Ini Alasan Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Versi Survei Terbaru Indikator Politik Indonesia
Hasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Hasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Ini Alasan Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Versi Survei Terbaru Indikator Politik Indonesia
Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis survei terkait persepsi publik atas penegakan hukum, sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK), dan isu terkini setelah Pilpres 2024.
Salah satu hasilnya masyarakat dinilai masih puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengawali paparan dengan hasi survei kondisi ekonomi nasional secara umum, yang menunjukkan 40,3 persen publik menilai kondisi ekonomi nasional buruk, sementara yang menilai baik di angka 29,6 persen.
"Ini memang sesuai dengan fakta saya kira, menjelang lebaran banyak kenaikan harga. Beras, jagung, biasa jelang lebaran supply terbatas harga naik, ya hukum ekonomi biasa," tutur Burhanuddin dalam rilis hasil survei, Minggu (21/4).
Namun begitu, untuk kondisi penegakan hukum nasional, publik lebih banyak menilai baik atau positif yakni 36,5 persen dibandingkan yang memandang buruk alias negatif dengan 31,2 persen.
"Ada indikasi pemulihan sebenarnya, survei di Januari 2024 yang mengatakan buruk lebih banyak. Sekarang sudah berbeda, lebih banyak yang mengatakan baik," ujar Burhanuddin.
Dari dua hasil survei tersebut, Indikator Politik Indonesia melanjutkan dengan pandangan responden terhadap kinerja Presiden Jokowi. Hasilnya, mayoritas publik sebanyak 77,2 persen merasa puas dengan kinerja presiden, sementara 22 persen merasa kurang puas.
"77,2 persen ini bukan angka yang kecil ya. Di tengah banyak isu mulai dari isu ekonomi termasuk isu politik karena berpisah jalannya PDIP dengan pak Jokowi apprival pak Jokowi masih 77 persen lumayan besar. Meskipun belum sepulih seperti sebelum Pilpres namun setidaknya tidak turun lagi," kata Burhanuddin.
Terhadap yang puas, mereka menilai Presiden Jokowi memberikan bantuan kepada rakyat kecil, kinerja bagus, membangun infrastruktur, hingga dianggap merakyat.
"Yang menyatakan tidak puas, satu harga pokok meningkat itu yang paling tinggi. Kurang mampu memimpin, kurang berpihak kepada rakyat kecil, bantuan tidak merata. Mungkin ini enggak dapat bansos ya,” Burhanuddin menandaskan.
Survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan pada 4 April sampai dengan 5 April 2024 dengan target populasi adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, yakni sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Sampel survei dipilih melalui metode Random Digit Dialing (RDD), yaitu proses pembangkitan nomor telepon secara acak dan mendapatkan sebanyak 1201 responden.
Adapun margin of error dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dan asumsi simple random sampling. Wawancara terhadap responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.