Bakaua Adat, Festival Sambut Masa Bercocok Tanam Khas Masyarakat Minangkabau
Sebuah perayaan tradisi yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini melibatkan seluruh petani untuk menyambut datangnya masa bercocok tanam.
Sebuah perayaan tradisi yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini melibatkan seluruh petani untuk menyambut datangnya masa bercocok tanam.
Bakaua Adat, Festival Sambut Masa Bercocok Tanam Khas Masyarakat Minangkabau
Setiap suku di Indonesia memiliki kegiatan adat yang sampai saat ini masih terus dilestarikan oleh masyarakat setempat. Mereka pada umumnya akan menggelar acara adat tersebut setiap setahun sekali atau ketika menyambut momen tertentu.
Di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, hampir disetiap desa atau biasa disebut dengan Nagari dalam bahasa Minangkabau terdapat sebuah tradisi unik bernama Bakaua Adat atau Berkaul Adat. (Foto: Kabupaten Sijunjung)
-
Apa tradisi unik di Sumatera Selatan? Salah satunya adalah tradisi unik yang ada di Sumatra Selatan yakni saling bertukar takjil dengan tetangga di sekitar kampung tempat tinggal.
-
Gimana caranya merayakan Hari Internasional Masyarakat Adat? Setiap tahunnya, UNESCO menandai perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia dengan berbagi informasi tentang proyek dan kegiatan yang relevan dengan tema tahunan.
-
Kapan Hari Internasional Masyarakat Adat dirayakan? Setiap tanggal 9 Agustus diperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia.
-
Apa makna tradisi Bajapuik di Minang? Tradisi ini dilakukan ketika prosesi perkawinan dalam adat Padang Pariaman yang terbilang cukup unik dan tidak ada di tradisi manapun.
-
Siapa yang menjalani ritual adat Batak? Chen Giovani menjalani ritual adat Batak menjelang pernikahannya dengan Fritz Hutapea.
-
Kenapa Hari Internasional Masyarakat Adat dirayakan? Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan masyarakat adat di dunia.
Bakaua Adat ini adalah salah satu tradisi peninggalan nenek moyang mereka, maka masyarakat setempat pun mewarisi kegiatan ini secara turun-temurun. Tak hanya diiringi doa dan harapan, Bakaua Adat juga ada sesi penyembelihan kerbau yang kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Dibagi Menjadi Dua Upacara
Dilansir dari situs jadesta.kemenparekraf.go.id, Bakaua terbagi menjadi dua yaitu Bakaua Ketek dan Bakaua Gadang. Namun, perbedaan keduanya terletak pada materi kegiatan.
Bakaua Ketek dilakukan dengan cara sederhana tanpa membutuhkan biaya yang cukup besar. Sedangkan Bakaua Gadang dilakukan dengan sesi yang lebih besar dan biaya yang cukup banyak dengan menyembelih sapi atau Manggoroh sebagai bentuk jamuannya. (Foto: Wikipedia)
Proses Pelaksanaan
Sebelum menggelar acara, seluruh petani sepakat untuk turun ke sawah secara serentak. Namun, mereka melakukan diskusi lebih dulu untuk menentukan waktu penyelenggaraan.
Tidak ada perlakuan khusus atau sangsi kepada petani yang tidak mengikuti Bakaua Adat. Hanya saja para petani yang menggarap sawah di luar hari yang telah ditentukan, baik itu mendahului atau menyusul.
Mereka yang tidak mengikuti Bakaua Adat ini akan rugi sendiri karena padi yang mereka tanam akan panen dahulu atau malah belakangan, bisa berpotensi menjadi santapan hama.
Memanjatkan Doa
Acara Bakaua ini biasa dipimpin oleh "Orang Siak" atau pemuka keagamaan yang ada di desa tersebut. Tugas dari pemuka keagamaan ini adalah memimpin warga untuk memanjatkan doa kepada Allah.
Pemilihan "Orang Siak" ini dilakukan dengan kesepakatan bersama. Mereka pun melantunkan doa-doa kepada Allah dengan harapan tanaman padi mereka dapat tumbuh subur serta masyarakat dapat hidup rukun dan damai.
Pakaian yang digunakan para petani juga disesuaikan dengan tempat pelaksanaannya. Pada acara Bakaua Ketek, maka para laki-laki cukup menggunakan baju kerja biasa, sementara Orang Siak menggunakan pakaian keagamaan.
Sementara Bakaua Gadang, pakaiannya menyesuaikan dengan status sosialnya khusus untuk laki-laki. Apabila ia seorang penghulu maka pakaiannya disesuaikan dengan profesinya.