Jangan katakan 7 hal ini pada wanita yang bercerai
Wanita yang baru bercerai biasanya lebih sensitif. Untuk itu, Anda harus hati-hati tidak mengatakan 7 hal ini padanya.
Perceraian adalah hal yang tak diinginkan semua pasangan. Tentu, semua berharap kisah pernikahan mereka berakhir bahagia untuk selamanya. Namun terkadang perceraian tak terelakkan. Orang yang bercerai tentu masih sensitif jika hal-hal mengenai pernikahan mereka dibahas.
Jadi, ketika menghadapi teman-teman wanita yang baru bercerai, sebaiknya jangan katakan 7 hal berikut ini, seperti dilansir oleh The Stir (27/01).
-
Kenapa ucapan pernikahan penting? Tak sekedar mengikat janji suci, kedua pasangan juga akan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan orang terdekat mereka.
-
Bagaimana pernikahan tersebut dilakukan? Pernikahan tersebut selayaknya yang terungkap dalam video singkat unggahan akun Instagram @undercover.id beberapa waktu lalu. Video berdurasi pendek itu menampilkan momen sakral saat kedua mempelai tengah menjalani proses akad nikah. Diketahui, pernikahan tersebut berhasil digelar melalui jalur pendekatan taaruf dari kedua belah pihak.
-
Kapan Dastia Prajak menikah? Dastia Prajak mengakhiri masa lajangnya pada Maret 2021.
-
Kapan Winda menikah? Menikah di usia 22 tahun, Winda pun memutuskan untuk vakum dari dunia hiburan.
-
Kenapa akta nikah itu penting? Hingga kini, banyak masyarakat yang mengabaikan pentingnya akta perkawinan. Padahal, akta perkawinan memiliki banyak manfaat untuk pernikahan. Dengan adanya akta nikah, negara turut mengakui adanya pernikahan. Hal ini dapat mencegah fitnah serta memberikan posisi yang pasti bagi suami dan istri di hadapan hukum. Akta nikah juga sangat penting untuk mengurus dokumen, dan menegaskan status anak serta tidak ada pihak yang dirugikan apabila terjadi perceraian.
-
Di mana pernikahan ini dilangsungkan? Dalam acara sakral yang digelar di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara itu terlihat pengantin pria bernama Mirza Robert MN Pitt mendatangi rumah mempelai perempuan didampingi sang ibu.
1. "Aku tahu sejak awal bahwa dia bukan orang baik"
Wow, Anda merasa sangat pintar karena sudah mengetahui keburukan pasangannya bahkan sebelum dia sendiri menyadarinya? LAlu apa gunanya mengatakannya sekarang? Kenapa tidak dari dulu saja ketika teman Anda belum menikah dengannya.
2. "Aku ikut menyesal"
Ya, terkadang wanita memang menyesal telah bercerai. Namun tolong lihat konteksnya sebelum mengatakan ini. Bisa saja teman Anda bercerai karena masalah KDRT. Tentu perceraian adalah hal yang baik untuknya. Jadi ketika Anda mengatakan ini dan dia menjawab "Oh, jangan. Ini jalan terbaik." jangan membantahnya.
3. "Untunglah kau tidak punya anak"
Kalimat ini aneh untuk diucapkan. Wanita tersebut akan menyadari bahwa sekarang dia tak hanya kehilangan suami, tetapi juga tidak memiliki anak. Anak memang bisa terombang-ambing ketika perceraian terjadi, namun kalimat ini tidak baik untuk diucapkan. Terutama jika alasan perceraian mereka adalah mengenai keturunan.
4. "Kau akan menemukan orang lain secepatnya"
Ya, kalimat ini mungkin baik dan Anda ucapkan untuk menyemangatinya, serta membuatnya move on. Tapi percayalah, di dalam benak orang yang baru saja bercerai, bisa jadi pasangan baru ada di urutan terakhir.
5. "Tenang saja, kau akan segera melupakannya"
Melupakan mantan suaminya adalah haknya. Jadi jangan sok tahu apakah dia akan segera melupakan mantan suaminya atau hal lainnya. Lagipula bukan Anda yang menentukan kapan dia harus melupakan mantan suaminya dan mulai move on. Biarkan dia menenangkan dirinya sendiri, terutama jika dia baru-baru saja bercerai.
6. "Aku bisa mengerti kenapa kalian bercerai. Kalian memang sudah tak cocok sejak awal"
Apa tidak ada kalimat lain untuk diucapkan? Pernikahan mereka mungkin berakhir pahit, namun tentu ada kenangan indah yang mereka jalani bersama selama pernikahan. Jadi bagaimana bisa Anda mengatakan bahwa mereka tak cocok sejak awal. Dengan mengatakan kalimat ini Anda sudah merusak semua kenangan indah yang dimilikinya.
7. "Tak bisakah kau menunggu sampai waktu tertentu?"
Biasanya kalimat ini diikuti berbagai alasan misalkan "Tak bisakah kau menunggu sampai anakmu besar, sampai dia masuk universitas, sampai kau menemukan tempat tinggal baru," dan lainnya. Perceraian tak bisa menunggu. Lagipula perceraiannya bukan urusan Anda dan bukan bergantung pada Anda. jadi biarkan dia sendiri yang memutuskan kapan dia bercerai. Dia dan mantan suaminya adalah yang paling tahu mengenai keadaan mereka.
Jadi, ketika bertemu dengan teman Anda yang baru bercerai, jangan katakan kalimat di atas. Anda bisa mengatakan kalimat lain seperti "Apa ada yang bisa kubantu?" "Bertahanlah" atau "Kau ingin membicarakannya denganku?" Selain itu Anda juga bisa membantunya dengan mengajaknya melakukan kegiatan untuk mengalihkan perhatiannya sementara.
(mdk/kun)