Festival Tabot, Kekayaan Budaya Bengkulu Memperingati Peristiwa Tragis Cucu Nabi
Pesta budaya Bengkulu yang diselenggarakan rutin setiap bulan Muharram ini menjadi salah satu potensi destinasi wisata religi yang paling dinanti.
Pesta budaya Bengkulu yang diselenggarakan rutin setiap bulan Muharram ini menjadi salah satu potensi destinasi wisata religi yang paling dinanti.
Festival Tabot, Kekayaan Budaya Bengkulu Memperingati Peristiwa Tragis Cucu Nabi
Bengkulu memiliki ragam kekayaan budaya yang sudah dilestarikan dari generasi ke generasi. Salah satu cara untuk bisa menjaga setiap budaya ini adalah dengan menggelar acara rutin setiap tahunnya.
Cermin kekayaan Bengkulu ini tertuang dalam sebuah acara tahunan yang bernama Festival Tabot atau biasa disebut dengan Festival Tabut. Acara ini akan dilaksanakan setiap tahun baru 1 sampai 10 Muharram pada kalender Islam. (Foto: indonesia.go.id)
-
Bagaimana cara memperingati Maulid Nabi di Sumut? Umumnya, umat Muslim di Indonesia memperingati Maulid Nabi dengan berbagai acara. Seperti pengajian, doa bersama, membaca salawat, dan amal saleh lainnya.
-
Bagaimana tradisi Maulid Nabi di Kudus? Gunungan ini kemudian diarak dalam kirab dan didoakan oleh tokoh pemuka agama Islam. Setelahnya, isi dari gunungan tersebut dibagikan kepada warga setempat.
-
Apa itu Maulid Nabi? Tanggal ini dirayakan oleh umat Islam sebagai Maulid Nabi, yaitu hari kelahiran Rasulullah.
-
Apa tradisi unik di Banyuwangi untuk merayakan Maulid Nabi? Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki tradisi unik untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Mereka melakukan arak-arakan telur yang digantung pada pohon pisang. Telur ini dihias menggunakan bungkus warna-warni sehingga tampak memikat.
-
Kenapa tradisi Tabot di Bengkulu dilakukan? Tradisi ini juga untuk mengenang kepahlawanan serta wafatnya cucu Nabi Muhammad, Husein bin Ali Abu Thalib.
Bukan sekedar acara biasa, Festival Tabot sudah masuk dalam "Top 100 Calendar of Event Wonderful Indonesia" yang diwadahi langsung oleh Kementerian Pariwisata RI.
Festival ini sangatlah ditunggu-tunggu oleh masyarakat karena berpotensi menjadi wisata religi yang dapat mendongkrak perekonomian di Provinsi Bengkulu.
Sejarah Festival
Melansir dari situs indonesia.go.id, Festival Tabot pertama kali dipentaskan oleh Syeh Burhanuddin atau dikenal dengan Imam Senggolo pada tahun 1685. Ia merupakan tokoh penyebar agama Islam pertama di tanah Bengkulu.
Syeh Burhanuddin kemudian menikah dengan gadis lokal, keturunannya lalu dikenal dengan sebutan keluarga Tabut atau Tabot. Ritual ini sudah diturunkan dari generasi ke generasi yang dikenal dengan nama Komunitas Keluarga Tabot.
Memperingati Cucu Nabi
Festival Tabot yang digelar setiap 1 sampai 10 Muharram pada kalender Islam ini bukan hanya sekedar acara biasa. Acara ini merupakan rekreasi atau memperingati peristiwa tragis yang dialami oleh Cucu Nabi Muhammad bernama Hasan Hussein.
Konon sejarah kisah tragis yang dialami Hasan ini ketika tahun 61 dalam kalender Islam. Ketika itu ia sedang melakukan perjalanan ke Irak, tiba-tiba Ia disergap oleh pasukan Ubaidillan Bin Ziyad. Alhasil pertempuran sengit pun tidak terhindarkan.
Pertempuran yang terjadi di padang pasir Karbala ini membuat Hasan Hussein terbunuh.
Prosesi Jalannya Festival
Acara yang kini sudah mendarah daging dalam lapisan kehidupan masyarakat Bengkulu harus melewati beberapa tahapan prosesi yang dimulai dari Pengambilan Tanah. Maknanya adalah manusia dari tanah dan akan kembali ke tanah.
Setelah itu dilanjutkan dengan Cuci Penja atau tempat pusaka dan tanah. Ini menjadi dasar dari seluruh ritual Tabut. Kemudian ada Menjara 1 dan 2 yang menjadi representasi perjalanan Hasan Hussein menuju Karbala serta gambaran perang kala itu.
Selanjutnya adalah ritual arak Jari-Jari dan Arak Sorban yang menjadi simbol atau tanda jika Sorban milik Hussein telah ditemukan dan direbut kembali. Kemudian, dilanjut dengan Gam yang menjadi momen masa berduka atas meninggalnya Hasan Hussein.
Dalam proses Gam ada hal yang wajib untuk dilaksanakan, yaitu dilarang melakukan aktivitas apapun dan tidak ada suara iringan musik satupun. Puncaknya adalah pelepasan Tabot menuju Karbala. Iringan ini seperti sebuah parade yang diikuti 17 Tabut.