Orang tua terlalu protektif bikin anak rentan dibully
Terlalu protektif atau tak memperhatikan anak bisa membuat anak rentan melakukan bullying atau malah dibully.
Orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk melindungi anaknya. Agar anak tidak dijahati oleh teman-temannya, biasanya orang tua akan bersikap protektif. Namun penelitian menunjukkan bahwa terlalu protektif justru tak baik bagi anak.
Berdasarkan analisis terhadap 70 penelitian terhadap lebih 200.000 anak, peneliti menemukan bahwa orang tua yang terlalu protektif membuat anak lebih rentan dibully. Sementara anak yang seringkali tak diperhatikan oleh orang tua mereka rentan menjadi korban bully atau menjadi pelaku bully di luar rumah.
-
Apa dampak utama dari bullying pada anak? Dampak bullying pada anak yang paling signifikan adalah penurunan harga diri. Pelecehan, penghinaan, dan pengucilan yang terus menerus dapat menyebabkan perasaan tidak berharga dan tidak mampu.
-
Apa saja contoh tindakan bullying yang dilakukan anak dan remaja? Mereka mungkin melecehkan atau mengolok orang lain dalam upaya untuk menonjol di antara teman-teman mereka.
-
Bagaimana bullying tersebut terjadi? Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Kapan orang tua harus curiga kalau anak mereka mengalami bullying? Terkadang, menghilangnya teman terjadi karena terpisah dan sudah tidak lagi akrab. Namun di sisi lain, hilangnya teman juga bisa bisa menjadi indikasi bahwa penindasan sedang terjadi.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
Efek dari kesalahan cara merawat anak ini merupakan yang paling kuat dibandingkan dengan cara mendidik anak yang lain. Cara melindungi anak yang cukup efektif adalah bersikap hangat namun tetap tegas dalam menetapkan aturan.
Penemuan yang didapatkan oleh peneliti dari University of Warwick di Inggris ini diterbitkan dalam jurnal Child Abuse & Neglect.
"Meski perlindungan dan dukungan dari orang tua bisa mengurangi kemungkinan anak untuk dibully, namun terlalu protektif justru meningkatkan risiko anak dibully," ungkap Dieter Wolke, seperti dilansir oleh US News (26/04).
Wolke menjelaskan bahwa kebanyakan orang tua terlalu protektif sehingga tak membiarkan anak belajar dari pengalaman yang negatif atau membuat anak mereka kuat menghadapi bully sendirian. Hal ini membuat anak lebih ringkih dan rentan dibully oleh teman-temannya.
Orang tua yang bersikap tegas dalam menerapkan aturan berperilaku pada anak mereka, namun juga bersikap hangat, mendukung, serta memberikan rasa aman pada anak bisa mengurangi kemungkinan anak mereka melakukan bully atau pun dibully.
Orang tua semacam ini memberikan kesempatan pada anak untuk belajar melalui masalah yang mereka hadapi. Dengan merasakan masalah dengan teman, anak belajar cara menyelesaikannya. Bullying adalah masalah bagi anak, namun ini juga tak lepas dari peran orang tua dalam menerapkan pendidikan perilaku pada anak mereka.
(mdk/kun)