Ini Besaran Harga Tiket Kereta Mudik Zaman Belanda
Pembagian golongan pada sistem Hindia Belanda juga menjadi salah satu faktor sistem pertengahan tahun 1800an jauh lebih baik ketimbang tahun 1970an.
Angkutan umum kereta api sudah sejak lama menjadi pilihan untuk mudik Lebaran. Bahkan, sejak masa kolonial Pemerintahan Hindia Belanda. Kereta api menjadi moda transportasi utama.
Pada masa Hindia Belanda, tiket kereta api dibedakan menjadi beberapa golongan. Golongan 1 diperuntukkan bagi orang Eropa. Golongan 2 untuk golongan asing (Cina dan Arab). Terakhir, golongan 3 untuk pribumi.
-
Doa naik kereta apa yang bisa dibaca untuk memohon keselamatan? Bagi Anda yang hendak bepergian menggunakan kereta api, bisa membaca doa naik kereta seperti berikut:سُبْحَانَ الَّذِىْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَSubhaanalladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqrininiin. Wa innaa ilaa Robbinaa lamun-qolibuun Artinya: "Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami."
-
Di mana banjir merendam rel kereta? "Mohon maaf atas keterlambatan perjalanan Commuter Line Rangkasbitung pada Sabtu (6/7) sore ini imbas jalur KA yang terendam banjir di KM 17+2/5 antara Stasiun Kebayoran - Stasiun Pondok Ranji," seperti dilihat di instagram story akun resmi instagram @commuterline Sabtu (6/7).
-
Apa saja jenis tulisan yang sering ditemukan di kaca truk? Pada Minggu (4/2/2024), berbagai sumber berhasil merangkum sederet stiker di kaca truk yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk berkreasi. Stiker-stiker ini biasanya menempel di kaca samping atau depan truk dan isinya berkaitan dengan percintaan, kata-kata bijak, atau tulisan nyeleneh yang mengundang tawa pembacanya.
-
Kenapa penting membaca doa naik kereta? Ketika membaca doa sebelum bepergian, kita mencari perlindungan dari segala kemungkinan bahaya atau kecelakaan yang mungkin terjadi. Ini adalah cara untuk mengakui kerentanan kita sebagai manusia dan memohon campur tangan ilahi untuk menjaga kita tetap aman sepanjang perjalanan. Dengan membaca doa, kita diingatkan akan kekuatan iman dan keyakinan bahwa ada kekuatan yang lebih tinggi yang menjaga kita.
-
Apa yang dibaca anak laki-laki itu di kereta? Dikutip dari South China Morning Post, Rabu (10/7), bocah itu terlihat duduk di lantai kereta, asyik membaca buku berjudul Murphy's Law, buku terkenal yang memaparkan prinsip-prinsip psikologi dan sosiologi.
-
Kenapa kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dijuluki "kereta kencana"? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, kereta itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.
Harga tiket dan fasilitas dari tiap golongan pastinya berbeda-beda. Harga tiket kereta api pada masa Hindia Belanda tahun 1889 naik di saat-saat mudik lebaran.
Tiket kereta pada saat itu melonjak dengan kenaikan harga f 1 (satu gulden) pada setiap satu kilometer.
"Tiket golongan 1 dijual dengan harga 6 cent, golongan dua dijual dengan harga 4 cent, dan golongan 3 dengan harga paling rendah yaitu 1,6 cent," tulis laporan Staatsspoorwegen op Java: Bepalingen en Tarieven.
Manajemen Penumpang
Boleh dikatakan, sistem manajemen penumpang angkutan pada masa Pada masa Hindia Belanda lebih baik ketimbang masa pemerintahan Indonesia tahun 1970an.
"Di Bandung contohnya, penumpang yang memiliki dan tidak memiliki tiket tidak dapat dibedakan karena terlalu padat, apalagi di saat-saat lebaran. Kebijakan untuk para pengantar pun tidak bagus, alhasil banyak pengantar penumpang yang terbawa kereta," tulis Syarifani dalam Jurnal Historia Madani berjudul Kereta Api dan Tradisi Mudik Lebaran di Bandung.
Sedangkan pada masa Hindia Belanda jauh lebih baik. Penumpang yang memiliki tiket akan diatur dari satu stasiun ke stasiun berikutnya. Bagi yang tidak memiliki tiket, tidak boleh berada di sekitar peron.
Pembagian golongan pada sistem Hindia Belanda juga menjadi salah satu faktor sistem pertengahan tahun 1800an jauh lebih baik ketimbang tahun 1970an.
Reporter Magang: Ita Rosyanti