Hasil Survei Indikator Ungkap Ketidakpuasan Terhadap Jokowi Akibat Naiknya Harga Kebutuhan Pokok
Menurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Menurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Hasil Survei Indikator Ungkap Ketidakpuasan Terhadap Jokowi Akibat Naiknya Harga Kebutuhan Pokok
Survei Indikator menemukan masyarakat tidak puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena harga-harga kebutuhan pokok meningkat. Dengan jumlah persentase 23,8 persen.
Tiga alasan teratas lainnya yaitu bantuan yang tidak merata sebesar 18,9 persen, kemiskinan yang tidak berkurang sebesar 9,5 persen, serta lapangan pekerjaan atau pengangguran sebesar 9,0 persen.
Sementara itu, kurang berpihak kepada rakyat kecil 4,8 persen, gagal memberantas korupsi 4,4 persen dan kinerjanya buruk 3,3 persen.
Kemudian penegakan hukum semakin buruk 2,9 persen, hutang negara makin tinggi 1,6 persen, dikendalikan oleh partai 1,6 persen.
Kurang berpihak pada Islam, 1,3 persen, wibawa pemerintah jatuh 1,1 persen, politik tidak stabil 1,1 persen, dan lainnya 14,4 persen.
Adapun jika melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi, 19,4 persen menjawab kurang puas dan 63,3 persennya cukup puas.
Lalu yang sangat puas 12,9 persen dan tidak puas sama sekali 2,5 persen.
Menurut survei ini mayoritas warga cukup/sangat puas atas kinerja Joko Widodo sebagai Presiden, 76.2%.
Apabila melihat trennya, kinerja presiden tercatat paling memuaskan pada bulan Juli 2023 sebesar 81 persen, lalu menurun hingga 2-10 oktober dan selanjutnya stabil di angka 76 persen sampai 23 November - 1 Desember 2023.
Survei berjudul “Dinamika Elektoral di Awal Masa Kampanye” ini disusun oleh Indikator Politik dari tanggal 23 November - 1 Desember 2023.
Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling. Margin of Error (Mo) diperkirakan +/- 2,9 % dengan tingkat kepercayaan 95 persen.