Saingi restoran mewah, kedai 'streetfood' ini dapat Michelin Star!
Jika Anda berkunjung ke Singapura, jangan lupa kunjungi kedai ini di Chinatown.
Ukuran 'prestisius' sebuah restoran selain dilihat dari menu makanan dan suasananya, ternyata juga dilihat dari anugerah apa yang pernah restoran tersebut dapatkan. Sejauh ini, "Michelin Star" lah yang paling prestisius. Michelin Star layaknya Oscar bagi restoran.
Selain paling prestisius, perusahaan yang sama dengan produsen ban ini sudah mencicipi kuliner dan memberi review pada restoran sejak 1926 silam.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Kenapa sentra kuliner PKL Sultan Agung ramai? Diakui para pedagang, lokasi berjualan setelah ditata menjadi lebih rapi dan nyaman, ini tentu mengundang banyak pembeli.
-
Kuliner kekinian apa saja yang ditawarkan di Chillax Sudirman? Di sana, Anda bisa mencoba berbagai makanan dan minuman dari yang ringan sampai berat seperti sushi, steak, ramen, dan berbagai jajanan khas Korea atau Jepang.
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Bagaimana proses pengolahan serangga untuk menjadi makanan di Singapura? Pedoman ini berlaku untuk bisnis yang bermaksud mengimpor, beternak, atau mengolah serangga menjadi makanan atau pakan hewan.
-
Kenapa 51 Old Airport Road Food Centre menjadi salah satu pusat kuliner tertua di Singapura? Merupakan salah satu pusat jajanan kuliner tertua di Singapura sejak 1972, 51 Old Airport Road Food Centre menyajikan 160 kios dengan penghargaan Bib Gourmand dan Michelin Plate.
Namun kali ini sejarah telah tertoreh, karena minggu ini sebuah streetfood di Singapura mendapat anugerah Michelin Star untuk kreasi makanannya. Hal ini mengubah tren di mana Michelin Star selalu didapatkan oleh restoran mewah di lokasi yang juga mewah. Sebaliknya, sebuah kedai streetfood yang dimiliki oleh Chan Hon Meng, yang terletak di Chinatown Complex yang berupa foodcourt atau lebih dikenal sebagai Hawker oleh warga Singapura, justru mendapat satu bintang Michelin.
Di sebuah kedai sempit, Chan Hon Meng menyajikan ayam dan mi yang dianggap paling lezat seantero Singapura. Menu andalannya, Hong-Kong style Chicken Soya Sauce, hanya dihargai 2 Dollar Singapore, atau tak sampai 20 ribu rupiah. harga tersebut membuat ayam saus racikan Hon Meng jadi makanan dengan bintang Michelin termurah di dunia.
Sang koki, yang bekerja selama 17 jam penuh di kedainya, memang diundang ke Michelin dinner yang dihelat di Singapura. Namun dirinya sama sekali tak menyangka jika akan dianugerahi penghargaan tersebut. Dia bahkan tak berpikir bahwa sebuah kedai bisa mendapat penghargaan. Michelin sendiri ternyata memberi penghargaan berdasarkan rasa makanan, bukan tempat. Meski selama ini cita rasa selalu berbarengan dengan tempat yang mewah.
Dengan dipajangnya bintang Michelin di kedainya, kini Hon Meng bisa menghabiskan 180 ekor ayam tiap harinya. Sebelumnya, ia hanya mampu menjual sekitar 150 ekor.
Jika Anda berkunjung ke Singapura, jangan lupa kunjungi kedai dengan bintang Michelin ini di kawasan Chinatown. Namun jika Anda memutuskan ke sana, Anda harus membawa snack. Hal ini dikarenakan antrian ke kedai ini mengular bahkan dari sebelum kedainya buka.
Baca juga:
Syok! Ini Reaksi Lucu Anak-Anak Luar Negeri Makan Ceker Ayam
Melihat kuliner jajanan khas Brasil selama Olimpiade Rio 2016
Warkop Pinggir Jalan dengan Sensasi Kafe Berkelas
Ck Ck Ck, Fenomena Makanan Kekinian Yang Cuma Jualan Kemesuman
Sensasi makan bakso dengan mangkuk kloset di Kafe Jamban
Kenapa Sendok Es Krim McFlurry Berlubang
8 Kuliner asli Indonesia yang dibenci turis asing