Tradisi Endog-Endogan Banyuwangi Meriahkan Maulid Nabi, Warga Hias Telur Simbol Kehidupan
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Banyuwangi selalu meriah karena ada tradisi Endog-Endogan.
Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW selalu meriah.
Tradisi Endog-Endogan Banyuwangi Meriahkan Maulid Nabi, Warga Hias Telur Simbol Kehidupan
Sejarah
Tradisi Endog-Endogan atau arak-arakan telur untuk memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah ada di Banyuwangi sejak 1911. Di hadapan para santri, kiai terkenal Syaikhona Kholil pernah menyampaikan perumpamaan telur sebagai gambaran sebaran agama Islam di Nusantara.
-
Apa tradisi unik jelang Iduladha di Banyuwangi? Tradisi masyarakat Suku Osing yang unik di Desa Kemiran, Glagah, Banyuwangi Tradisi ini dilaksanakan dengan menjemur kasur bersamaan di depan rumah.
-
Apa tradisi unik Bengkulu sambut Lebaran? Masyarakat muslim di Bengkulu punya tradisi unik yang bernama bakar gunung api.
-
Apa tradisi unik di Desa Linggawangi? Desa Linggawangi di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, memiliki tradisi unik. Pria dan wanita (jejaka dan gadis) saling menggoda di area sawah agar tertarik satu sama lain.
-
Apa tradisi unik di Majalengka? Tradisi unik ini hanya bisa ditemui di Majalengka. Undangan menjadi unsur terpenting dalam prosesi hajatan. Biasanya si empunya hajat akan membuat desain yang menarik, agar tamu undangan terkesan.
-
Tradisi unik apa yang ada di Palembang? Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang unik dalam menyambut datangnya Idulfitri. Seperti halnya di Bumi Andalas atau Palembang yang memiliki tradisi bernama rumpak-rumpakan.
-
Siapa yang memulai tradisi Mauludan di Bangka Belitung? Tradisi ini mulai hadir semenjak kedatangan guru besar, Syekh Abdurrahman Siddiq di Pulau Bangka tahun 1898 silam.
Selanjutnya, Kiai Abdullah Faqih memaknai ungkapan gurunya dengan mengumpulkan telur dan batang pisang, lalu telur tersebut dihias dan ditancapkan ke batang pisang.
Endog-Endogan dilakukan Kiai Abdullah Faqih bersama para santrinya mulai tahun 1911. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini dilakukan banyak warga Banyuwangi.
Meriah
Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki tradisi unik untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Mereka melakukan arak-arakan telur yang digantung pada pohon pisang. Telur ini dihias menggunakan bungkus warna-warni sehingga tampak memikat. Tradisi ini telah menjadi bagian penting dari perayaan Maulid Nabi di Banyuwangi karena merupakan warisan leluhur.
Awalnya, tradisi ini menggunakan telur itik. Filosofinya, saat bertelur, itik jauh lebih tenang dan tak bersuara seperti ayam. Telur itik dimaknai sebagai seseorang yang ingin sedekah seharusnya melakukan diam-diam.
(Foto: Freepik stokking)
Seiring berjalannya waktu, masyarakat mengganti telur itik dengan telur ayam dengan alasan lebih mudah didapat dan harganya jauh lebih terjangkau.
(Foto: Freepik azerbaijan_stockers)
Filosofi Telur
Telur dalam tradisi ini memiliki tiga lapisan makna, seperti mengutip jatim.kemenkumham.go.id. Kulit telur melambangkan agama Islam. Putih telur adalah simbol keimanan pemeluk agama Islam yang melaksanakan perintah Tuhan. Ketiga, kuning telur melambangkan keikhlasan seseorang menerima ketentuan Tuhan.
Masyarakat Banyuwangi memaknai tradisi Endog-Endogan sebagai simbol kelahiran.
Tradisi Endog-Endogan di Banyuwangi biasanya berlangsung hingga sebulan penuh. Momentum ini jadi rezeki tersendiri bagi para penjual bungkus telur. Mengutip liputan6.com, seorang pedagang bungkus telur biasa meraup untung Rp100-Rp200 ribu dalam sehari.
(Foto: Liputan6.com)