Mafindo Temukan 2.000 Konten Hoaks di Medsos, Paling Banyak Isu Pemilu 2024
Di sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.
Pengguna media sosial harus lebih skeptis dan kritis.
Mafindo Temukan 2.000 Konten Hoaks di Medsos, Paling Banyak Isu Pemilu 2024
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menemukan lebih dari 2.000 berita bohong atau konten hoaks di media sosial didominasi isu politik selama tahun 2023.
Peningkatan hoaks yang tersebar di berbagai platform dinilai karena pengaruh momentum Pemilu 2024.
"Jadi kalau kita kompilasi sampai sekarang ada lebih dari 2.000 hoaks yang kita dapatkan selama tahun 2023. Temuan hoaks ini didominasi isu politik dengan presentase sebesar 52 persen dominan di YouTube, Facebook, TikTok, Instagram dan WhatsApp, cuma kalau di WhatsApp karena dia platform privat, jadi tidak semua kita ketahui," kata Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho di Semarang, Jumat (7/12).
merdeka.com
Adapun peningkatan hoaks yang tersebar di berbagai platform dinilai karena pengaruh momentum Pemilu 2024. Selain masalah Pemilu, penyebaran hoaks juga terjadi untuk isu kesehatan, penipuan digital, kebencanaan, dan masalah lainnya. Untuk topik seputar selebritas atau dunia infortmaimen, pihaknya tidak menangani hal tersebut.
merdeka.com
"Selain politik ada masalah kesehatan, ada juga penipuan digital, ada masalah kebencanaan, ada masalah lain-lain, tapi kita tidak mengecek fakta isu-isu yang berkaitan dengan artis, itu bukan masalah publik," ungkapnya.
merdeka.com
Di sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.
Tidak semua konten hoaks dapat diverifikasi karena jumlah dan penyebarannya sangat masif.
"Sebetulnya banyak hoaks yang belum kita temukan karena ada banyak hoaks yang beredar di aplikasi percakapan mungkin video yang tidak mudah kita de-bungking (periksa) di kanal-kanal video YouTube, TikTok itu masih banyak sekali," jelasnya.
merdeka.com
Pihaknya mengajak masyarakat pengguna media sosial untuk lebih skeptis dan kritis ketika menerima informasi. Setiap informasi yang ada di media sosial harus diverifikasi untuk mengetahui fakta dan kebenaran.
"Pada prinsipnya adalah sikap skeptis sikap skeptis dan berpikir kritis dalam membaca informasi itu adalah yang paling penting," ujarnya.
Mulai Januari hingga Oktober 2023, Mafindo menemukan 1.944 konten hoaks di media sosial. Jika ditotal hingga awal Desember, jumlah hoaks lebih dari 2.000. Khusus Pemilu 2024, ada 520 konten hoaks bersarang di dunia maya.
"Kalau hoaks mulai Januari sampai bulan Oktober 2023 itu kita menemukan 1.944 hoaks yang 52 persennya adalah masalah politik. Yang fokus Pemilu ini setidaknya kita mendapatkan sekitar 520-an sampai bulan Oktober," tutupnya.