9 Agustus Peringati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, Ini Sejarahnya
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan masyarakat adat di dunia.
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan masyarakat adat di dunia.
9 Agustus Peringati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, Ini Sejarahnya
Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan kebutuhan kelompok masyarakat adat, setiap tanggal 9 Agustus diperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia. Tanggal ini diadopsi pada bulan Desember 1994 oleh resolusi Majelis Umum PBB 49/214, yang menandai tanggal pertemuan pertama Kelompok Kerja PBB tentang Penduduk Asli dari Sub-Komisi untuk Promosi dan Perlindungan Hak Asasi Manusia yang diadakan di Jenewa pada tahun 1982.
Setiap tahunnya, UNESCO menandai perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia dengan berbagi informasi tentang proyek dan kegiatan yang relevan dengan tema tahunan.
Berikut ulasan selengkapnya tentang Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia yang menarik untuk Anda ketahui.
-
Mengapa Hari Kemanusiaan Sedunia dirayakan? Setiap tahunnya, Hari Kemanusiaan Sedunia berfokus pada satu tema, untuk menyatukan mitra dari seluruh sistem kemanusiaan guna mengadvokasi kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan martabat orang-orang yang terkena dampak krisis, serta keselamatan dan keamanan pekerja bantuan.
-
Mengapa Hari Ataksia Internasional dirayakan? Hari Ataksia Internasional diperingati oleh National Ataxia Foundation setiap tahun. Organisasi ini dibentuk pada tahun 1957 di AS, dan sepenuhnya didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang gangguan neurologis ini. Selain itu, mereka juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri pasien yang menderita ataksiai.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia? Pada tahun 2023 ini, kampanye Hari Kemanusiaan Sedunia bertajuk #NoMatterWhat. Kampanye Hari Kemanusiaan Sedunia 2023 menyatukan komunitas kemanusiaan global untuk memperingati dua puluh tahun serangan terhadap markas besar PBB di Bagdad, Irak, dan untuk menunjukkan komitmen teguh untuk mewujudkan komunitas yang dilayani oleh PBB, tidak peduli siapa, tidak peduli di mana dan #NoMatterWhat.
-
Kapan Hari Keluarga Internasional? Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam resolusinya 47/237 tanggal 20 September 1993, menyatakan bahwa tanggal 15 Mei setiap tahun diperingati sebagai Hari Keluarga Internasional.
-
Kapan Hari Keluarga Internasional dirayakan? Seperti yang diketahui, 15 Mei merupakan momen khusus untuk memperingati Hari Keluarga Internasional.
-
Kapan Hari Kemanusiaan Sedunia ditetapkan? Lima tahun kemudian, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang menetapkan tanggal 19 Agustus sebagai Hari Kemanusiaan Sedunia (World Humanitarian Day).
Sejarah Kemunculan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia
Masyarakat Adat tinggal di hampir semua wilayah di dunia dan memiliki, menempati, atau menggunakan sekitar 22% dari luas lahan global.
Mengutip laman UNESCO, dengan jumlah sedikitnya 370-500 juta, Masyarakat Adat mewakili sebagian besar keragaman budaya dunia. Masyarakat memiliki sumbangsih mayoritas dari sekitar 7.000 bahasa di dunia dan mewakili 5.000 budaya yang berbeda.
Terlepas dari perbedaan budaya, Masyarakat Adat dari seluruh dunia berbagi masalah yang sama terkait dengan perlindungan hak-hak mereka sebagai masyarakat yang berbeda. Banyak Masyarakat Adat terus dihadapkan pada marjinalisasi, kemiskinan ekstrem dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya. Melalui kemitraan dengan Masyarakat Adat, UNESCO berupaya mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi, sambil mengakui peran penting mereka dalam mempertahankan keragaman lanskap budaya dan biologis dunia.Pada bulan Desember 1992, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi sebuah resolusi untuk menjadikan tahun 1993 sebagai Tahun Internasional Masyarakat Adat Dunia.
Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia pertama kali diumumkan oleh Majelis Umum PBB pada bulan Desember 1994, untuk dirayakan setiap tahun selama Dekade Internasional pertama Masyarakat Adat Dunia (1995–2004). Pada tahun 2004, PBB kembali memproklamasikan Dekade Internasional Kedua, dari 2005–2015, dengan tema "Satu Dekade untuk Aksi dan Martabat".
Masyarakat dari berbagai negara didorong untuk berpartisipasi dalam memperingati hari tersebut guna menyebarkan pesan PBB tentang masyarakat adat. Kegiatan yang dilakukannya umumnya berupa forum pendidikan dan kegiatan kelas untuk mendapatkan apresiasi dan pemahaman yang lebih baik tentang masyarakat adat. Dengan resolusi 49/214 tanggal 23 Desember 1994, Majelis Umum PBB memutuskan bahwa Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia akan diperingati pada tanggal 9 Agustus setiap tahun selama Dekade Internasional Masyarakat Adat Dunia.Tanggal tersebut menandai hari pertemuan pertama pada tahun 1982, oleh Kelompok Kerja PBB untuk Penduduk Asli dari Sub-Komisi Promosi dan Perlindungan Hak Asasi Manusia.
Masyarakat Adat Sebagai Kelompok yang Rentan
Masyarakat Adat adalah pewaris dan praktisi budaya unik dan cara berhubungan dengan manusia dan lingkungan.
Mereka mempertahankan karakteristik sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang berbeda dari masyarakat dominan di mana mereka tinggal. Terlepas dari perbedaan budayanya, hampir seluruh masyarakat adat di dunia menghadapi satu masalah yang sama, yakni perlindungan atas hak-hak mereka sebagai masyarakat yang berbeda.
Masyarakat Adat telah berupaya keras mencari pengakuan atas identitas, cara hidup, dan hak mereka atas tanah tradisional, wilayah dan sumber daya alam selama bertahun-tahun. Namun, sepanjang sejarah, hak-hak mereka telah dilanggar. Masyarakat Adat saat ini dapat dikatakan termasuk dalam kelompok masyarakat yang paling tidak beruntung dan rentan di dunia. Komunitas internasional pun bertindak dengan mengakui bahwa tindakan khusus diperlukan untuk melindungi hak-hak mereka dan mempertahankan budaya serta cara hidup mereka yang berbeda.Di sinilah peran Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, yang dirayakan pada tanggal 9 Agustus setiap tahunnya. Diharapkan, peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat umum akan pentingnya peran masyarakat adat bagi dunia.