Mengenal Bunga Rawa, Spesies Tumbuhan Langka yang Dirusak Pemotor Trail di Ranca Upas
Bunga rawa yang dimaksud oleh Supriatna adalah Syngonanthus flavidulus. Tanaman ini disebandingkan dengan edelweis karena butuh waktu sangat lama untuk layu dan dilindungi.
Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan video keluhan seorang petani di Kampoeng Cai, Ranca Upas yang tanaman budidayanya rusak akibat ulah para pemotor trail. Melalui akun TikTok @mang_uprit_mangprang79, Supriatna atau Mang Uprit menyampaikan kekecewaannya terhadap event motor trail Ranca Upas Camping Adventure Explore 2023 yang diadakan di Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Tanaman bunga rawa yang coba dibudidayakan Supriatna luluh lantak gara-gara lahan dilalui motor trail. Amarahnya pun meluap hingga ia mengecam para pemotor trail yang menjadikan lahannya sebagai jalur lintasan.
-
Kapan buah angkung matang? Buah angkung memiliki warna biru tua dan daging berwarna merah keunguan saat sudah matang.
-
Di mana daun bidara tumbuh? Berasal dari pohon bidara, yang tumbuh setinggi 6 hingga 15 meter, daun ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional.
-
Di mana buah matoa tumbuh? Matoa adalah buah yang tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia.
-
Di mana pohon cendana tumbuh? Dikenal juga sebagai sandalwood, kayu cendana berasal dari pohon Santalum album yang tumbuh terutama di wilayah Asia Selatan dan Tenggara.
-
Kapan Makam Tumulus Bougon dibangun? Struktur tertua dari Tumulus Bougon berasal dari tahun 4800 SM.
-
Dimana Daun Belimbing Wuluh tumbuh? Belimbing wuluh atau Averrhoa bilimbi, tumbuhan yang tumbuh subur di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina, memiliki kekhasan yang tak hanya terletak pada buahnya yang segar dan asam.
"Panitia di acara trail di kampung saya, Ranca Upas, khususnya untuk orang Perhutani yang telah memberikan izin terkait acara tersebut, lihat ini! Dampaknya seperti ini. Hancur, gak? Lihat dengan mata Anda! Hancur, gak?" kecamnya. "Dan lokasi ini, meskipun banyak rumput, biar Anda paham, udah saya tanam lagi. [Tanaman yang] Saya kembangbiakkan di sini bunga rawa. Bunga ini di dunia cuma ada di dua tempat. Termasuk di Indonesia, cuma ada dua tempat, Ranca Upas sama Danau Ciharus Kamojang Garut!"
Sekilas tentang Bunga Rawa yang Dibudidayakan Mang Uprit
bunga rawa atau yellow hatpins ( Syngonanthus flavidulus) © Creative Commons/Eric M Powell
Sebenarnya, seperti apakah bunga rawa yang disebut Supriatna atau Mang Uprit sulit ditemukan ini? Penjelasan terkait spesies tumbuhan tersebut diberikan oleh akun Instagram @saveciharus.
Bunga rawa yang dimaksud oleh Supriatna adalah Syngonanthus flavidulus. Tanaman ini disebandingkan dengan edelweis karena butuh waktu sangat lama untuk layu dan dilindungi. “Nasib edelweis mungkin lebih baik, karena ada di hampir semua gunung tropis Indonesia yang berada di kawasan Taman Nasional dimana kawasan yang lebih ‘terjaga’,” tulis akun tersebut.
Menurut keterangan di laman Wildflower.org, Syngonanthus flavidulus atau bunga rawa juga dikenal dengan nama yellow hatpins. Ini adalah spesies tumbuhan menahun yang rutin berbunga pada bulan April sampai Juni. Bunga rawa sendiri biasanya berwarna putih atau kuning.
Batangnya memanjang dan lurus seperti sedotan. Setiap batang memiliki panjang 30 cm dan hanya ditumbuhi satu bunga.
Menurut keterangan di The Flora of North America, tumbuhan ini juga bisa ditemukan di dataran pantai Florida. Bunga rawa sudah mulai sulit ditemukan di North Carolina dan berstatus terancam di Mississippi dan South Carolina.
Nasib Pelestarian Bunga Rawa di Indonesia
Lebih lanjut, akun @saveciharus menjelaskan kalau bunga rawa di Danau Ciharus tumbuh di kawasan cagar alam Kamojang. Sayangnya, kawasan ini tidak dikelola dengan baik. Wisatawan dan pendaki bisa memetik bunga rawa dengan sembarangan.
“Bagaimana tidak, kawasan yang dianggap bebas hanya karena tidak ada pungutan tiket, yang sebenarnya tidak ada tiket masuk resmi karena memang tidak untuk wisata, dianggap menjadi kebebasan juga masuk dan mengambilnya.”
Sejauh ini, pihak panitia event motor trail dan Perhutani telah mengupayakan perbaikan lahan dan penanaman kembali bunga rawa di Ranca Upas. Namun, tentu saja hal ini tidak cukup untuk menyelesaikan masalah abainya pihak berwenang dan masyarakat terhadap pelestarian bunga rawa.
(mdk/tsr)