Jalan-jalan ke kampung rajut Bandung
Tak hanya orang Bandung, Malaysia juga sering datang ke tempat ini.
Sentra Rajut Binong Jati Bandung sentral fesyen rajutan, melainkan juga sebagai kampung yang membuka lapangan pekerjaan. Banyak warga Bandung maupun luar Bandung yang menekuni usaha rajutan berawal di Binong Jati.
Kampung rajut Binong Jati berada di tengah kota Bandung, pintu masuknya melalui Jalan Gatot Subroto di samping pasar tradisional. Di sepanjang Jalan Bingong Jati, dapat mudah ditemui aktivitas rajut, baik dalam bentuk toko pakaian rajut maupun pembuatan rajutan.
Semua model pakaian berbahan rajutan diproduksi Sentra Rajut Binong Jati. Perkembangan desainnya dinamis baik model pakaian rajut untuk wanita maupun pria, mulai sweater, kardigan, oblong, kerah v, kerah bulat, pakaian rajut sablon hingga bordil. Semua itu ditawarkan dengan harga kompetitif.
Pengrajin rajut, Jamjam Hendarsa, 43 tahun, menuturkan tradisi rajut di Binong Jati sudah berlangsung sejak lama dan dilakukan secara turun temurun. Ia memperkirakan, merajut di Binong Jati sudah dimulai sejak tahun 1950-an.
“Pertamanya hanya sedikit yang merajut, hanya beberapa orang kemudian berkembang jadi puluhan. Keahlian lalu menyebar ke penduduk sekitar,” tutur Jamjam kepada Merdeka Bandung, Kamis (15/10).
Ketua I Sentra Rajut Binong Jati ini mengaku dirinya generasi kedua. Para pelaku usaha rajut yang ada kini sudah memasuki generasi keempat. “Tradisi merajut kita menjalankan turunkan ke generasi muda,” ujarnya.
Sentra Rajut Binong Jati makin mengukuhkan julukan Bandung sebagai kota fesyen. Pemerintah Kota Bandung menetapkan Binong Jati sebagai tujuan wisata sejak 2007. Pakaian rajut dan aksesoris buatan Binong Jati mengisi pangsa pasar seluruh Indonesia.
Sejumlah wisatawan dari Malaysia banyak yang datang ke sentra rajut. Selain belanja, mereka melihat proses pembuatan pakaian rajut.
Jamjam berharap, di Binong Jati bisa segera dibangun sekolah khusus merajut sehingga tradisi rajutan Binong Jati makin maju dan lestari. Menurutnya, dewasa ini generasi muda cenderung kehilangan minat merajut.
“Regenerasi merajut akan berjalan baik jika ada sekolah khusus merajut. Dari sekolah juga akan tumbuh wirausaha-wirausaha rajut yang maju,” katanya.
Menurutnya, perlu ada nilai tambah dari tradisi merajut, misalnya meningkatkan kunjungan wisata ke Sentra Rajut Binong Jati. Dengan adanya sekolah merajut, wisatawan bisa sekalian belajar merajut.
Saat ini Sentra Rajut Binong Jati memiliki sekitar 400 industri rajut rumahan yang menyerap tenaga kerja hingga sekitar 3.000 orang. Dalam sehari, sentra rajut ini bisa memproduksi 1.500 lusin pakaian atau sekitar 750 juta.
Baca juga:
Jelajahi taman kota, DAM ajak konsumen Honda PCX
Mitos ikan sulit dipancing di Situ Ciburuy
Rukandi naik motor keliling Bandung umumkan jadwal tanding Persib
Sensasi santapan komplet ala negeri tirai bambu
Yuk makan dimsum sepuasnya di Hyatt Regency Hotel
Manajer Persib minta bus pemain dikawal pakai kendaraan taktis
100 Ribu Bobotoh ke Jakarta, manajer Persib minta tambahan tiket
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Dimana Langgar Merdeka berada? Lokasinya terletak di Jln. Dr. Radjiman No. 565 Laweyan, Solo.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.