Selain Halloween, Ini 8 Festival Kematian Paling Meriah dari Berbagai Negara
Beberapa negara lain punya festival yang sekonsep dengan Halloween.
Tanggal 31 Oktober menjadi hari perayaan Halloween. Festival ini tidak terlalu populer di Indonesia. Hanya kemeriahannya saja yang sampai ke negara kita.
Tetapi tak hanya negara kita yang kurang akrab dengan Halloween. Beberapa negara lain punya festival yang sekonsep dengan Halloween. Perayaannya pun tak kalah seru.
Berikut ini Merdeka.com tampilkan selengkapnya seperti dilansir Listverse.
-
Siapa yang merayakan Halloween di luar angkasa? Ya, mereka para kru yang berada di stasiun luar angkasa juga ikut merayakan.
-
Apa yang dilakukan para astronot untuk merayakan Halloween? demi melampiaskan hasrat antusiasme merayakan Hallowen, para kru berlomba-lomba menggunakan kostum yang menarik seperti Superman bahkan tak jarang ada yang menyeramkan.
-
Di mana para astronot merayakan Halloween? Melainkan juga digelorakan oleh manusia yang berada di luar angkasa.
-
Kapan para astronot merayakan Halloween? Sebagaimana diketahui, perayaan Halloween ini dapat dijumpai di beberapa negara setiap 31 Oktober.
-
Kenapa BCL bikin pesta Halloween makin asik? BCL bikin pesta ini makin asik dengan suara merdunya.
-
Bunga Citra Lestari jadi apa di pesta Halloween? BCL memutuskan untuk jadi kembaran dengan Bumiaw di film THE SHINING tahun 1980.
Festival Obon - Jepang
Kalau Amerika dan Inggris punya Halloween, orang Jepang lebih akrab dengan Obon. Obon adalah perayaan tradisional untuk memperingati roh kerabat dan keluarga. Hari kematian Jepang ini dirayakan pada hari ke-15 bulan ke-7.
Festival ini telah dirayakan selama lebih dari 500 tahun. Walaupun tujuan utamanya adalah menghormati arwah para leluhur, Obon dimeriahkan dengan pesta kembang api, permainan, dan tarian Bon Odori.
Orang Jepang percaya jiwa mereka kembali saat Obon berlangsung. Saat Obon biasanya mereka pulang ke kampung halaman dan memperingati arwah leluhur bersama keluarga.
Di Kyoto warga menandai akhir perayaan Obon dengan menyalakan api unggun raksasa di bukit-bukit. Tujuannya adalah untuk memandu roh kembali ke alam baka.
El Dia de los Muertos - Meksiko
El Dia de los Muertos memiliki konsep yang hampir serupa dengan Halloween. Festival ini juga produk asimilasi dari ritual kuno dan ajaran Kristen. El Dia de los Muertos dikenal hampir seluruh negara Amerika Latin, tetapi warga Meksiko yang paling antusias merayakannya.
Dia de los Muertos berlangsung selama 2 hari. Inti dari perayaan tersebut adalah memperingati kehidupan yang pernah dijalani mendiang dengan makanan, parade, tarian dan pesta pora. Dengan cara itu diyakini roh orang-orang yang sudah mati akan kembali dan ikut berpesta sebelum kembali ke dunia mereka.
Makam mendiang dibersihkan dan dipasangi altar sederhana yang dilengkapi persembahan makanan. Salah satu yang paling khas adalah Pan de muerto atau 'roti orang mati'. Roti berbentuk tulang belulang ini khusus dipanggang oleh anggota keluarga yang masih hidup.
Zhong Yuan Jie - China
Para pemeluk Buddha dan Tao merupakan orang-orang yang sangat menghargai leluhur dan nenek moyang. Setiap tahun, mereka mempersembahkan 1 bulan penuh untuk menghormati anggota keluarga yang sudah meninggal.
Pada bulan khusus itu mereka merayakan Zhong Yuan Jie atau 'festival hantu-hantu yang kelaparan'. Warga China percaya gerbang ke alam baka terbuka pada bulan ketika Zhong Yuan Jie berlangsung. Tak jarang warga menghindari aktivitas di luar ruangan pada malam hari karena takut diganggu hantu yang telah melewati gerbang alam baka.
Perayaan Zhong Yuan Jie dimulai dengan parade dan diakhiri dengan menghanyutkan lentera air. Warga yakin, semakin jauh lentera hanyut sebelum sebelum terbakar, semakin besar pula keberuntungan yang didapat keluarga mendiang di tahun mendatang. Mereka juga membakar uang kertas palsu, mobil-mobilan, dan istana kertas sebagai bekal untuk si mendiang agar bisa hidup enak di alam sana.
Pchum Ben - Kamboja
Antara pertengahan September atau Oktober warga Kamboja menghentikan seluruh kegiatan duniawi untuk merayakan Pchum Ben. Ini merupakan salah satu hari raya paling penting dalam kalender agama Khmer.
Hari raya ini berlangsung selama 15 hari. Saat itu warga Kamboja memadati pagoda sambil mengenakan pakaian berkabung berwarna putih.
Pchum Ben adalah hari-hari di mana batas antara alam baka dan dunia manusia tiada. Saat itu para arwah akan kembali kepada kerabat yang masih hidup untuk menebus dosa-dosa dari kehidupan mereka di masa lalu. Sebagai gantinya, warga Kamboja membawa makanan persembahan ke pagoda.
Pitru Paksha - India
Pitru Paksha adalah tradisi di mana para pemeluk Hindu mengenang nenek moyang mereka. Perayaan ini berlangsung selama 15 hari pada bulan Hindu Ashwin. Saat itu warga memberikan persembahan berupa makanan.
Pitru Paksha berawal dari kisah Karna, seorang prajurit dalam mitologi Hindu. Ketika jiwanya mencapai surga, Karna merasa lapar. Namun dia tidak menemukan apapun selain emas. Karna meminta makanan kepada Indra, sang penguasa langit.
Namun Indra mengatakan Karna hanya bisa makan emas karena dia tidak pernah mempersembahkan makanan untuk nenek moyangnya selagi masih hidup. Karna menyesali perbuatannya dan diizinkan untuk kembali ke bumi selama lima belas hari. Waktu itu dia gunakan untuk menebus kesalahan dengan memberikan makanan dan air.
La Fiesta de Santa Marta de Ribarteme - Spanyol
La Fiesta de Santa Marta de Ribarteme merupakan event tahunan yang diadakan di Las Nieves, kota kecil di bagian barat laut Spanyol. Ritual pura-pura mati ini telah menjadi bagian dari budaya lokal di Las Nieves.
Selama berabad-abad, gereja Katolik tak dapat sepenuhnya mengintegrasikan ajaran mereka di Las Nieves. Sebagian besar penduduk masih percaya penyihir dan roh jahat dalam kehidupan spiritual mereka. Maka, festival unik ini adalah salah satu upaya gereja untuk beradaptasi dengan budaya lokal masyarakat.
La Fiesta de Santa Marta de Ribarteme digelar pada tanggal 29 Juli setiap tahun, sebagaimana dilansir Odditycentral.com. Beberapa orang akan ditidurkan dalam peti mati dan kemudian diarak keliling kota. Mereka bahkan berakting seolah-olah telah meninggal.
Radonitsa - Ukraina, Belarus, dan Rusia
Umat Gereja Ortodok Rusia dan negara sekitarnya punya Radonitsa, sebuah perayaan untuk mengingat anggota keluarga dan leluhur yang telah meninggal dunia.
Perayaan yang berakar dari tradisi Slavia ini dilakukan pada hari Selasa kedua Paskah. Beberapa daerah di Rusia merayakannya pada hari Senin.
Saat Radonitsa, warga berkunjung ke makam dan mengadakan jamuan bersama mendiang di sana. Mereka juga meletakkan telur Paskah di batu nisan dan memberikan hadiah untuk mertua di hari ini.
Gai Jatra - Nepal
Gai Jatra bisa juga disebut festival sapi Nepal. Kenapa harus sapi? Sebab orang Nepal percaya sapi adalah binatang yang bisa membantu perjalanan mendiang ke alam baka. Jadi keluarga yang baru kehilangan anggota keluarga akan menuntun sapi atau anak lelaki yang didandani seperti sapi sepanjang jalan.
Puncak festival ini bisa disaksikan di Kathmandu, ibukota Nepal pada bulan Agustus atau September. Perayaan akan berlangsung selama delapan hari.
Itulah festival-festival kematian selain Halloween yang dirayakan di berbagai negara.
(mdk/tsr)