Daftar Perusahaan Teknologi yang Masih PHK Karyawan, Siapa Terbanyak?
Gelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri teknologi tidak menunjukkan tanda-tanda melambat pada 2024. Setelah pengurangan tenaga kerja besar-besaran sepanjang 2022 dan 2023, sektor ini masih menghadapi pengurangan jumlah karyawan yang signifikan. Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
Tidak hanya perusahaan kecil, raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, dan Google juga terus mengurangi jumlah karyawan mereka tahun ini, meskipun telah mengumumkan PHK massal tahun lalu. Pengurangan tenaga kerja ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri, didorong oleh langkah penghematan biaya, upaya restrukturisasi, dan pergeseran strategi menuju teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).
-
Siapa saja yang terkena PHK massal di perusahaan teknologi? Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Kenapa PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
-
Kapan PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Apa yang terjadi pada karyawan di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Siapa yang terancam PHK di PT Hung-A Indonesia? Sekitar 1.200 karyawan di perusahaan itu terancam pemutus hubungan kerja (PHK) massal.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
Mengutip IndiaToday, Senin (2/9), berikut adalah beberapa perusahaan teknologi yang melakukan PHK di bulan Agustus 2024:
Apple
Menjadi pemain terbaru di sektor teknologi yang mengumumkan pengurangan karyawan, dengan sekitar 100 orang di divisi layanan digital terkena dampak, terutama di tim Buku dan Berita, yang menandakan kemungkinan perubahan strategi konten digital Apple. Pada Mei lalu, Apple juga memberhentikan 614 karyawan di California setelah menutup proyek kendaraan listrik (EV) yang telah berjalan lama.
GoPro
Produsen kamera aksi, juga mengumumkan rencana untuk mengurangi 15 persen tenaga kerjanya, atau sekitar 139 karyawan, sebagai bagian dari upaya restrukturisasi di tengah kondisi pasar yang menantang.
Sonos
Perusahaan teknologi audio, mengonfirmasi pengurangan tenaga kerja sebanyak 100 karyawan atau sekitar 6 persen dari total karyawan, setelah sebelumnya mengurangi 7 persen karyawan pada 2023.
Cisco
Raksasa jaringan, dilaporkan berencana mengurangi ribuan karyawan lagi tahun ini. Pada Februari 2024, Cisco telah memberhentikan lebih dari 4.000 karyawan sebagai bagian dari inisiatif restrukturisasi yang lebih luas.
Dell
Perusahaan ini juga berencana menjadi lebih ramping dan membentuk unit penjualan baru yang berfokus pada produk dan layanan AI. Meskipun jumlah pasti karyawan yang terdampak tidak diungkapkan, memo internal menunjukkan restrukturisasi yang signifikan.
Intel
Memulai bulan ini dengan pengumuman PHK terbesar tahun ini, dengan memberhentikan 15.000 karyawan, atau 15 persen dari total tenaga kerja, untuk menghadapi pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat dari perkiraan dan mempersiapkan diri untuk tren teknologi masa depan, seperti AI.
Microsoft
Melanjutkan tren PHK di 2024, dengan beberapa gelombang pengurangan karyawan yang mempengaruhi berbagai divisi, termasuk gaming, Azure, dan HoloLens.
Google juga mengurangi 630 karyawan dari berbagai unit, termasuk tim Voice Assistant, perangkat keras (Pixel, Nest, dan Fitbit), penjualan iklan, dan AR. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk “menyederhanakan eksekusi dan meningkatkan kecepatan."