Sentra Kuliner PKL Sultan Agung, Harga Ramah Kantong Tapi Rasa Kualitas Resto
Kawasan Jalan Sultan Agung jadi salah satu spot kulineran yang menarik di Kota Bandung
Kawasan Jalan Sultan Agung jadi salah satu spot kulineran yang menarik di Kota Bandung. Harganya ramah, dengan kualitas mirip resto.
Sentra Kuliner PKL Sultan Agung, Harga Ramah Kantong Tapi Rasa Kualitas Resto
Terdapat berbagai kuliner yang ditawarkan, mulai dari jajanan ringan, minuman sampai makanan berat. Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB. Mari ikuti jelajah kuliner di sana.
-
Apa saja rekomendasi kuliner di Bandung? Tetapi tenang saja, karena beberapa rekomendasi makanan wajib coba berikut ini bakal membantu kamu selama berlibur di Bandung. Apa saja, ya? 1. Batagor Riri Batagor menjadi salah satu ikon kuliner Bandung yang sudah terkenal hingga ke berbagai daerah. Salah satu tempat yang sangat direkomendasikan untuk mencicipi batagor adalah Batagor Riri. Terletak di Jalan Burangrang, Batagor Riri menawarkan batagor dengan tekstur kulit yang renyah dan isian ikan tenggiri yang gurih. Ditambah dengan bumbu kacang yang kental dan pedas manis, menjadikan setiap gigitan semakin lezat. Cocok untuk dinikmati sebagai camilan atau makan siang ringan. 2. Mie Kocok Mang Dadeng Mie kocok adalah hidangan khas Bandung yang terdiri dari mie kuning tebal, kikil sapi, dan tauge yang disajikan dalam kuah kaldu yang gurih. Salah satu tempat terbaik untuk menikmati mie kocok di Bandung adalah Mie Kocok Mang Dadeng. Tempat ini sudah ada sejak puluhan tahun dan menjadi langganan para pelancong maupun warga lokal. Kuah kaldunya yang kaya rasa, berpadu dengan kikil yang lembut, serta sensasi mie yang kenyal, membuat mie kocok Mang Dadeng sangat istimewa. Bagi para pecinta kuliner malam, Nasi Kalong di Bandung menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi. Nasi kalong terdiri dari nasi hitam yang dimasak dengan bumbu khas rempah, serta lauk-pauk yang beragam seperti ayam goreng, tahu tempe, tumis sayuran, dan dendeng. Tempat ini ramai dikunjungi para pelancong yang ingin menikmati makanan di malam hari. Rasa nasi yang gurih dan bumbunya yang khas, ditambah dengan pilihan lauk yang beragam, menjadikan Nasi Kalong sebagai tempat makan yang unik. 3. Nasi Kalong 4. Surabi Enhaii Surabi merupakan camilan tradisional yang mirip dengan pancake namun memiliki tekstur lebih kenyal. Di Bandung sendiri, ada Surabi Enhaii, tempat yang paling populer untuk mencicipi surabi dengan berbagai pilihan topping modern seperti keju, cokelat, durian, hingga varian gurih seperti surabi telur dan sosis. Tempat ini sangat digemari karena tetap mempertahankan kelezatan surabi tradisional namun dengan inovasi rasa yang lebih modern. Lokasinya yang berada di kawasan kampus Enhaii, menjadikan Surabi Enhaii tempat yang asyik untuk bersantai sambil menikmati makanan ringan.
-
Apa kuliner khas Bandung? Kuliner khas Bandung ini adalah nasi panas yang dibungkus dengan daun pisang, lalu ditambah bermacam lauk-pauk dan sambal sebagai pelengkap.
-
Makanan khas Bandung apa yang bisa dijual? Bahkan saking lezat dan populernya, makanan khas Bandung ini juga laris saat dijual di kota-kota lainnya.
-
Kenapa kuliner Bandung dikategorikan terbaik? Makanan-makanan tadi dianggap terbaik, karena memiliki penggemar yang banyak dan mampu memanjakan lidah para penikmatnya.
-
Kuliner Bandung apa yang dinobatkan Taste Atlas? Untuk klinernya sendiri, Taste Atlas mengkategorikannya berdasarkan 'enak' dan 'enak sekali' dengan jenis makanan berat dan ringan secara tradisional. Beberapa yang masuk di antaranya batagor, mi koclok, kupat tahu, dan soto Bandung.
-
Apa yang terkenal dari Kota Bandung? Tentu semua orang sudah tahu kalau alat musik tradisional angklung berasal dari Jawa Barat. Berkat Saung Angklung Udjo, alat musik angklung jadi terkenal hingga ke mancanegara.
Ada pisang keju sampai gudeg
Di sana tersaji berbagai kuliner yang lezat dan ramah di kantong seperti pisang keju, lumpia basah, batagor, perkedel cimplung, seblak sampai makanan berat berupa gudeg khas Yogyakarta. Diakui para pedagang, lokasi berjualan setelah ditata menjadi lebih rapi dan nyaman, ini tentu mengundang banyak pembeli. "Di sini lebih bersih, nyaman. Pelanggan juga nyaman makan di sini," kata penjual makanan gudeg, Saefudin, dikutip dari laman Pemkot Bandung.
Nyaman makan di tempat
Ia mengakui jika perbaikan dan penataan tempat membuat dagangannya laris manis hingga ratusan porsi. Sehari-hari para pembeli memadati lokasi itu, untuk menyantap gudegnya. Ia pun mengapresiasi pihak pemkot karena telah mengambil langkah penataan dan perbaikan area para pedagang PKL. "Alhamdulillah sekarang itu mempengaruhi juga ke dagangan saya. Sekarang saya bisa menjual sekitar 400 porsi per hari," tuturnya.
Para penjual makanan terbantu
Bersih dan nyamannya lokasi juga dirasakan oleh penjual pisang keju, Didin Jaenudin (49). Menurutnya sejak berjualan selama 25 tahun, kondisi terbaru membuatnya semangat berjualan karena pembeli tidak terganggu kondisi sekitar. "Alhamdulillah saya berjualan di sini mulai tahun 1998, dari dulu sampai sekarang tetap jualan pisang keju," katanya Kondisi sekarang, dibanding sebelumnya juga membuat omzet penjualannya kian meningkat hingga ratusa porsi. "Sekarang ini bersih. Alhamdulilah jadi laris. Kalau lagi ramai bisa sampai 100 porsi," kata dia.
Harganya mulai dari belasan ribu rupiah
Diakui pedagang lainnya, Darsono (41), perubahan area sekitar membuatnya betah berjualan. "Ramai sekali, apalagi kalau weekend. Penuh, sampai baris (antre) buat pesen batagor," tuturnya. Ini karena kawasan sekitar tidak kumuh, dan layak jadi sentra kuliner karena tampak bersih. Adapun harga rata-rata di sini mulai dari belasan ribu rupiah, dengan kualitas yang terjaga dan tentunya lezat.