5 Wisata Sragen yang Wajib Dikunjungi, Unik dan Penuh Keindahan
Sragen merupakan salah satu kabupaten yang terletak di propinsi Jawa Tengah yang kerap disebut sebagai "Bumi Sukowati". Ternyata nama tersebut telah lama digunakan sejak zaman Kasunanan Surakarta. Bukan hanya kaya akan sejarah, daerah Sragen juga terkenal akan berbagai wisata yang unik dan sayang untuk dilewatkan.
Sragen merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah yang kerap disebut sebagai "Bumi Sukowati". Ternyata nama tersebut telah lama digunakan sejak zaman Kasunanan Surakarta. Bukan hanya kaya akan sejarah, daerah Sragen juga terkenal akan berbagai wisata yang unik dan sayang untuk dilewatkan.
Jika kamu hendak merencanakan liburan bersama teman maupun keluarga, tak ada salahnya memilih Sragen. Destinasi wisata di Sragen tak hanya soal sejarah, tetapi juga alamnya yang menyuguhkan pemandangan alam yang asri dan menyejukkan mata.
-
Apa saja tempat wisata di Jatinangor? Jatinangor, sebuah kecamatan di Sumedang, Jawa Barat, tidak hanya dikenal sebagai pusat pendidikannya, tetapi juga menyimpan beragam surga tersembunyi bagi para pencinta alam dan pelancong.
-
Dimana letak Tanggo Rajo, salah satu wisata Jambi yang terkenal? Wisata yang berada di dekat Taman Alun-Alun Kapuas ini merupakan tempat kuliner yang menawarkan konsep di dekat perairan.
-
Di mana saja tempat wisata di Jawa Barat yang menarik untuk dikunjungi saat Lebaran? Jawa Barat memiliki banyak destinasi menarik yang cocok untuk liburan Lebaran. Mulai dari keindahan alam yang memukau hingga kehidupan kota yang berwarna-warni, Jawa Barat memiliki segala sesuatu yang kamu butuhkan untuk merayakan momen spesial bersama keluarga dan orang-orang tercinta.
-
Dimana letak Desa Wisata Jamu Kiringan? Aroma khas rimpang semerbak menyapa di rumah produksi jamu Seruni Putih, Padukuhan Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul (10/3).
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Kapan Desa Wisata Muara Jambi diresmikan? Melansir dari jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Muara Jambi sudah diresmikan oleh Gubernur Jambi pada 2017 silam.
Selain itu, karena suasananya yang khas pegunungan, beberapa daerah wisata di Sragen juga cocok untuk kamu yang hendak menenangkan diri dari hiruk pikuk perkotaan. Berikut 5 wisata Sragen yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com pada Senin, (05/04/2021).
Kedung Grujug
datawisata.com
Wisata Sragen yang wajib dikunjungi pertama adalah Kedung Grujug. Wisata ini bertema alam yang cocok kamu kunjungi bersama keluarga. Air terjun tersembunyi di Sragen ini akan membuat liburanmu semakin menakjubkan. Meskipun ketinggiannya hanya sekitar 3 meter, namun pesonanya tetap eksotis dan udaranya begitu sejuk.
Lokasinya ada di Desa Doyong, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen. Tebing bebatuan di lokasi air terjun terlihat sangat unik dengan relief bebatuan yang tersusun alami, sangat cocok buat objek fotografi.
Pemandian Air Panas Ngunut
Wisata Sragen yang wajib dikunjungi berikutnya adalah pemandian air panas ngunut. Suasana alam di lokasi pemandian masih sangat asri sehingga momen berendam air hangat semakin menyenangkan.
Kandungan belerang pada air panas yang bersumber dari Gunung Lawu ini diyakini mampu menyembuhkan berbagai keluhan penyakit kulit. Lokasinya berada di Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.Tempat ini bisa jadi referensi yang cocok untuk kamu yang hendak berlibur bersama keluarga.
Pemandian Air Panas Bayanan
Tak kalah menarik untuk dikunjungi dari pemandian air panas ngunut, saat ke Sragen kamu juga bisa berkunjung ke tempat wisata pemandian air panas bayanan. Menurut cerita yang berkembang di tengah masyarakat, air panas Bayanan dianggap memiliki banyak khasiat dalam menyembuhkan berbagai penyakit, seperti rematik, gatal-gatal, dan penyakit lainnya. Sehingga oleh orang terdahulu sumber air panas itu dinamakan “Hyang Tirto Nirmolo”.
Banyak pengunjung berdatangan untuk membuktikan khasiatnya. Selain bisa menyembuhkan berbagai penyakit di atas, air panas tersebut dipercaya juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah, memulihkan kebugaran tubuh, meningkatkan vitalitas tubuh, memelihara kesegaran sendi–sendi dan otot, menghilangkan capek-capek, dan membuat awet muda.
Pada saat-saat tertentu, misalnya menjelang Bulan Puasa dan Lebaran, tempat wisata di Sragen ini sering diselenggarakan kegiatan seni budaya, misalnya pentas dangdut maupun campursari. Tempat wisata ini terletak tepat di sebelah tenggara ibu kota Kabupaten Sragen, yaitu di Dusun Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.
Waduk Kedung Ombo
©jatengprov.go.id
Selanjutnya Waduk Kedung Ombo juga jadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi saat kamu berada di Sragen. Waduk Kedung Ombo merupakan bendungan raksasa seluas 6.576 hektar yang areanya mencakup sebagian wilayah di tiga Kabupaten, yaitu Sragen, Boyolali, dan Grobogan. Waduk yang membendung lima sungai itu terdiri dari wilayah perairan seluas 2.830 hektar dan 3.746 hektare lahan yang tidak tergenang air.
Lokasi tempat wisata ini tepatnya terletak di Kecamatan Sumberlawang, sekitar 30 km dari pusat kota. Selain disuguhi pemandangan nan indah, para pengunjung Waduk Kedung Ombo bisa menikmati wisata air, menumpang perahu motor bertualang mengunjungi pulau-pulau yang bermunculan di tengah waduk.
Museum Sangiran
Tempat wisata Sragen yang wajib dikunjungi selanjutnya adalah Museum Sangiran yang berada dalam kawasan Kubah Sangiran. Kubah tersebut terletak di Depresi Solo, di kaki Gunung Lawu (kurang lebih 17 km dari Kota Solo). Kehadiran Sangiran merupakan contoh gambaran kehidupan manusia masa lampau karena situs ini merupakan situs fosil manusia purba paling lengkap di dunia.
Museum ini memiliki luas yang mencapai 56 kilometer persegi, meliputi tiga kecamatan di Kabupaten Sragen, yaitu Kecamatan Gemolong, Kalijambe dan Plupuh serta satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar, yaitu Gondangrejo.
Dibangun pada tahun 1980, museum ini menempati areal seluas 16.675 meter persegi. Bangunan tersebut bergaya Joglo yang terdiri atas ruang pameran, yaitu ruang utama tempat koleksi dipamerkan, kemudian ruang laboraturium yaitu tempat dilakukannya proses konservasi terhadap fosil-fosil yang ditemukan, ruang pertemuan yaitu ruang yang digunakan segala kegiatan yang diadakan di museum, ruang display bawah tanah, ruang audio visual; ruang penyimpanan koleksi fosil-fosil, mushola dan toilet