Rakyatnya Hidup dengan 2 Dolar Sehari, Presiden Ini Rela Gajinya Dipotong 40%
Rakyatnya Hidup dengan 2 Dolar Sehari, Presiden Ini Ikhlas Gajinya Dipotong 40%
Tingginya biaya hidup membuat rakyat menyoroti gaji presiden dan pejabat pemerintah.
-
Berapa gaji pokok Presiden saat ini? Hingga tahun 2023, gaji pokok yang diterima Presiden masih berada di jumlah Rp30.240.000 per bulan.
-
Bagaimana cara gaji Presiden ditentukan? Dasar gaji bagi Presiden diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 tentang Hak Keuangan Administratif Presiden juga Mantan Presiden dan Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia. Gaji pokok Presiden adalah 6 kali lipat sementara wakil 4 kali lipat dari gaji pokok tertinggi pejabat negara Republik Indonesia.
-
Siapa yang menerima gaji Presiden tertinggi? Mega menjabat sebagai Presidenmenggantikan Gus Dur sejak 23 Juni 2001 hingga 20 Oktober 2004. Setiap bulannya, dia menerima gaji sebesar Rp50 juta perbulan.
-
Kapan gaji Presiden terakhir naik? Hingga jabatan Presiden diemban oleh Joko Widodo, gaji seorang Presiden tidak mengalami kenaikan.
-
Siapa yang mengalami penurunan gaji? Laporan tersebut menganalisis data dari lebih dari 10.000 karyawan startup dan melibatkan wawancara dengan 183 pemimpin serta pendiri startup di Indonesia, Singapura, Vietnam, dan Taiwan.
-
Apa gaji Presiden Sukarno? Tahun 1960an, Presiden Soekarno Mengaku Gajinya Hanya 220 US Dollar. Jika dikurs hari ini, Bung Karno hanya mendapatkan gaji sebesar Rp 3,3 juta.
Rakyatnya Hidup dengan 2 Dolar Sehari, Presiden Ini Rela Gajinya Dipotong 40%
Presiden Liberia Joseph Boakai mengumumkan ia akan memotong gajinya sebesar 40%.
Kantornya mengatakan ia berharap memberikan teladan "pemerintahan yang bertanggung jawab" dan menunjukkan "solidaritas" dengan rakyat Liberia.
Gaji pemerintah telah menjadi sorotan intens belakangan ini karena rakyat Liberia mengeluhkan meningkatnya biaya hidup.
Sekitar satu dari lima orang hidup dengan kurang dari USD 2 (Rp 32.000) sehari di negara Afrika Barat ini.
Boakai mengungkapkan pada bulan Februari gaji tahunannya adalah USD 13.400 atau Rp 218 juta.
Pemotongan ini akan menurunkannya menjadi USD8.000 (Rp 130 juta).
Langkah Mr. Boakai ini mencerminkan tindakan pendahulunya, George Weah, yang memotong gajinya sebesar 25%.
Sejumlah rang di negara Afrika Barat ini memuji keputusan Boakai, tetapi yang lain bertanya-tanya apakah ini benar-benar pengorbanan mengingat ia juga menerima tunjangan seperti tunjangan harian dan jaminan kesehatan.
Anggaran kantor presiden hampir mencapai USD 3 juta (Rp 48 miliar) tahun ini.
Anderson D Miamen, dari organisasi nirlaba Pusat Transparansi dan Akuntabilitas di Liberia, mengatakan pemotongan gaji presiden adalah "sesuatu yang disambut baik".
"Kami hanya berharap publik akan dengan jelas melihat ke mana pemotongan tersebut akan pergi dan bagaimana mereka akan digunakan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan rakyat," katanya kepada BBC.
W Lawrence Yealue II, yang organisasinya juga berkampanye untuk transparansi pemerintah, menggambarkan keputusan presiden sebagai "sangat terpuji" dan mengatakan "kepemimpinan harus disediakan dari atas".
Ia mengatakan berharap tunjangan Boakai akan ditinjau dalam anggaran untuk tahun keuangan berikutnya.
Selain mengurangi gajinya, Boakai berjanji untuk "memberdayakan" Badan Layanan Sipil Liberia untuk memastikan pegawai negeri "mendapatkan kompensasi yang adil atas kontribusi mereka kepada negara".
Pekan lalu sekelompok anggota parlemen mengeluh mereka belum menerima mobil dinas resmi.
Sebagai bentuk protes, mereka datang ke parlemen dengan tuk-tuk, yang dikenal secara lokal sebagai keh keh, moda transportasi umum bagi rakyat Liberia.
Mr. Boakai menjabat pada bulan Januari setelah mengalahkan Mr. Weah dalam pemilihan umum putaran kedua.
Ia berjanji untuk mengatasi korupsi dan salah urus keuangan.
Selain menyatakan asetnya sejak menjabat, Boakai telah memerintahkan audit terhadap kantor presiden. Hasilnya belum dirilis.
Boakai juga memperkuat Komisi Audit Umum dan Komisi Anti-Korupsi Liberia.
Pemerintahan George Weah dipenuhi dengan tuduhan korupsi dan pengeluaran mewah, yang memicu protes massal karena biaya hidup yang meroket bagi rakyat biasa.