Berawal dari Ritual Keagamaan, Tarian Khas Bengkulu Ini Kini Jadi Budaya Daerah
Ritual ini rutin dilakukan setiap tahunnya pada bulan Muharam yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat.
kesenian tradisional![Berawal dari Ritual Keagamaan, Tarian Khas Bengkulu Ini Kini Jadi Budaya Daerah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/6/26/1719384281660-rp237.jpeg)
Ritual ini rutin dilakukan setiap tahunnya pada bulan Muharam yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat.
![Berawal dari Ritual Keagamaan, Tarian Khas Bengkulu Ini Kini Jadi Budaya Daerah<br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/26/1719383959242-5kz7w.jpeg)
Berawal dari Ritual Keagamaan, Tarian Khas Bengkulu Ini Kini Jadi Budaya Daerah
Setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan hingga kesenian tradisionalnya masing-masing.
Bengkulu merupakan salah satu kota yang memiliki beragam jenis kreasi kesenian tradisional yang unik.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Tutunggulan? Tradisi Tutunggulan Mengutip Instagram @napakjagatpasundan, seni Tutunggulan merupakan tradisi memukul alat lesung dengan alu. Alu merupakan alat penumbuk berbahan kayu atau bambu, sedangkan lesung merupakan wadah mirip perahu yang terbuat dari batang kayu utuh untuk wadah padi.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
-
Kapan tari tradisional mulai berkembang? Jenis tari tradisional telah berkembang dari masa ke masa yang telah melewati waktu cukup lama di suatu daerah, adat, atau etnik.
-
Bagaimana cara tari tradisional berkembang dan lestari? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan "Tradisi Kepungan Tumpeng Tawon"? Tradisi Kepungan Tumpeng Tawon atau Kepungan Tumpeng Mogana merupakan sastra lisan tradisi tumpengan yang dilakukan oleh masyarakat di daerah pesisir laut Selatan, tepatnya di Desa Mangunweni, Kecamatam Ayah, Kabupaten Kebumen.
-
Mengapa tari tradisional disebut sebagai wujud budaya daerah? Tari tradisional adalah wujud sebuah budaya di suatu daerah.
Seiring berjalannya waktu, ritual Tabut diwujudkan dalam bentuk sebuah acara besar yang bernama Festival Tabut sebagai salah satu daya tarik wisatawan hingga menjadi event tahunan. Tari Tabut pun termasuk dalam hiburan yang masih berkaitan erat dengan ritual Tabut.
Sejarah Tari Tabut
Melansir dari artikel "Tari Tabut Sebagai Manifestasi Budaya Masyarakat Kota Bengkulu" karya Syielvi Dwi Febrianti dkk, Tari Tabut ini diciptakan oleh Dindin, seniman tari yang ada di Bengkulu. Ia tergabung dalam kelompok Artistika bersama dengan rekan-rekannya, lalu mulai menggarap ritual Tabut menjadi sebuah tarian.
Sementara itu Tabut sendiri adalah sebuah upacara keagamaan yang berasal dari golongan Syiah yang telah berubah menjadi budaya khas masyarakat Kota Bengkulu. Ritual ini rutin dilakukan setiap tahunnya pada bulan Muharam yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat.
- Mengenal Basuluak, Ritual Berdiam Diri saat Bulan Ramadan dari Minang yang Kini Mulai Ditinggalkan
- Digelar Sepekan, Ritual ‘Seblang Olehsari’ Ramai Dipadati Pengunjung
- Melihat Keseruan Tradisi Sedekah Bumi di Demak, Kaya Hasil Tangkapan Laut
- Seblang Bakungan Banyuwangi, Ritual Berusia Ratusan Tahun yang Pukau Wisatawan
- Buka Pendaftaran 26 Juni-15 Juli 2024, Pansel Cari Calon Pimpinan KPK Berintegritas Tinggi
- Jokowi Kritik Perizinan Moto GP Mandalika Sampai ke Mabes Polri
Prestasi tertinggi dari kesenian ini adalah pada tahun 1987 saat tampil pada acara festival tari Indonesia yang berlangsung di Istana Negara. Tarian ini mendapat banyak pujian dan penampilannya menjadi hal wajib saat ritual Tabut.
![Berawal dari Ritual Keagamaan, Tarian Khas Bengkulu Ini Kini Jadi Budaya Daerah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/26/1719384257965-99hjh.jpeg)
Ragam Gerak Tarian
Setiap gerakan dari tari Tabut ini merupakan pengembangan dari gerakan tari tradisi Bimbang Gedang yang ada di Kota Bengkulu. Selain itu, gerakan tarian ini juga diadaptasi dari tujuh unsur tari yang ada di Bimbang Gedang.
Kemudian, pola-pola tariannya dikembangkan lebih mendalam sehingga lahir sebuah gerakan-gerakan baru tetapi tetap menggambarkan ritus dari ritual Tabut itu sendiri.
Ciri Khas Tari Tabut
Setiap kesenian daerah tentunya memiliki ciri khas yang sudah menjadi sebuah tanda atau identitasnya. Begitu juga dengan Tari Tabut yang memiliki ciri khas pada bagian busana dan propertinya.
![Berawal dari Ritual Keagamaan, Tarian Khas Bengkulu Ini Kini Jadi Budaya Daerah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/26/1719384171708-3327jk.jpeg)
Untuk busana ini menggunakan baju adat Bengkulu berdasarkan syariat Islam yang berlaku. Bagian kepalanya terdapat kreasi bentuk Tabut. Sementara baju laku-laki menggunakan pakaian Melayu.
Kemudian, dari segi properti ada banyak aksesoris yang harus disematkan kepada penarinya. Namun ciri khas yang utama terletak pada ketiga properti, di antaranya: jari-jari, coki-coki, dan miniatur Tabut. Apabila ketiga properti itu muncul maka sudah bisa dijawab bahwa itu adalah tari Tabut.
Melibatkan Banyak Penari
Penampilan tari Tabut ini awalnya berjumlah 7 orang perempuan dan 7 orang laki-laki. Untuk laki-laki dalam tarian ini berperan membawa properti seperti coki-coki dan miniatur Tabut.
Seiring berkembangnya zaman, jumlah penari ini dimodifikasi tergantung dari kebutuhan sang koreografer dalam menampilkan tari Tabut ketika di atas panggung.