Robotik Rehabilitasi Jadi Gacoan RS Grha Kedoya untuk Atasi Masalah Saraf dan Tulang
RS Grha Kedoya miliki layanan rehabilitas medis berupa alat robotik bernama LEXO dan DIEGO. Kedua alat ini membantu pemulihan masalah saraf & tulang.
RS Grha Kedoya (RSGK) terus berinovasi dalam meningkatkan layanan medisnya dengan meluncurkan unit Advanced Medical Rehabilitation pada 24 Mei 2023. Dalam acara tersebut, diperkenalkan dua alat robotik terbaru bernama LEXO dan DIEGO.
- Pakai Teknologi Robot, Dokter Bedah di China Sukses Operasi Paru-paru Berjarak 5.000 Km
- Ilmuwan sedang Merancang Robot yang Bisa Melompat Lebih Tinggi dari Patung Liberty
- Rumah Sakit Grha Kedoya, Menyediakan Layanan Unggulan untuk Penderita Stroke dan Masalah Jantung
- Dua Robot Dikerahkan, Kebakaran Gudang Peluru Kodam Jaya Dipadamkan Jam 03.45 WIB
Robotik Rehabilitasi Jadi Gacoan RS Grha Kedoya untuk Atasi Masalah Saraf dan Tulang
Inovasi Terbaru dalam Rehabilitasi Medis
LEXO dan DIEGO merupakan alat robotik dari Swedia yang pertama kali hadir di Indonesia melalui RS Grha Kedoya.
Alat ini dirancang untuk membantu rehabilitasi anggota gerak atas dan bawah secara lebih mudah, efisien, aman, efektif, dan terukur.
Dibandingkan dengan alat robotik lainnya, LEXO dan DIEGO menawarkan monitoring dan evaluasi kemajuan pasien yang lebih akurat.
Mengenal LEXO dan DIEGO
LEXO: Rehabilitasi Anggota Gerak Bawah
LEXO adalah sistem terapi robotik yang melatih kemampuan berjalan dengan dukungan body weight supported dan sistem end-effector. Ini memungkinkan kaki pasien bergerak mengikuti pola jalan yang normal (normal gait pattern), membantu pasien dalam latihan berjalan lebih efisien.
DIEGO: Rehabilitasi Anggota Gerak Atas
DIEGO adalah alat rehabilitasi berbasis robotik untuk anggota gerak atas yang menggunakan teknologi Intelligent Gravity Compensation (IGC) dipadukan dengan sensor.
Ini menciptakan lingkungan interaktif yang memfasilitasi pasien dalam latihan, membuat proses rehabilitasi lebih efektif dan menyenangkan.
Manfaat dan Keunggulan Rehabilitasi Robotik
1. Hasil Pemulihan yang Lebih Baik
Pasien yang menggunakan rehabilitasi robotik umumnya mendapatkan hasil pemulihan yang lebih optimal.
Misalnya, pasien stroke yang biasanya hanya bisa melakukan latihan berjalan konvensional selama 10 menit dan mencapai 50-100 langkah, dengan LEXO dapat menjalani latihan hingga 30 menit dengan 2.000-3.000 langkah. Ini memberikan porsi latihan lebih banyak dalam satu sesi, mempercepat proses pemulihan.
2. Proses Pemulihan yang Terukur
Rehabilitasi robotik memungkinkan proses pemulihan yang lebih konsisten, jelas, dan terukur. Semua data latihan tercatat oleh sistem robotik, memungkinkan dokter dan tim medis mengevaluasi kemajuan pasien dengan lebih akurat.
"Terapi robotik dapat melatih pasien dengan gerakan yang konsisten sehingga bisa mempercepat kesembuhan pasien," jelas dr. Ivan.
3. Latihan yang Menyenangkan
Dengan menggunakan layar pada perangkat robotik, pasien bisa merasa seperti sedang belajar berjalan ke suatu tempat atau bermain permainan tangan. Ini membuat program pemulihan lebih menarik dan mengurangi kejenuhan pasien.
Indikasi Medis dan Prosedur Rehabilitasi Robotik
Siapa Saja yang Dapat Menggunakan Rehabilitasi Robotik?
Rehabilitasi robotik dapat digunakan untuk pasien dengan kondisi medis seperti stroke, cedera otak, cedera medula spinalis, multiple sclerosis, penyakit Parkinson, kelemahan otot karena kurang gerak, penyakit saraf motorik seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS), pasca fraktur ekstremitas bawah, dan pasca rekonstruksi ligamen cruciatum.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Menggunakan Rehabilitasi Robotik?
Rehabilitasi robotik bisa digunakan sedini mungkin sesuai penilaian dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi. Untuk pasien stroke, hasil terbaik sering diperoleh dalam tiga bulan pertama pasca stroke.
Prosedur Rehabilitasi Robotik
Prosedur rehabilitasi robotik umumnya dimulai dengan pemeriksaan kondisi pasien oleh dokter spesialis.
Tanda-tanda vital pasien, seperti tekanan darah, detak jantung, suhu, dan saturasi oksigen, diperiksa baik sebelum maupun setelah rehabilitasi.
Pasien diberi penjelasan mengenai prosedur rehabilitasi sebelum alat dipasang pada tubuhnya. Pasien kemudian menjalani latihan sesuai arahan tim rehabilitasi medik.
Peluncuran unit Advanced Medical Rehabilitation di RS Grha Kedoya dengan alat robotik LEXO dan DIEGO menandai kemajuan besar dalam terapi rehabilitasi medis di Indonesia.
Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan efektivitas rehabilitasi, tetapi juga membuat prosesnya lebih menyenangkan dan terukur.
Dengan inovasi ini, diharapkan pasien dengan masalah saraf dan tulang dapat pulih lebih cepat dan mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.
"Terapi harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, serta tingkat keparahan pasien," tegas dr. Ivan Adipurna Chandra, Sp.KFR, FIPM, FNR, AIFO-K.