Tak Ada Lagi Gaji Karyawan Startup di Indonesia Gede-gede, Ini Biang Keroknya
Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan gaji pekerja startup di Indonesia adalah aksi PHK besar-besaran yang melanda sektor teknologi.
Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, terutama tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam sektor teknologi serta upaya perusahaan untuk mengurangi biaya operasional.
-
Dimana pekerjaan dengan gaji tinggi di Indonesia? Melansir laman ocbc.id, pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia di urutan pertama adalah level corporate suite, atau orang-orang dengan gelar chief/director.
-
Apa pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia? Melansir laman ocbc.id, pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia di urutan pertama adalah level corporate suite, atau orang-orang dengan gelar chief/director.
-
Kenapa perusahaan teknologi PHK karyawan? Pengurangan tenaga kerja ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri, didorong oleh langkah penghematan biaya, upaya restrukturisasi, dan pergeseran strategi menuju teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Apa yang terjadi pada karyawan di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Kenapa gaji CEO tinggi? CEO sering menerima saham atau opsi terbatas sebagai bagian penting dari kompensasi mereka, yang nilainya dapat berfluktuasi.
Laporan tersebut menganalisis data dari lebih dari 10.000 karyawan startup dan melibatkan wawancara dengan 183 pemimpin serta pendiri startup di Indonesia, Singapura, Vietnam, dan Taiwan.
Salah satu temuan utama adalah penurunan signifikan gaji karyawan di sektor startup selama tahun 2023, di mana posisi junior engineering menjadi salah satu yang paling terpengaruh.
Penyebab Penurunan Gaji di Startup Indonesia
Salah satu penyebab utama penurunan gaji karyawan startup di Indonesia adalah terjadinya PHK masif di sektor teknologi. Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Situasi ini mengakibatkan banyak posisi, terutama yang berkaitan dengan engineering, mengalami penurunan gaji yang cukup besar.
"Posisi teknisi junior menjadi yang paling terpengaruh di seluruh wilayah, termasuk Indonesia, diikuti oleh penurunan gaji di berbagai posisi engineering lainnya," demikian kutipan dari laporan Glints yang dirilis pada Minggu (6/10/2024).
Indonesia mencatatkan penurunan gaji tertinggi di kawasan ASEAN, dengan penurunan mencapai 7 persen. Posisi frontend dan backend developer mengalami dampak terbesar, mencatatkan penurunan signifikan dibandingkan seluruh posisi engineering di Indonesia.
Pertumbuhan Gaji di Posisi UI/UX dan Business Development
Di tengah penurunan gaji di banyak posisi teknis, terdapat peningkatan gaji di beberapa bidang lain, terutama dalam peran yang berkaitan dengan UI/UX. Gaji untuk peneliti UI/UX meningkat hingga 7,8 persen, sedangkan gaji perancang UI/UX mengalami kenaikan sebesar 3,4 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa peran UI/UX semakin diakui dan dihargai dalam ekosistem startup di Indonesia. Selain itu, posisi business development (BD) dan sales di seluruh kawasan ASEAN mencatatkan peningkatan gaji hingga 20 persen.
Kenaikan ini mencerminkan perhatian yang lebih besar dari startup untuk mencapai profitabilitas di tengah dunia yang semakin terdigitalisasi, di mana posisi non-teknologi seperti BD dan sales tetap memiliki peran penting.
Tantangan yang Dihadapi Startup di Indonesia: Fase Awal yang Penuh Risiko
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengungkapkan bahwa banyak startup di Indonesia masih berada di tahap awal atau early stage, yang merupakan fase paling rentan untuk kelangsungan hidup sebuah startup. Untuk mendukung keberlangsungan dan perkembangan startup, program inkubasi dengan pendampingan menjadi sangat penting.
"Pendampingan inkubasi sangat vital pada fase early stage. Sebagian besar startup kita masih berada di tahap ini," kata Teten Masduki dalam sebuah wawancara pada Selasa (17/9).
Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM telah meluncurkan program startup global yang ditujukan untuk membantu startup tahap awal agar dapat bersaing di pasar internasional. Selama tiga tahun terakhir, lebih dari 700 startup telah berpartisipasi dalam program inkubasi ini.
Teten juga menekankan potensi besar yang terdapat di sektor agrikultur, pendidikan, dan kesehatan sebagai peluang signifikan bagi startup Indonesia. Dengan pendampingan yang tepat, startup di sektor-sektor tersebut memiliki kemampuan untuk tumbuh pesat di masa mendatang. Reporter: Sulaeman Sumber: Merdeka.com