Kebiasaan nonton film action ternyata bisa buat kamu jadi pembohong
Kebiasaan menonton film action dan kekerasan lainnya ternyata bisa pengaruhi kamu jadi pembohong.
Seberapa sering Anda melihat kekerasan pada kehidupan sehari-hari? Baik melalui televisi, internet, maupun media sosial, kekerasan saat ini telah menyebar di mana-mana baik melalui tindakan atau kata-kata. Kekerasan yang sering muncul seperti pada fil action ternyata dapat berpengaruh terhadap perilaku dan membuat Anda cenderung menjadi pembohong.
Dilansir dari Eureka Alert, sebuah penelitian yang diterbitkan pada Journal of Business Ethics menemukan bahwa terbiasa melihat kekerasan dapat berakibat pada perilaku curang dan suka bohong terutama untuk keuntungan pribadi. Salah satu sumber dari tindakan kekerasan ini adalah pada acara TV atau film yang ditonton sehari-hari.
-
Film aksi apa yang bisa bikin deg-degan dan membuat penonton penasaran? Film ini berhasil membuat penonton dibikin deg-degan di sepanjang adegannya karena peran Chris sebagai Tyler di film ini yang sangat onpoint.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu psikologi manusia? Psikologi manusia merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental individu.
-
Kapan film "Bangsal Isolasi" tayang? Pada tanggal 25 Juli 2024, film BANGSAL ISOLASI yang disutradarai oleh Adhe Dharmastriya akan tayang di bioskop.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Apa yang dimaksud dengan kelelahan mental? Kelelahan mental, yang juga dikenal sebagai burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional kronis yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, kelebihan kerja, atau ketidakseimbangan antara tanggung jawab dan sumber daya.
-
Apa topik utama dari film "Pesan Bermakna Jilid III"? Dalam rangkaian narasi yang penuh emosi, film Pesan Bermakna Jilid III menguak tugas dan tanggung jawab seorang hakim di hadapan masalah hukum yang pelik.
Penelitian ini dilakukan oleh profesor Josh Gubler dan David Wood pada sekitar seribu orang partisipan melalui beberapa eksperimen yang dilakukan. Pada eksperimen pertama, setengah partisipan diberikan sebuah teks yang berisi kata-kata kotor dan kasar dan diminta untuk memperbaiki kesalahan yang terdapat di situ. Sedangkan setengah sisanya diberi teks yang tidak berisikan kata-kata kotor. Dari hasil percobaan tersebut diketahui bahwa 24 persen dari partisipan yang mendapat teks berisi kata-kata kotor cenderung untuk berbuat curang.
Pada eksperimen yang lain, partisipan diberi sebuah potongan film. Terdapat dua film yang digunakan untuk eksperimen tersebut. Yang pertama hanya berisi layar biru dan sebuah suara yang menyertainya, sedangkan pada film kedua terdapat adegan dan dialog yang berisi kekerasan. Partisipan pada penelitian tersebut diminta untuk menonton seluruh isi video tersebut. Dari percobaan itu diketahui bahwa partisipan yang menonton video berisi kekerasan cenderung untuk berbohong ketika diberi pertanyaan mengenai potongan film tersebut.
Wood mengatakan bahwa pada saat ini seluruh industri berisi hal-hal yang mengandung kekerasan. Sebagian besar kekerasan tersebut terdapat melalui video game, film, buku, dan bahkan media sosial yang digunakan oleh orang sehari-hari. Besarnya pengaruh kekerasan terhadap perilaku seseorang ini merupakan sebuah tanda bahaya tentang adanya perilaku-perilaku kekerasan tersebut.
Baca juga:
Cuma dari muka, cowok bisa deteksi cewek tukang selingkuh
Ungkap kepribadian asli lewat fitur wajah
Cowok gampang merasa terintimidasi oleh cewek pintar, benarkah?
5 Pendapat yang salah tentang konsep emosi
10 Kegemaran aneh yang jarang diketahui, kamu yang mana?