Orangtua Harus Tahu, Ini Batas Usia Minimal Anak-Anak Menggunakan Media Sosial
Penggunaan media sosial secara teratur dapat mengubah perkembangan otak anak-anak secara berbahaya, bahkan anak-anak di usia 13 tahun.
Perkembangan Media sosial menjadi cukup masif dan berbanding lurus dengan perkembangan internet itu sendiri.
Orangtua Harus Tahu, Ini Batas Usia Minimal Anak-Anak Menggunakan Media Sosial
Bahkan, anak-anak pun sudah bisa menggunakan media sosial.
Lalu sebenarnya adakah batas usia terbaik bagi anak-anak untuk mulai menggunakan media sosial?
-
Kapan orang tua harus memantau penggunaan media sosial anak? Pantau penggunaan media sosial dan teknologi oleh anak Anda. Berbicaralah tentang pentingnya berkomunikasi dengan hormat secara online dan offline. Pastikan mereka memahami konsekuensi dari perilaku negatif di media sosial.
-
Apa saja aturan internet yang perlu orang tua buat? Salah satu langkah penting adalah merumuskan aturan yang jelas mengenai kapan dan bagaimana anak-anak dapat berinteraksi secara online. Komunikasi yang terbuka dan jujur akan selalu memperkuat kepercayaan antara orang tua dan anak.
-
Bagaimana cara menghindari anak terjebak di media sosial? Orang tua harus memahami faktor-faktor penyebabnya dan aktif berperan dalam membimbing anak-anak mereka agar dapat memanfaatkan media sosial dengan cara yang sehat dan seimbang.
-
Apa dampak negatif media sosial untuk anak? Seringkali, anak-anak tidak menyadari risiko yang mengancam akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam keamanan online anak? Fokus pada Satu Tugas Saja Batasi Penggunaan Layar Sebelum Tidur Jauhkan Gawai dari Area Belajar Selama waktu belajar atau saat anak-anak harus berkonsentrasi, pastikan semua perangkat digital berada di luar jangkauan.
-
Kenapa anak mudah kecanduan media sosial? Anak-anak cenderung lebih mudah terjebak dalam kecanduan media sosial karena otak mereka sangat responsif terhadap kenyamanan yang ditimbulkan oleh dopamin.
Seorang Ahli Bedah Umum asal Amerika Serikat (AS) Vivek Murphy mengatakan bahwa media sosial menghadirkan risiko besar bagi kesehatan mental remaja. Penggunaan media sosial secara teratur dapat mengubah perkembangan otak anak-anak secara berbahaya, bahkan anak-anak yang memenuhi persyaratan usia minimal 13 tahun.
"Saya tentu tidak berpikir siapa pun yang berusia di bawah 13 tahun harus menggunakannya. Akses tanpa batas, tanpa kontrol layar atau pemantauan (orang tua), yang mungkin harus ditunda selama mungkin. Tentu saja, hingga setidaknya di usia 16 tahun," Mitch Prinstein, seorang psikolog klinis yang menjabat sebagai chief science officer American Psychological Association, mengatakan kepada CNBC Make It.
Prinstein dan APA bersikukuh bahwa sulit menentukan usia yang tepat ketika penggunaan media sosial secara teratur aman, karena setiap anak tumbuh dengan kecepatan yang berbeda. Tetapi ketika sampai pada gagasan untuk memberikan ponsel cerdas kepada anak Anda dan memberi mereka akses penuh ke media sosial, sebagian besar ahli mendesak agar berhati-hati.
"Itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, terutama ketika semua teman anak Anda memiliki akun media sosial. Inilah yang perlu Anda ketahui," katanya.
Mengapa Media Sosial Berbahaya Bagi Otak Anak-Anak
Otak anak-anak memiliki fungsi yang berbeda, dan dapat menjadi rentan selama fase perkembangan remaja. Kurang tidur bisa lebih berbahaya bagi remaja daripada orang dewasa, misalnya. Begitu juga gangguan yang menghalangi anak-anak mengerjakan tugas sekolah atau terlibat dalam interaksi sosial di dunia nyata.
Bahkan, 50 persen remaja melaporkan setidaknya satu tanda ketergantungan klinis pada media sosial, penelitian terbaru menunjukkan.
"Itu berarti mereka tidak dapat berhenti bahkan ketika mereka mencoba, atau mereka akan melakukan tindakan ekstrem hanya untuk memastikan mereka akan terus mengakses," kata Prinstein.
Belum lagi prevalensi cyberbullying, diskriminasi, ujaran kebencian, dan postingan yang mempromosikan tindakan menyakiti diri sendiri yang dapat berinteraksi secara teratur dengan remaja, menurut APA. Konten semacam itu berbahaya bagi target yang dituju dan juga siapa pun yang melihat postingan tersebut.
Tapi solusinya mungkin bukan penghapusan remaja dan remaja muda dari media sosial.
Remaja dapat menggunakan platform tersebut untuk membantu perkembangan sosial mereka, terlibat dalam aktivisme sipil dan mengalami bentuk representasi dengan mengikuti atau berteman dengan orang-orang yang memiliki identitas yang kurang terwakili, kata Prinstein.
Begitu anak Anda menggunakan media sosial, lakukan percakapan terbuka dan jujur dengan mereka tentang cara menggunakannya secara sehat. Kemudian, periksa secara teratur dengan mereka dari waktu ke waktu.
Penting juga untuk berbicara dengan anak Anda tentang mengapa media sosial ada. Contohnya, media sosial adalah alat gratis yang luar biasa yang memungkinkan Anda terhubung dengan orang-orang dan mendapatkan akses ke informasi. Itu juga dijalankan oleh perusahaan teknologi yang mengumpulkan data untuk menghasilkan keuntungan, sambil menggunakan algoritme yang mendorong konten tertentu di depan Anda."Itu benar-benar membantu remaja untuk lebih kritis dengan mengatakan, 'Tunggu sebentar, apakah saya melakukan ini untuk saya? Atau apakah saya melakukan ini karena orang lain menyuruh saya melakukannya?'" kata Prinstein.
Pantau jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak di medsos
Ketika anak-anak pertama kali menggunakan media sosial, batasi hingga 30 menit per hari, saran Prinstein. Itu mungkin tampak seperti waktu yang singkat, terutama bagi remaja Anda, tetapi para peneliti mengatakan itu adalah cerminan dari bahaya bawaan media sosial bagi remaja yang belum siap menghadapinya. "Tidaklah adil memberi mereka sesuatu yang tidak mampu mereka tangani," kata Prinstein.
Banyak ponsel dan aplikasi memungkinkan Anda menyetel batas waktu layar. Beberapa aplikasi yang sama dapat membantu Anda mengelola pengaturan privasi, untuk membatasi fitur mana yang dapat digunakan anak Anda dan melacak dengan siapa mereka mengikuti atau melakukan percakapan. Itulah mengapa Prinstein menekankan pentingnya berbicara dengan anak-anak Anda sebelum mereka menggunakan media sosial, sehingga Anda dapat memperjelas bahwa Anda ingin menghormati privasi mereka, sambil perlu menetapkan pedoman yang sehat untuk mereka.