Brand Fashion Internasional dari Luar Negeri dengan Nama yang "Jawa" Banget
Sejumlah brand fashion dari luar negeri memiliki nama yang terkesan sangat Jawa karena seperti nama orang.
Dunia fashion global memang penuh dengan nama-nama besar yang sering kali terdengar akrab di telinga kita, bahkan jika merek tersebut berasal dari negara yang jauh. Menariknya, beberapa merek internasional ternama ternyata memiliki nama yang terdengar sangat "Jawa" di telinga orang Indonesia.
Meskipun tidak ada hubungan langsung dengan budaya Jawa, nama-nama ini kerap memancing senyuman dan keheranan bagi mereka yang mendengarnya. Berikut adalah beberapa brand fashion internasional dengan nama yang terdengar seperti berasal dari Jawa:
-
Kapan Jessica Jung meluncurkan brand fashion miliknya? Pada tahun 2014, mantan anggota Girls' Generation, Jessica Jung, memulai perjalanan bisnis fashionnya dengan mendirikan Blanc & Eclare.
-
Bagaimana Marini Zumarnis mempromosikan merek fashionnya? Marini Zumarnis menjelaskan melalui keterangan foto bahwa momen tersebut juga untuk keperluan promosi. Ia mengenakan mukena dari merek fashion miliknya, menjadikan momen ini sebagai sarana promosi yang unik dan inspiratif.
-
Apa nama brand fashion milik G-Dragon? Pada tahun 2016, GD memulai perjalanan bisnis fashionnya dengan label PEACEMINUSONE.
-
Siapa yang mendirikan brand fashion "STAYDIUMLA"? BM dari KARD tidak hanya dikenal sebagai anggota boy group yang berbakat, tetapi juga sebagai pemilik brand fashion STAYDIUMLA.
-
Kapan Arumi Bachsin menjadi juri fashion show? Acara tersebut berlangsung pada 5 - 8 Juni 2024 yang lalu.
-
Kapan Shahia Hijab Indonesia mulai merambah ke produk fashion muslim selain gamis anak? Shahia Hijab Indonesia awalnya hanya berfokus pada produksi gamis anak saja, tetapi semakin hari semakin berkembang hingga ke produksi fashion muslim lainnya, seperti gamis couple dan kaos muslim anak.
1. Mardi
Nama "Mardi" mungkin terdengar seperti nama khas Jawa, tetapi faktanya ini adalah sebuah brand fashion internasional. Mardi berasal dari Korea Selatan, lebih tepatnya dari brand Mardi Mercredi, yang dalam bahasa Prancis berarti "Selasa, Rabu."
Brand ini menawarkan koleksi streetwear yang kasual namun stylish dengan gaya yang unik dan berani. Mardi Mercredi dikenal dengan desain yang modern, grafis yang mencolok, serta pendekatan inovatif dalam fashion.
Bagi masyarakat Indonesia yang akrab dengan nama-nama seperti "Mardi," nama brand ini bisa menimbulkan kesan seolah-olah berasal dari dalam negeri. Dengan estetika yang trendi dan kontemporer, Mardi Mercredi berhasil menarik perhatian generasi muda global, termasuk di Indonesia.
Walau nama Mardi identik dengan nama Pria Jawa, namun Mardi asal Korea Selatan ini merupakan brand yang menyasar wanita. Pada saat ini, jenama ini tengah banyak digemari dan banyak dijual.
2. Marni
Selanjutnya, kita beralih ke Marni, yaitu nama Jawa yang merupakan pasangan dari nama Mardi. Bagi sebagian orang Indonesia, nama "Marni" tentu sangat familiar. "Marni" bisa jadi nama ibu atau tetangga di lingkungan sekitar, tetapi di dunia mode, Marni adalah simbol eksklusivitas dan keunikan.
- 10 Artis Indonesia dengan Nama Asli Unik dan Panjang Banget, Ada yang Sampai 9 Kata
- Bikin Tampilan Jadi Makin Stylish, Intip Koleksi Tas Mewah Fuji yang Harganya Ratusan Juta dari Berbagai Brand Terkenal
- 11 Merek Jeans Tertua di Dunia, Ternyata Ada Brand Terkenal yang Masih Berjaya Hingga Kini
- Kerap Dikira Brand dari Jakarta, Ini Kisah Brand Pakaian Buatan Wanita dari Desa Kecil di Banyuwangi
Marni merupakan brand high-end asal Italia yang dikenal dengan desain-desainnya yang artistik dan eklektik. Didirikan pada tahun 1994 oleh Consuelo Castiglioni, Marni telah menjadi salah satu brand fashion yang ikonik dalam dunia mode. Brand ini terkenal karena menggabungkan pola-pola yang tidak biasa, permainan warna yang berani, dan gaya yang unik, menjadikannya favorit di kalangan pecinta fashion avant-garde.
3. Tumi
Tumi, brand asal Amerika Serikat, adalah nama lain yang sering kali dikira sebagai nama Jawa. Namun, sebenarnya Tumi adalah brand yang berfokus pada produk-produk perjalanan mewah seperti koper, tas kerja, dan aksesoris perjalanan.
Didirikan pada tahun 1975, Tumi terkenal dengan kualitas premium, fungsionalitas, serta desain yang elegan dan tahan lama. Nama Tumi sendiri diambil dari sebuah pisau seremonial khas suku Inca yang berasal dari Peru, dan bukan dari Jawa seperti yang mungkin disangka.
Produk-produk Tumi pada saat ini dikenal dengan ketahanannya, telah menjadi pilihan banyak profesional dan pelancong dunia. Meskipun terdengar seperti nama dari lingkungan sekitar, Tumi memiliki reputasi internasional sebagai simbol kelas dan kepraktisan dalam perjalanan.
4. Muji
Terakhir, ada Muji, brand asal Jepang yang sering disalahpahami sebagai berasal dari Jawa. Muji, singkatan dari "Mujirushi Ryohin," yang berarti "produk tanpa merek berkualitas," menawarkan berbagai macam produk mulai dari peralatan rumah tangga hingga pakaian. Muji terkenal dengan pendekatan minimalis, produk berkualitas tinggi tanpa branding yang mencolok, serta filosofi sederhana dalam desain.
Nama "Muji" sendiri sering kali diasosiasikan dengan nama orang Jawa, seperti "Mujiono" atau "Mujiati." Namun, asal-usul Muji jelas berasal dari Jepang dan memiliki makna yang berbeda. Filosofi minimalisme dan kesederhanaan yang diusung oleh Muji telah menarik perhatian konsumen global, termasuk di Indonesia, di mana produk-produk Muji populer karena desainnya yang fungsional dan estetik.
Nama-nama brand seperti Mardi, Marni, Tumi, dan Muji mungkin terdengar sangat akrab bagi masyarakat Indonesia, terutama yang terbiasa dengan nama-nama khas Jawa. Namun, di balik kesamaan fonetik tersebut, brand-brand ini berasal dari berbagai belahan dunia dan memiliki sejarah serta filosofi yang berbeda.