Hujan tak hilangkan kemeriahan Bandung Light Fest
Untuk tema yang diangkat pada tahun ini yakni animalia.
Pawai kendaraan acara 'Bandung Light Festival 2015' pada Minggu (8/11) berlangsung meriah. Sebanyak 70 kendaraan hias dari berbagai instansi mulai dari SKPD, kecamatan, dan beragam komunitas tumpah ruah di jalanan Kota Bandung.
Sebanyak 70 kendaraan dihias sesuai dengan tema acara yakni animalia. Para peserta pawai menghias kendaraannya dengan bentuk dan rupa binatang seperti macan, gajah, naga, dinosaurus. Acara pawai semakin meriah karena dihiasi dengan beragam permainan cahaya dan lampu yang menarik.
Acara pawai berlangsung sejak pukul 19.00 yang dimulai dari Jalan Diponegoro (depan Gedung Sate). Adapun rute yang dilalui iring iringan kendaraan melewati Jalan Diponegoro–Jalan Trunojoyo–Jalan Sultan Agung–Jalan Ir.H.Juanda (Dago)–Jalan Merdeka–Jalan Lembong–Jalan Tamblong dan berakhir di Jalan Asia Afrika.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 km, rombongan pawai tiba di Jalan Asia Afrika pukul 20.00. Kendaraan hias milik DPRD Kota Bandung menjadi rombongan pertama yang tiba di lokasi. Kemudian disusul mobil kendaraan hias Satpol PP. Rombongan yang datang langsung disambut oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beserta istri Atalia Kamil yang sudah menunggu sejak pukul 19.00. Dalam kesempatan itu turut hadir pula Ketua DPRD Kota Bandung, Isa Subagdja.
"Alhamdulillah hari ini setelah hujan reda kita mulai acara yang jadi rutinitas tiap tahun yakni mengakhiri rangkaian hari jadi Kota Bandung yang pada tahun ini menginjak ke 205.
Penutupan ini bentuknya adalah pawai berbentuk cahaya. Jadi namanya light festival melibatkan 30 kecamatan dan SKPD diminta untuk menampilkan kendaraan hiasnya," ujar Ridwan kepada wartawan di sela-sela acara.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menuturkan, bahwa tema yang diangkat setiap tahun berbeda beda. Untuk tema yang diangkat pada tahun ini yakni animalia. "Sehingga setiap tahun tidak membosankan. Kalau ada pawai kan biasanya Gedung Sate lagi, Pasupati lagi. Untuk sekarang mengangkat tema fauna. Kendaraan hias ini akan dinilai dan pemenangnya akan diumumkan dewan juri," ucapnya.
Hujan yang mengguyur kota Bandung sejak siang hari tak menyurutkan minat penonton untuk menyaksikan acara pawai. Mereka dengan antusias menunggu kedatangan pawai selepas magrib.
Seperti dituturkan Indra (29). Warga Kiaracondong ini sengaja datang ke kawasan Asia Afrika untuk menyaksikan pawai kendaraan hias. "Iya penasaran pengen lihat pawai kendaraan hias," ujar Indra yang datang bersama istrinya.
Sepanjang acara pawai, sorotan kamera tidak henti-hentinya diarahkan pada rombongan peserta pawai. Mereka tak ingin ketinggalan mengabadikan momen, dengan berfoto bersama kendaraan hias yang lewat. Acara baru berakhir pada pukul 22.00 diakhiri dengan lagu Halo-halo Bandung.
Baca juga:
Komunitas Bandung beli mobil angkutan sekolah untuk korban konflik
Asal usul Indonesian Guitar Community
Akhirnya kampung kreatif di Dago Pojok digelar
Pelatih Persib akan menimba ilmu kepelatihan di Italia
Djanur belum incar pemain pengganti Vladimir Vujovic
Manajemen Persib janjikan kontrak yang lebih baik kepada pemain
Mengaku jantan? Coba periksa kemandulan sejak dini
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Dimana Langgar Merdeka berada? Lokasinya terletak di Jln. Dr. Radjiman No. 565 Laweyan, Solo.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.