Misi Rahasia Wakil Presiden RI: Menyamar dan Minta Dukungan Senjata ke India
Kondisi Indonesia tengah genting. Perlu dukungan senjata dari negara lain. Sosok istimewa pun dikirim ke luar negeri dengan cara menyamar.
Kondisi Indonesia tengah genting. Perlu dukungan senjata dari negara lain. Sosok istimewa pun dikirim ke luar negeri dengan cara menyamar.
Kisah ini terjadi tahun 1947. Saat itu RI tengah bersiap menghadapi kemungkinan serangan dari Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
Sebuah pesawat Dakota yang dipiloti Patnaik, seorang India mendarat di Bukittinggi. Membawa misi khusus dari Presiden Soekarno di Yogya untuk Wakil Presiden Mohammad Hatta.
Saat itu hubungan Indonesia dan India sangat erat. Bung Karno meminta Bung Hatta terbang ke India dan menemui Perdana Menteri Jawaharlal Nehru. Menanyakan apakah India bisa membantu Indonesia jika agresi militer Belanda terjadi.
Bung Hatta sendiri adalah sahabat dekat Nehru sejak lama. Keduanya saling mengenal sejak tahun 1927 di Brussels dalam organisasi menentang kolonial.
Menyamar Sebagai Kopilot
Selain surat dari Bung Karno, Patnaik juga membawa pakaian kopilot dan paspor palsu atas nama Abdullah untuk Bung Hatta. Misi ini tidak boleh diketahui mata-mata Belanda.
Tentu saja Bung Hatta tidak benar-benar menerbangkan pesawat selama misi itu.
"Orang yang benar-benar menjadi kopilot adalah Adisutjipto," kenang Bung Hatta dalam memoarnya Untuk Negeriku, Sebuah Otobiografi.
Dari Bukittinggi mereka terbang ke Kuala Lumpur. Di sana mereka menginap semalam di sebuah hotel. Manajer hotel itu kebetulan orang Inggris. Dia sedikit heran kenapa kopilot diberi kamar yang paling bagus?
Abdullah atau Hatta?
Dari Kuala Lumpur, mereka terbang ke Rangoon, Kalkuta lalu ke Delhi. Waktu Bung Hatta tiba di sana, negara itu tengah mengalami masa peralihan kekuasaan dari Inggris ke pemerintah India.
Jawaharlal Nehru telah menjadi Perdana Menteri, tetapi militer masih berada di tangan Inggris dan belum diserahkan.
Nehru tidak tahu Hatta sudah berada di India. Patnaik hanya memberitahukan ada seorang bernama Abdullah dari Indonesia yang akan menyampaikan pesan.
Peristiwa lucu pun terjadi. Saat Nehru keluar dan melihat Bung Hatta dia terkejut dan marah pada Patnaik.
"Mohammad Hatta yang ada di sini, mengapa kau katakan Abdullah yang tidak terkenal yang datang," kata Nehru.
Nehru memeluk Bung Hatta dan saat itulah Patnaik menjelaskan kenapa Hatta datang sebagai Abdullah ke India.
Minta Bantuan Senjata
Dalam pertemuan itu, Bung Hatta menyampaikan maksud kedatangannya. Apakah India bisa mengirimkan senjata untuk membantu perjuangan Republik Indonesia jika Belanda kembali menyerang?
Sayang sekali permintaan itu belum bisa dipenuhi Nehru. Alasannya senjata-senjata masih berada di tangan Inggris. Namun India berjanji akan membantu perjuangan diplomatik Indonesia di dunia internasional.
Nehru berpendapat pukulan Belanda itu akan menguatkan posisi Indonesia di PBB. Negara-negara lain akan bersimpati pada perjuangan Indonesia yang kedaulatannya dilanggar oleh Belanda.
"Sekali pun Republik Indonesia akan menderita, kena pukulan yang hebat, namun Republik Indonesia yang sudah ada tidak dapat dihapus dari peta dunia," kata Nehru.
Bung Hatta bisa menerima penjelasan Nehru. Dia pun yakin perjuangan diplomasi akan memperkuat posisi Indonesia.
Di India, Bung Hatta juga sempat menemui Mahatma Gandhi. Keduanya sempat berdiskusi dan ucapan Gandhi pun kembali menguatkan Hatta.
"Bagaimana pun agresifnya Belanda, Indonesia akan menang," kata Gandhi.