugaran di media sosial dapat menyebabkan kebiasaan makan yang tidak sehat dan masalah kesehatan lainnya. Werner mencatat bahwa informasi yang salah sering kali menargetkan populasi rentan yang mencari bantuan. Hal ini dapat mengakibatkan rasa bersalah dan ketakutan seputar makanan, serta masalah citra tubuh dan harga diri.
Fried menambahkan bahwa wanita, khususnya, menerima pesan yang kontradiktif tentang aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan kehilangan massa otot seiring bertambahnya usia, sehingga penting untuk melibatkan wanita dalam latihan kekuatan.
Menjadi Konsumen yang Cerdas di Media Sosial
Penting untuk menilai informasi yang kita terima di media sosial dengan kritis. Bulsiewicz menyarankan agar kita meminta bukti dari influencer yang membuat klaim kesehatan. Jika mereka hanya mengarahkan kita ke artikel blog atau video lain, mereka mungkin hanya mengulangi informasi yang tidak terverifikasi.
Mengetahui sumber informasi yang dapat dipercaya dan mendasar pada penelitian yang valid adalah kunci untuk melindungi kesehatan kita. Seiring dengan meningkatnya jumlah informasi yang salah, kemampuan untuk membedakan antara fakta dan fiksi menjadi semakin penting.