Festival Pacu Jalur, event berbalut sejarah di Kuantan Singingi
"Festival Pacu Jalur ini sarat nilai. Ada banyak pesan yang ingin disampaikan pada tahun ini. Hal ini pun sangat menginspirasi. Bagaimanapun, Festival Pacu Jalur tersebut merupakan event yang besar," ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Selasa (21/8).
Jangan pernah melupakan sejarah. Mungkin itu gambaran yang tepat untuk event Festival Pacu Jalur 2018. Yup, kegiatan di Kuantan Singingi, Riau, memang sarat nilai sejarah. Acaranya sudah pasti seru. Tak heran jika event ini masuk dalam Calendar of Event Kementerian Pariwisata.
Biar kalian tidak penasaran, yuk kita mengenal lebih dekat Pacu Jalur. Pacu Jalur adalah sejenis lomba dayung tradisional khas daerah Kuantan Singingi. Perahu yang digunakan, terbuat dari kayu gelondongan. Oleh masyarakat sekitar, sering disebut jalur.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Siapa yang mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur? Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengapresiasi wajib pajak yang patuh dan secara rutin serta tepat waktu dalam membayarkan kewajibanya dalam menyetorkan pajak.
-
Kenapa Menteri Ketenagakerjaan meresmikan Gedung Workshop Pelatihan Pariwisata BPVP Surakarta? Demi mendukung berkembangnya sektor pariwisata, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meresmikan Gedung Workshop Pelatihan Pariwisata Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Siapa yang memimpin perlawanan Puputan Klungkung? Siapa pemimpin Puputan Klungkung? Ida Dewa Agung Jambe adalah Raja Klungkung yang menjadi penerus Dinasti Gelgel.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
Panjang perahu atau jalur yang digunakan, berkisar 25 hingga 40 meter. Dalam satu perahu, jumlah atlet sekitar 40 orang. Biasanya, festival ini diikuti oleh ratusan perahu dan melibatkan beribu-ribu atlet dayung.
Konon, kegiatan Pacu Jalur telah berlangsung sejak tahun 1900-an. Maklum, saat itu perahu adalah transportasi utama dan menjadi andalan masyarakat Kuantan Singingi. Dan untuk melestarikannya, dibuatlah Festival Pacu Jalur.
"Festival Pacu Jalur ini sarat nilai. Ada banyak pesan yang ingin disampaikan pada tahun ini. Hal ini pun sangat menginspirasi. Bagaimanapun, Festival Pacu Jalur tersebut merupakan event yang besar," ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Selasa (21/8).
Tahun, ini, festival akan digelar 29 Agustus hingga 1 September 2018. Lokasinya ada di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, Kuantan Singingi, Riau. Logo resmi kegiatan sudah rilis Jumat (10/8). Memakai background Bendera Merah Putih, logo ini lengkap dengan perahu, angka filosofi, dan tittle festival.
Logo juga menyertakan sejumlah angka. Dan tentunya ada filosofinya. Angka 73 misalnya, menjadi cerminan HUT ke-73 RI. Sedangkan angka 115 mengisyaratkan Festival Pacu Jalur 2018 ini sudah dilestarikan sejak ratusan tahun silam.
"Festival ini luar biasa. Ada semangat nasionalisme yang kental di situ. Yang jelas, festival ini menjadi salah event terbaik. Rangkaian caranya panjang. Persiapan penyelenggaraan juga maksimal. Wisatawan pasti akan nyaman berada di sana," lanjutnya.
Meski resmi dibuka Rabu (29/8), rangkaian agenda Festival Pacu Jalur dimulai empat hari lebih awal. Tepatnya Sabtu (25/8). Kesenian Daerah dengan venue di Taman Jalur menjadi suguhan awal. Selain itu, ada Pacu Jalur Mini Tradisional pun digelar. Lokasinya di Tepian Norosa.
Namun, kekuatan seni dan budaya di Riau akan ditampilkan seluruhnya pada Selasa (28/8). Pawai dan prosesi budaya, akan menampilkan seluruh kabupaten/kota di Riau. Sehari berikutnya, giliran Malam Kesenian Kabupaten/Kota se-Riau yang disajikan. Dirilis selama tiga hari pada 29-31 Agustus, event ini juga memberikan space bagi penampil dari provinsi lain.
"Ada beragam kemeriahan yang ditampilkan di festival ini. Wisatawan tentu akan mendapatkan sajian terbaik. Sebab, proses dari Pacu Jalurnya sendiri ini juga sangat panjang," tegas Menpar lagi.
Sedangkan untuk acara inti Pacu Jalur, dibagi dalam empat rayon. Seleksi ketat dilakukan. Tepatnya pada mulai 12 Juli hingga 11 Agustus. Mereka yang lolos seleksi, akan tampil di kegiatan utama.
Festival Pacu Jalur 2018 menargetkan kunjungan 60 ribu wisatawan. Menpar menegaskan, event ini akan menjadi magnet penarik kunjungan wisatawan.
"Dengan komposisi atraksi yang sangat padat, festival akan dikunjungi banyak wisatawan. Festival ini memang tempat liburan dan berwisata terbaik," katanya.
Buat kalian yang belum pernah ke Kuantan Singingi, tidak perlu khawatir. Aksesibilitas dan amenitas di sini sangat mendukung untuk menyaksikan atraksi Pacu Jalur.
Kuantan Singingi pun memiliki banyak hotel. Kisaran harga yang ditawarkan mulai Rp100 ribu hingga Rp350 ribu per malam. Berada di Jl. Perintis Kemerdekaan, Hotel Pujangga memasang tarif Rp250 ribu hingga Rp350 ribu per malam. Ada juga Sabilion Wisma dengan harga Rp150 ribu sampai Rp250 ribu semalam.
"Bukan hanya atraksinya, wilayah Kuansing Singingi juga memiliki banyak pilihan hotel. Harganya sangat ramah. Wilayah ini juga memiliki banyak variasi kuliner. Semuanya nikmat. Jadi, wisatawan bisa maksimal menikmati kemeriahan Festival Pacu Jalur," kata Ketua Pelaksana Calendar of Event (CoE) 2018 Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty.
Aksesibilitasnya juga mudah. Wisatawan bisa terbang langsung ke Pekanbaru. Ada banyak penerbangan reguler menuju Pekanbaru dari Jakarta. Dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, wisatawan bisa rental mobil menuju Kuantan Singingi. Lama perjalanan sekitar 4 jam.
Esthy menambahkan, wisatawan akan mendapatkan view terbaik sepanjang perjalanan. "Selain budayanya, Riau juga terkenal dengan keindahan alamnya. Keindahan ini bisa dinikmati di sepanjang perjalanan. Ada banyak spot terbaik. Infrastrukturnya juga bagus," tutupnya.
(mdk/hhw)