Kuota Pendakian Gunung Semeru Segera Dibuka Lagi, Ini Syarat-Syaratnya
Kuota pendakian Gunung Semeru bakal ditambah dan dibuka lagi sejak Senin, 24 Mei 2021.
Salah satu objek wisata populer bagi para hiker, Gunung Semeru masih menutup jalur pendakian hingga Minggu, 23 Mei 2021. Namun, kuota pendakian bakal ditambah dan dibuka lagi sejak Senin, 24 Mei 2021.
Melalui akun media sosialnya, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menjelaskan bahwa kuota pendakian Gunung Semeru yang tersedia adalah 50 persen, yaitu 300 orang per hari.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Bagaimana tinggi kolom letusan Gunung Semeru? Tinggi Letusan Menurutnya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4..476 meter di atas permukaan laut.
-
Dimanakah Gunung Semeru berada? Gunung Semeru atau yang akrab disapa Mahameru sebagai gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Siapa pendaki yang hilang di Gunung Semeru? Delapan tahun lalu, atau tepatnya tanggal 3 Juni 2016, seorang pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux dinyatakan hilang di Gunung Semeru.
Dari situ, pihaknya masih membagi lagi kategori kuota pendakian. Sebanyak 150 orang per hari untuk pendakian reguler dan kuota pendakian reschedule mencapai 170 orang setiap hari.
"Pembukaan kuota harian dilakukan secara berkala setiap satu bulan sekali, selambat-lambatnya satu minggu sebelum pergantian bulan," tulisnya.
Kebijakan Terkait Reschedule Pendakian
Soal pendakian reschedule, pendaki boleh melakukannya jika gagal mendaki pada 2019 karena kebijakan penutupan akibat kebakaran hutan, kebijakan penutupan pandemi dan erupsi tahun 2020, dan kebijakan penutupan Lebaran 2021.
Pada ketentuan ini, pendaki dapat mengganti ketua dan sejumlah anggota, kecuali satu orang (orang tersebut bisa ketua maupun anggota). Sebagai catatan, reschedule hanya dapat dilakukan satu kali saja.
Menyesuaikan protokol kesehatan, pendakian dilaksanakan dalam kelompok 4--7 orang. Kurang dari jumlah itu, pendaki akan diminta reschedule atau bergabung dengan kelompok lain.
Batas lama pendakian Gunung Semeru, yaitu tiga hari dua malam. Batas akhir penjadwalan ulang sampai 31 Desember 2021, dan permintaan ini dapat diakses melalui tautan reschedule.bromotenggersemeru.org.
Alur Rechedule Online
©Creative Commons/Eko Raharjo
Buat penjadwalan ulang, pendaki bisa mengakses situs resmi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Berikut ini langkah-langkahnya.
- Akses reschedule.bromotenggersemeru.org.
- Masukkan kode booking pada kolom pencarian yang tersedia. Setelahnya, masukkan email dan nomor handphone yang didaftarkan saat bookine online sebelumnya.
- Baca syarat dan ketentuannya secara teliti. Setelah itu, pilih 'Setuju', dan klik 'Submit'.
- Selanjutnya, calon pendaki diminta memilih bulan dan tanggal pendakian yang diinginkan.
- Lalu, klik angka pada kolom kuota pendakian untuk melanjutkan proses registrasi. Angka yang tertera di sana merupakan sisa kuota pada tanggal terpilih.
- Isi data ketua kelompok. Jika ingin ada anggota kelompok yang diganti, klik gambar pensil di laman tersebut. Setelah semua data dianggap benar, klik 'Kirim'.
- Cetak bukti reschedule sebanyak dua rangkap. Nantinya bukti tersebut akan diserahkan pada petugas loket Ranupani di hari pendakian.
Demikian informasi-informasi yang perlu Anda ketahui tentang pendakian di Gunung Semeru sesudah libur Lebaran 2021.
Reporter: Asnida Riani
Sumber: Liputan6.com