Melihat Keseruan Mataram Culture Festival, Cara Bantul Lestarikan Warisan Budaya
Setiap tahunnya, festival tersebut mengusung tema yang berbeda.
Setiap tahunnya, festival tersebut mengusung tema yang berbeda.
Melihat Keseruan Mataram Culture Festival, Cara Bantul Lestarikan Warisan Budaya
Pada masanya, Bantul merupakan pusat peradaban dari Kerajaan Mataram Islam. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan situs Keraton Kerto dan Keraton Plered yang letaknya saling berdekatan.
Maka dari itu, warisan historis itu wajib untuk dipertahankan, salah satunya dengan mengadakan sebuah festival budaya.
-
Bagaimana Festival Wayang Kulit Banyuwangi dilestarikan? 'Wayang kulit itu sendiri sangat lengkap dan luas. Wayang kulit sarat kreativitas, ada seni rupa, ada seni peran dalam teaternya, ada seni suara, juga ada seni musik. Festival Wayang Kulit akan terus lanjutkan dan kita dukung pengembangannya,' kata Bupati Ipuk.
-
Bagaimana cara Festival Kedawung Ngesti Luhung melestarikan budaya Cirebon? “Kami berusaha untuk menyeimbangkan antara globalisasi dan modernisasi dan itu bisa tertanam dengan adanya kearifan lokal,“ katanya .
-
Kenapa Banyuwangi Ethno Carnival dirayakan? “Ini tidak sekadar tontonan dan hiburan semata. Tapi, ini menjadi panggung bagi talenta-talenta Banyuwangi untuk merawat budaya yang kita miliki dan memperkenalkannya kepada dunia,“ ungkap Ipuk.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong penguatan seni budaya lokal? “Bukan berarti tradisi dan budaya kita menjadi hilang kesakralannya karena kita festivalkan. Namun, kita kemas lebih menarik dan kreatif menjadi sebuah atraksi seni yang bisa ditonton wisatawan. Kita tata bagaimana letak panggungnya, kita ajarkan pre eventnya.
-
Kenapa Kemilau Batik Festival di Kutai Timur diadakan? KBF juga menjadi ajang untuk membangkitkan gairah kreatifitas desainer lokal dan menggerakkan perekonomian masyarakat terutama sektor UMKM.
-
Apa saja objek wisata Bantul? Bantul, sebuah kabupaten yang terletak di selatan Yogyakarta, adalah surga tersembunyi yang menawarkan keindahan alam dan kekayaan budaya yang memikat. Dari pantai berpasir putih yang memesona hingga bukit-bukit yang menawarkan pemandangan matahari terbenam yang tak terlupakan, Bantul memiliki segalanya untuk memanjakan mata dan jiwa.
Setiap tahunnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menyelenggarakan sebuah festival budaya bertajuk Mataram Culture Festival. Setiap tahunnya, festival tersebut mengusung tema yang berbeda.
Pada tahun 2023 kemarin misalnya, acara itu mengusung tema keris yang melambangkan kedaulatan bagi masyarakat Kabupaten Bantul. Begitu pula tahun 2024 ini, festival tersebut mengusung tema “Bantul Duwe Gawe”.
Acara itu menghadirkan atraksi budaya seperti pentas reog, wayang manggala muda, wayang kolaborasi, gamelan, karawitan, dan penampilan dari para seniman Bantul.
“Bantul Duwe Gawe ini artinya memanusiakan seniman, memanusiakan UMKM. Kegiatan ini dikemas dengan sangat apik dengan melibatkan banyak seniman yang semuanya warga Bantul. Selama enam hari, Bantul akan disuguhkan pagelaran yang luar biasa,”
kata Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo dikutip dari ANTARA pada Selasa (25/6).
Acara itu digelar pada 24-29 Juni 2024 dengan tujuan sebagai upaya pelestarian budaya yang telah diwariskan para leluhur.
Menurutnya, masyarakat Bantul telah diwarisi oleh para leluhur Mataram sebuah pola pikir yang berkembang, yaitu membangun sebuah kebudayaan walaupun dengan upaya yang rumit.
Joko Purnomo menekankan bahwa pagelaran itu diharapkan dapat memberi dampak yang luas dalam rangka menggerakkan ekonomi masyarakat dengan melibatkan seniman dan berbagai pelaku UMKM lokal.
Gelaran yang diadakan Dinas Kebudayaan (Disbud) Bantul berkolaborasi dengan instansi terkait di lingkungan pemkab tersebut, pada hari pertama pelaksanaan mampu menyedot animo masyarakat usai pembukaan pada Senin (24/6/2024) malam.
Dengan demikian, menurut Wabup Bantul, selain sebagai wadah untuk mengenalkan aktivitas budaya khas Kabupaten Bantul, ajang tersebut juga sebagai upaya dalam menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.