Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana
Tradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Tradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana
Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang unik dalam menyambut datangnya Idulfitri. Seperti halnya di Bumi Andalas atau Palembang yang memiliki tradisi bernama rumpak-rumpakan.
Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat. (Foto: Pixabay)
-
Apa tradisi unik Bengkulu sambut Lebaran? Masyarakat muslim di Bengkulu punya tradisi unik yang bernama bakar gunung api.
-
Kenapa tradisi sungkem dilakukan saat Lebaran? Tradisi ini dilakukan dengan cara bersimpuh di hadapan orang yang lebih tua sambil mencium tangannya. Biasanya hal ini dilakukan oleh anak kepada orang tuanya sendiri saat Lebaran tiba.
-
Bagaimana tradisi angpao lebaran di Indonesia? Tradisi Lebaran ini terpengaruh dari budaya Arab dan Tionghoa.
-
Apa saja kata-kata sungkeman lebaran Bahasa Jawa? Berikut kata-kata sungkeman Lebaran bahasa Jawa yang penuh makna mendalam: Kata-kata Sungkeman Lebaran Bahasa Jawa dan Artinya 'Ngaturaken sembah pangabekti kawula lan nyuwun pangapunten sedaya kalepatan kula sekeluwarga. Mugi linebura ing dinten riyaya punika. Sak lajengipun, kula nywun donga lan pangestu supados menapa ingkang dados gegayuhan kula saged kasembadan.'Artinya:Saya menyampaikan sungkem saya dan memohon permohonan maaf atas semua kesalahan saya sekeluarga. Semoga kesalahan terhapuskan dalam momen hari raya ini. Selanjutnya, saya juga meminta doa dan restu, supaya apa yang jadi harapan dan cita-cita saya bisa terwujud.
-
Bagaimana cara menyampaikan pantun Lebaran? Mengucapkan selamat Idul Fitri dengan pantun dapat menjadi pilihan baik secara langsung maupun dibagikan di media sosial.
-
Apa simbol tradisi Lebaran? Baju baru untuk Lebaran memang sudah menjadi tradisi yang sangat populer di Indonesia. Bahkan menjadi simbol kebahagian dan kebersamaan setiap orang.
Tak sampai situ, tradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah. Tradisi ini berlangsung sangat meriah dan melibatkan banyak orang.
Seperti apa pelaksanaan tradisi rumpak-rumpakan beserta maknanya? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun dari situs indonesia.go.id dan beberapa sumber lainnya berikut ini.
Dilaksanakan Seusai Salat Id
Tradisi rumpak-rumpakan ini berlangsung setelah selesai melaksanakan rangkaian salat Id.
Kegiatan ini cukup berbeda dengan orang-orang pada umumnya yang menyantap opor ayam dan ketupat di rumah masing-masing usai salat id.
Sebelum keliling Sanjo, para tetua adat akan mengumpulkan seluruh warganya baik itu anak-anak, remaja, hingga orang tua lalu dibentuklah semacam grup. Barulah perjalanan menuju Sanjo mulai dilakukan serta tidak lupa dengan diiringi musik rebana serta mengumandangkan selawat.
Biasanya tujuan pertama dari rumpak-rumpakan ini adalah rumah tetangga yang paling terdekat dari lokasi berkumpulnya grup-grup tadi.
Bagi-Bagi Hadiah
Tak cukup sampai situ, tradisi ini juga diikuti oleh sekumpulan anak-anak. Mereka sangat gembira ketika menyambut sekaligus melakukan keliling Sanjo, hal ini dikarenakan tuan rumah pasti akan memberikan mereka sedikit hadiah berupa uang.
Tak heran jika tradisi rumpak-rumpakan ini sangat diminati dan ditunggu-tunggu oleh anak-anak di Palembang. Mereka senang karena setiap mengunjungi rumah tetangga selalu mendapatkan hadiah uang.
Sebelum grup-grup rumpak-rumpakan pamit dari rumah yang sedang dikunjungi, biasanya tetua adat akan melakukan serangkaian pembacaaan doa secara bersama-sama.
Sudah Berlangsung Lama
Tradisi rumpak-rumpakan ini sudah menjadi budaya yang mendarah daging di masyarakat Bumi Andalas. Tradisi ini sudah berlangsung cukup lama dan sudah menjadi warisan dari generasi ke generasi.
Sebelum mengunjungi rumah-rumah tetangga, pada zaman dulu tradisi ini lebih diutamakan untuk mengunjungi rumah keluarga atau saudara saja. Namun, di zaman yang serba modern dan teknologi canggih, tradisi rumpak-rumpakan sudah mulai ditinggalkan.