Jangan Pernah Lakukan Ini di TikTok, Bisa Diblokir Permanen
Jangan pernah macam-macam mengunggah konten soal ini di Tiktok jika tidak mau diblokir permanen.
TikTok kembali menegaskan terkait perlindungan anak dengan memperketat kebijakan pengguna di bawah batas umur. Langkah yang dilakukan seperti pembatasan usia minimal pengguna, aturan terkait fitur tertentu seperti direct message atau fitur live, hingga tindakan tegas untuk setiap pelanggaran.
Communications Director TikTok Indonesia, Anggini Setiawan, mengatakan bahwa sejak 2024, TikTok sudah membuat kebijakan batas usia penggunanya di Indonesia, yakni 14 tahun. Jadi, anak-anak yang berusia di bawah usia tersebut tidak diizinkan untuk memiliki akun TikTok.
-
Mengapa akun TikTok harus tetap aman? Menjaga keamanan akun di TikTok sangat penting untuk melindungi reputasi kamu sebagai seorang kreator.
-
Apa saja tips agar akun Tiktok tetap aman? Patuhilah pedoman komunitas yang telah ditetapkan. Hindari melakukan aktivitas negatif, pelanggaran hak cipta, atau spam.
-
Bagaimana TikTok bisa dilarang di AS? Jika tidak, aplikasi TikTok akan menghadapi kemungkinan sanksi berupa larangan beroperasi di wilayah Amerika Serikat.
-
Kenapa Amerika Serikat ingin melarang TikTok? Pemerintahan Trump bahkan menyatakan bahwa TikTok berpotensi menjadi sarana bagi pemerintah Tiongkok untuk mengumpulkan data pribadi warga Amerika.
-
Apa yang dilarang dalam nama Facebook? Selain itu, ada konten yang dilarang untuk digunakan dalam nama, seperti:Gelar profesional (misalnya: Dr., Prof., dll).Gelar keagamaan.Kata-kata umum yang bukan merupakan nama.Frasa deskriptif.Kata-kata yang ofensif atau tidak pantas.
-
Kenapa Trump ingin larang TikTok? Dengan kata lain, mereka memiliki hak untuk melarangnya jika Anda bisa membuktikan bahwa perusahaan China memilikinya.
Untuk pengguna berusia 14-15 tahun, TikTok menerapkan aturan ketat seperti tidak diizinkannya direct message dan tidak bisa mengunduh konten yang ada di aplikasi tersebut.
"14-15 tahun tidak bisa ada direct message, misalnya. Dan kemudian kontennya tidak bisa di-download dan seterusnya. Kalau 16-17 tahun, dia bisa setuju. Default-nya no direct message, tapi dia bisa memiliki apakah mau dibuka atau tidak," kata Anggini dalam acara Year End Media Gathering TikTok, Tokopedia, dan ShopTokopedia, di Jakarta, Senin (23/12).
Selain itu, pihak TikTok juga menegaskan bahwa setiap pelanggaran yang punya potensi membahayakan kesejahteraan anak, seperti misalnya menggunakan anak untuk berjualan dan yang lain sebagainya, akan ditindak tegas.
"Kalau misalnya ada konten yang bisa mengancam kesejahteraan anak, itu akun bisa kena blokir permanen. Bukan hanya kontennya yang diturunkan, tapi akunnya hilang," jelas Anggini.
Dirinya juga mengatakan bahwa pengguna yang terkena ban karena pelanggaran tersebut, tidak akan bisa lagi membuat akun di TikTok.
Berpaling pada fitur live di TikTok, pihaknya menetapkan bahwa usia minimal untuk menggunakan fitur tersebut adalah 18 tahun. Jadi, jika ada seorang anak yang di bawah usia tersebut muncul dalam live tanpa pengawasan orang tua atau tidak dengan orang tua dalam live itu, maka siaran akan langsung dihentikan.
Dengan berbagai kebijakan, TikTok mengungkapkan bahwa mereka terus bekerja sama untuk membuat kebijakan keamanan dengan pakar-pakar tentang perlindungan anak di seluruh dunia, pada masing-masing bidangnya.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia