Jerawat Hormonal, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kebanyakan kasus jerawat hormonal terjadi di masa pubertas. Namun, ada juga yang muncul di usia dewasa.
Munculnya jerawat pada wajah bisa bikin seseorang merasa minder dan kehilangan kepercayaan diri. Walaupun sudah menjaga kebersihan, tapi jerawat masih saja muncul. Ternyata, hormon pun bisa jadi pengaruh munculnya jerawat yang dinamakan jerawat hormonal.
Jerawat hormonal sendiri adalah jerawat yang muncul akibat ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Ketidakseimbangan hormon ini umumnya terjadi pada masa pubertas, sekitar usia 10-16 tahun. Namun, tidak jarang juga jerawat hormon muncul pada usia dewasa, yaitu sekitar usia 20-29 tahun atau di atas 40 tahun.
-
Apa yang dimaksud dengan jerawat badan? Jerawat dapat muncul di badan akibat beberapa penyebab yang jarang disadari. Meski tak terlihat jerawat badan tebtu tetap menyebabkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan jerawat? Doa menghilangkan jerawat ini bisa diamalkan untuk memohon kesembuhan pada Allah SWT.
-
Apa yang dimaksud dengan jerawat punggung? Jerawat punggung adalah suatu kondisi kulit di mana terdapat timbulan berupa kemerahan, bengkak, bahkan berisi nanah pada bagian punggung.
-
Bagaimana cara menghindari kebiasaan memencet jerawat? Membiarkan jerawat pecah atau hilang dengan sendirinya merupakan cara yang lebih baik untuk mengatasi masalah ini.
-
Bagaimana cara memudarkan jerawat secara alami? Memudarkan jerawat secara alami adalah pilihan yang banyak diminati karena lebih lembut pada kulit dan cenderung bebas dari bahan kimia keras. Berikut beberapa cara alami yang bisa Anda coba untuk membantu memudarkan jerawat:
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bekas jerawat? Tujuan dari perawatan ini biasanya untuk mengangkat sel-sel kulit mati, minyak, serta kotoran pada pori-pori yang menyebabkan kulit kusam dan nggak bersinar. Selain itu, eksfoliasi pun juga dapat diandalkan untuk membuat tekstur kulit lebih halus dan mulus, sehingga kamu dapat lebih percaya diri dengan penampilan sendiri.
Jerawat ini bisa terjadi pada wanita dan pria, tetapi paling sering terjadi pada perempuan. Hal tersebut terjadi karena wanita mengalami perubahan hormon ketika menstruasi, hamil, atau menopause.
Ciri-ciri Jerawat Hormonal
©Shutterstock
Untuk membedakan jerawat hormonal dengan jenis yang lainnya, ada beberapa ciri spesifik yang ditandai dengan beberapa hal berikut ini.
- Jerawat tumbuh di sekitar pipi, dagu, dan rahang
Ciri yang pertama adalah letak kemunculan jerawat. Jerawat hormonal akan muncul di sekitar pipi, dagu dan rahang. Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon menyebabkan meningkatnya produksi kelenjar minyak pada area pipi, dagu, dan sekitar rahang.
- Munculnya jerawat kistik
Jerawat kistik atau sering disebut jerawat batu adalah salah satu jenis jerawat yang parah. Pada umumnya jerawat kistik berbentuk seperti benjolan berwarna kemerahan dan terasa sakit saat ditekan.
Terperangkapnya bakteri di dalam kulit akhirnya menginfeksi kulit. Bakteri tersebut memicu munculnya jerawat dan terbentuk nanah.
- Jerawat terasa sakit
Ciri yang satu ini masih berkaitan dengan ciri kedua yaitu munculnya jerawat kistik. Sekitar jerawat terasa sakit jika tidak sengaja disentuh karena adanya peradangan di dalam kulit. Perlu penanganan yang tepat untuk jenis jerawat ini agar peradangan tidak menyebar ke jaringan kulit sekitarnya.
- Kulit berminyak
Peningkatan hormon androgen memicu kelenjar minyak untuk memproduksi minyak di wajah secara berlebihan. Akibatnya kulit wajah terasa lebih berminyak dari biasanya.
Penyebab Jerawat Hormonal
©Shutterstock
Sebagian besar jerawat terjadi karena penumpukan minyak di pori-pori wajah. Hal tersebut akibat kelenjar minyak lebih sensitif terhadap hormon androgen, yaitu testosteron.
Peningkatan kadar hormon androgen dapat memicu kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak minyak sehingga menyumbat pori-pori kulit. Peningkatan hormon ini disebabkan oleh beberapa hal, misalnya masa pubertas, mengonsumsi pil KB atau obat tertentu sehingga hormon menjadi tidak stabil.
Selain hormon androgen, hormon estrogen juga dapat memicu munculnya jerawat. Estrogen dapat memicu jerawat apabila kadarnya terlalu rendah. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penurunan estrogen adalah menstruasi, memasuki masa menopause, penyakit ginjal kronis, olahraga yang terlalu berat, dan sebagainya.
Cara Mengatasi Jerawat Karena Ketidakseimbangan Hormon
©Shutterstock
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi jerawat yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Beberapa langkah sederhana ini bisa dicoba di rumah.
- Menjaga kebersihan kulit
Hormon dapat membuat kulit menjadi berminyak. Kulit yang berminyak membuat kotoran jadi lebih mudah menempel, sehingga bakteri dapat masuk dan menyebabkan jerawat.
Cuci muka setidaknya 2 kali dalam sehari dan jangan lupa untuk pakai pelembab karena kulit berminyak juga harus terhidrasi. Gunakan pelembab non-comedogenic karena aman untuk kulit berjerawat.
- Kurangi produk perawatan kulit
Jangan tergiur untuk mengikuti influencer di media sosial yang membagikan rutinitas skincare-nya beserta produknya. Menggunakan terlalu banyak produk bisa membuat kulit iritasi dan juga tidak semua orang cocok menggunakan produk yang di-share tersebut.
Jika tidak cocok dengan satu produk, bisa saja memperparah keadaan kulit. Gunakan produk yang benar-benar cocok di kulit kamu, utamakan 3 basic skincare yaitu facial wash, pelembab, dan tabir surya.
- Kelola stress
Hormon kortisol atau hormon stres dapat memicu kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak sebum yang dapat menyumbat pori dan menimbulkan jerawat.
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres agar tidak timbul jerawat, seperti berpikir positif, mengembangkan hobi yang bermanfaat, melakukan olahraga ringan, dan lain-lain.
- Konsultasi dengan dokter kulit
Terkadang masalah kulit jauh lebih sulit diatasi sendiri. Oleh karena itu tidak ada salahnya untuk meminta bantuan yang lebih profesional untuk mengatasi masalah tersebut.
Pilih dokter kulit terpercaya dan lakukan pertemuan dengannya. Dokter kulit akan membantu untuk memberikan solusi dan menemukan pilihan yang tepat untuk masalah kulit kamu.
Pilih pengobatan yang tepat agar hasilnya maksimal dan tidak memperparah keadaan kulitmu, ya! Selamat mencoba.
Penulis: Kadek Argyanti Paramahita