19 Agustus Peringati Hari Kemanusiaan Sedunia, Ini Kisah di Baliknya
Hari Kemanusiaan Sedunia didedikasikan untuk mengakui keberadaan para pekerja kemanusiaan.
Hari Kemanusiaan Sedunia didedikasikan untuk mengakui keberadaan para pekerja kemanusiaan.
19 Agustus Peringati Hari Kemanusiaan Sedunia, Ini Kisah di Baliknya
Pada 19 Agustus 2003, terjadi sebuah serangan bom di Canal Hotel di Baghdad, Irak. Serangan ini menewaskan 22 pekerja bantuan kemanusiaan, termasuk Perwakilan Khusus PBB untuk Irak, Sergio Vieira de Mello. Lima tahun kemudian, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang menetapkan tanggal 19 Agustus sebagai Hari Kemanusiaan Sedunia (World Humanitarian Day).
Setiap tahunnya, Hari Kemanusiaan Sedunia berfokus pada satu tema, untuk menyatukan mitra dari seluruh sistem kemanusiaan guna mengadvokasi kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan martabat orang-orang yang terkena dampak krisis, serta keselamatan dan keamanan pekerja bantuan.
Berikut kisah selengkapnya.
-
Apa itu Hari Roh Manusia Sedunia? Hari Roh Manusia Sedunia adalah hari yang diperingati setiap 17 Februari untuk mendorong kesadaran pentingnya meditasi dan koneksi batin.
-
Kenapa Hari Roh Manusia Sedunia dirayakan? Peringatan Hari Roh Manusia Sedunia menandai momen refleksi bersama untuk menggugah kesadaran akan makna hidup yang lebih dalam dan memotivasi manusia untuk menjalani kehidupan dengan penuh kebijaksanaan.
-
Siapa yang dirayakan di Hari Amal Sedunia? Selain itu, ucapan ini juga menjadi penghargaan bagi semua yang telah bekerja keras dalam misi kemanusiaan, serta menjadi pengingat pentingnya berbagi dan berbuat baik sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
-
Siapa yang merayakan Hari Amal Sedunia? Hari Amal Sedunia, yang diperingati setiap 5 September, merupakan momen penting untuk merayakan dan meningkatkan kesadaran mengenai kontribusi amal dan filantropi di seluruh dunia.
-
Kapan Hari Roh Manusia Sedunia dirayakan? Hari Roh Manusia Sedunia adalah hari yang diperingati setiap 17 Februari untuk mendorong kesadaran pentingnya meditasi dan koneksi batin.
-
Mengapa Hari Amal Sedunia dirayakan? Sejarahnya dimulai pada tahun 2012, ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menginisiasi perayaan ini untuk mengapresiasi kontribusi individu dan organisasi dalam usaha-usaha amal dan filantropi.
Sejarah Hari Kemanusiaan Sedunia
Sejarah awal mula Hari Kemanusiaan Sedunia dapat ditelusuri kembali ke 19 Agustus 2003 ketika serangan bom besar-besaran terjadi di markas besar PBB di Baghdad, Irak.
Serangan ini mengakibatkan kematian 22 orang, termasuk Perwakilan Khusus PBB untuk Irak, Sergio Vieira de Mello. Serangan ini menjadi peringatan telak yang suram akan risiko dan pengorbanan yang dihadapi oleh para pekerja kemanusiaan di zona konflik.
Oleh karena itu, sebagai tanggapan atas pengeboman Bagdad dan sebagai cara untuk menghormati ingatan para keluarga korban nyawa, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan 19 Agustus sebagai Kemanusiaan Dunia lima tahun kemudian, ketika Majelis Umum mengadopsi sebuah resolusi dengan peringatan resmi pertama pada tahun 2009, mengutip Hindustan Times. Penetapan 19 Agustus sebagai Hari Kemanusiaan Sedunia adalah hasil dari upaya keras Yayasan Sérgio Vieira de Mello dan keluarganya. Bekerja sama dengan Duta Besar Prancis, Swiss, Jepang dan Brasil di Jenewa dan New York, mereka bersama-sama bekerja dan mengarahkan draft Resolusi kepada Majelis Umum. Pada akhirnya, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dan semua Negara Anggota pun menyetujui untuk memberi pengakuan yang layak atas tragedi tersebut. PBB memastikan bahwa kematian tragis Vieira de Mello dan 21 rekannya serta seluruh personel kemanusiaan yang telah berkorban dalam meringankan penderitaan para korban krisis kemanusiaan tidaklah sia-sia.Siapa Sérgio Vieira de Mello?
Sérgio Vieira de Mello adalah seorang warga negara Brasil yang mendedikasikan hidupnya selama lebih dari tiga puluh tahun di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dirinya bekerja melayani di beberapa situasi kemanusiaan paling menantang di dunia untuk menjangkau korban konflik bersenjata yang tidak berdaya, meringankan penderitaan mereka dan berupaya menarik perhatian masyarakat internasional pada penderitaan para korban konflik. Kematiannya bersama 21 rekannya pada tanggal 19 Agustus 2003 di Bagdad adalah sebuah peristiwa tragis yang membuat komunitas kemanusiaan dunia kehilangan seorang pemimpin dan intelektual kemanusiaan yang pemikiran, filosofi, dinamisme, dan keberaniannya sangat menginspirasi terutama bagi para generasi mendatang.Hal ini pula yang mendasari keluarga dan sekelompok teman dekatnya mendirikan Yayasan Sergio Vieira de Mello tahun 2006 yang didedikasikan untuk melanjutkan misinya yang belum selesai; yakni mendorong dialog antar komunitas dan meringankan penderitaan para korban krisis kemanusiaan.
Yayasan ini didedikasikan untuk mendukung inisiatif dan upaya mempromosikan dialog untuk rekonsiliasi damai dan koeksistensi antara masyarakat dan komunitas yang terpecah oleh konflik melalui Penghargaan Sergio Vieira Mello tahunan, Ceramah Peringatan Sergio Vieira Mello Tahunan, Beasiswa Sergio Vieira de Mello dan advokasi untuk keamanan dan kemandirian aktor kemanusiaan, di mana pun dan untuk siapa pun. Yayasan memandang Hari Kemanusiaan Sedunia sebagai penghargaan yang pantas untuk semua personel kemanusiaan yang telah melakukan pengorbanan terakhir untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua korban krisis kemanusiaan.Hari Kemanusiaan Sedunia 2023
Pada tahun 2023 ini, kampanye Hari Kemanusiaan Sedunia bertajuk #NoMatterWhat.
Kampanye Hari Kemanusiaan Sedunia 2023 menyatukan komunitas kemanusiaan global untuk memperingati dua puluh tahun serangan terhadap markas besar PBB di Bagdad, Irak, dan untuk menunjukkan komitmen teguh untuk mewujudkan komunitas yang dilayani oleh PBB, tidak peduli siapa, tidak peduli di mana dan #NoMatterWhat.
Kemanusiaan tidak memiliki tujuan lain selain untuk menyelamatkan dan melindungi kehidupan dan memberikan kebutuhan dasar kehidupan, mereka berdiri bahu membahu dengan komunitas yang mereka layani dan membawa harapan, mengutip un.org. Untuk itu, pada tanggal 19 Agustus diharapkan semua pihak dapat berkumpul untuk menghormati pekerja kemanusiaan di seluruh dunia yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan global yang terus berkembang.Tidak peduli bahaya atau kesulitannya, para pekerja kemanusiaan menjelajah jauh ke wilayah yang dilanda bencana dan di garis depan konflik, berusaha untuk menyelamatkan dan melindungi orang yang membutuhkan.