7 Contoh Cerita Rakyat Mitos di Indonesia, Menarik Dibaca
Indonesia menyimpan beragam mitos-mitos yang menarik dan bikin penasaran. Mulai dari mitos tentang asal usul hingga hal yang mistis.
Contoh cerita rakyata mitos yang terkenal di Indonesia akan mengenalkan kita pada warisan turun temurun yang begitu melekat di masyarakat.
7 Contoh Cerita Rakyat Mitos di Indonesia, Menarik Dibaca
Indonesia, sebuah negara kepulauan yang kaya akan kebudayaan, juga merupakan rumah bagi beragam cerita rakyat yang penuh warna dan misteri. Setiap daerah yang ada di Indonesia menyimpan mitos-mitos yang telah disampaikan turun temurun.
Mulai dari mitos-mitos tentang gunung atau danau, hingga mitos yang berkaitan dengan hal-hal mistis, kita akan dipuaskan dengan beragam cerita rakyat mitos di Indonesia.
Berikut merdeka.com telah menyusun beberapa contoh cerita rakyat mitos di Indonesia yang populer.
-
Apa yang dimaksud dengan mitos? Mite atau mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani muthos yang secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan orang. Dalam arti yang lebih luas bisa bermakna sebagai suatu pernyataan, di samping itu mitos juga dipadankan dengan kata mythology dalam bahasa Inggis yang memiliki arti sebagai suatu studi atas mitos atau isi mitos.
-
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan cerita mitos? Ceria mitos adalah cerita fiktif atau khayalan yang dianggap benar oleh masyarakat.
-
Apa arti dari mitos? Mite atau mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani muthos yang secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan orang.
-
Siapa yang punya mitos ini? Mitos anak terakhir menikah dengan anak terakhir menurut adat Jawa dalam primbon mengatakan bahwa pernikahan sesama anak bungsu akan membawa kemalangan dan ketidakberuntungan bagi hubungan tersebut.
-
Apa itu mitos? Mitos adalah kepercayaan yang diceritakan secara turun temurun. Mitos, sebagai warisan kultural yang telah melintasi generasi dan peradaban, tetap menjadi elemen tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Fenomena ini telah menciptakan narasi-narasi yang kaya akan simbolisme, makna, dan pandangan dunia.
Contoh Cerita Rakyat Mitos: Danau Toba
Legenda Danau Toba adalah salah satu cerita rakyat yang paling terkenal dari Sumatera Utara.
Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda yatim piatu bernama Toba yang suatu hari menangkap ikan mas raksasa di sungai. Ikan tersebut ternyata bisa berbicara dan memohon agar tidak dimasak.
Sebagai ucapan terima kasih karena dilepaskan, ikan mas tersebut berubah menjadi seorang putri yang sangat cantik. Toba kemudian menikahi putri tersebut dan mereka memiliki seorang anak bernama Samosir.
Suatu hari, ketika Samosir secara tidak sengaja memakan makanan yang seharusnya untuk ayahnya, Toba marah dan tanpa sadar menyebut Samosir sebagai “anak ikan,” melanggar sumpahnya untuk merahasiakan asal-usul sang istri.
Akibatnya, terjadi banjir besar yang membentuk Danau Toba dan Pulau Samosir.
Mitos ini juga mengatakan bahwa menangkap ikan mas raksasa bisa membawa bencana jika dibawa pulang.
Contoh Cerita Rakyat Mitos: Batu Gantung Menangis
Mitos Batu Gantung Menangis berasal dari cerita rakyat Sumatera Utara yang mengisahkan seorang gadis bernama Seruni.
Menurut legenda, Seruni dijodohkan oleh orang tuanya dengan seorang pria yang tidak ia cintai. Merasa putus asa, Seruni memutuskan untuk melarikan diri bersama anjing kesayangannya.
Dalam pelariannya, ia tiba di tepi sebuah jurang dan memilih untuk melompat daripada menikah dengan pria tersebut. Saat melompat, rambutnya tersangkut di ranting pohon, dan ia tergantung di udara bersama anjingnya. Dari situ, terbentuklah Batu Gantung Menangis, yang menjadi simbol perjuangan cinta dan keberanian wanita dalam situasi sulit.
Cerita ini juga berkaitan dengan asal mula nama Kota Parapat. Sebelum Seruni meninggal terhimpit batu, ia sempat berteriak “Parapat, parapat batu!” yang dalam Bahasa Batak berarti “merapatlah batu.” Warga setempat yang mendengar hanya kata terakhir yang diucapkan Seruni, kemudian menamai daerah di sekitar Batu Gantung sebagai Parapat.
Contoh Cerita Rakyat Mitos: Rawa Pening
Legenda Rawa Pening adalah cerita rakyat dari Jawa Tengah yang menceritakan tentang asal usul terbentuknya Rawa Pening.
Kisah ini dimulai di Desa Ngasem, di kaki Gunung Telomoyo, yang dipimpin oleh Ki Sela Gondang. Putri Ki Sela Gondang, Endang Sawitri, diutus untuk meminjam pusaka sakti dari Ki Hajar Salokantara.
Namun, karena melanggar pesan untuk tidak meletakkan pusaka di pangkuannya, Endang Sawitri hamil dan melahirkan seorang anak berwujud naga bernama Baro Klinting.
Setelah bertapa, Baro Klinting meminta makanan dan minuman dari warga, tetapi ditolak karena penampilannya yang lusuh. Hanya Nyai Latung, seorang janda tua, yang memberinya makanan dan minuman.
Sebagai balasan atas kebaikan Nyai Latung, Baro Klinting menancapkan lidi ke tanah yang kemudian tidak bisa dicabut oleh siapa pun kecuali dirinya. Ketika Baro Klinting mencabut lidi tersebut, muncul mata air yang mengalir deras dan menyebabkan banjir besar yang menenggelamkan desa. Hanya Baro Klinting dan Nyai Latung yang selamat, dan dari situlah terbentuk Rawa Pening.
Contoh Cerita Rakyat Mitos: Lampor
Mitos Lampor adalah salah satu cerita rakyat yang terkenal di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lampor digambarkan sebagai fenomena mistis berupa keranda terbang yang muncul di malam hari.
Menurut kepercayaan, Lampor adalah pasukan dari Nyi Roro Kidul, ratu penguasa Pantai Selatan, yang dapat mengambil nyawa manusia.
Kemunculan Lampor sering dikaitkan dengan angin kencang dari Laut Selatan dan dianggap sebagai pertanda akan adanya wabah penyakit atau marabahaya.
Dalam mitos ini, masyarakat percaya bahwa jika seseorang melihat Lampor saat keluar di malam hari, orang tersebut bisa hilang dan tidak akan pernah kembali.
Oleh karena itu, di beberapa daerah di Jawa Tengah, sangat dilarang untuk keluar rumah mulai menjelang Maghrib karena keberadaan Lampor. Cerita tentang Lampor telah menjadi bagian dari tradisi lisan dan sering dijadikan sebagai kisah peringatan untuk tidak berkeliaran di malam hari.
Contoh Cerita Rakyat Mitos: Pasar Setan di Gunung Lawu
Mitos Pasar Setan di Gunung Lawu adalah salah satu cerita rakyat yang paling misterius dan menarik dari Jawa Tengah. Menurut legenda, di Gunung Lawu terdapat sebuah pasar yang hanya bisa dilihat dan dirasakan oleh makhluk gaib.
Pasar ini disebut Pasar Setan karena konon hanya setan dan makhluk astral lainnya yang berbelanja di sana.
Cerita rakyat ini mengatakan bahwa di malam-malam tertentu, terutama malam Jumat, pendaki dan warga sekitar bisa mendengar suara keramaian dan hiruk pikuk pasar, meskipun tidak ada orang atau benda yang terlihat.
Ada juga kepercayaan bahwa jika seseorang ditawari untuk berbelanja di Pasar Setan, mereka harus membeli sesuatu, meskipun hanya dengan cara simbolis seperti mengambil tanah atau daun dan membayarnya dengan melemparkan uang ke arah suara yang mereka dengar. Jika tidak, mereka bisa mendapat kesialan atau celaka.
Contoh Cerita Rakyat Mitos: Situ Bagendit
Legenda Situ Bagendit bercerita tentang seorang janda kaya raya bernama Nyai Endit yang terkenal karena sifatnya yang sangat pelit. Menurut cerita, Nyai Endit tidak pernah berbagi kekayaannya dengan penduduk desa yang miskin di sekitarnya, bahkan sering memanfaatkan mereka. Suatu hari, seorang pengemis tua datang meminta sedikit makanan dan minuman, tetapi Nyai Endit malah memukul dan mengusirnya dengan kasar.
Pengemis itu kemudian menancapkan tongkatnya ke tanah di depan rumah Nyai Endit dan berkata bahwa Nyai Endit akan mendapatkan pelajaran atas perilaku pelit dan buruknya.
Ketika tongkat itu dicabut, air menyembur dari dalam tanah dan semakin lama semakin besar, menyebabkan banjir yang menenggelamkan Nyai Endit beserta seluruh hartanya. Tempat tersebut kemudian berubah menjadi danau yang dikenal sebagai Situ Bagendit.
Contoh Cerita Rakyat Mitos: Gagak Hitam
Salah satu yang mitos yang paling umum berkembang di masyarakat adalah gagak hitam sebagai pertanda kematian atau nasib buruk. Dalam beberapa kepercayaan, melihat burung gagak hitam secara tiba-tiba bisa dianggap sebagai pertanda akan datangnya nasib sial atau bahkan kematian seseorang di sekitar.
Di beberapa daerah, kicauan burung gagak hitam menjelang waktu ibadah magrib dipercaya sebagai pertanda kematian. Suara khas burung ini di saat-saat tersebut dianggap menandakan bahwa seseorang di sekitar area tersebut akan segera menghadapi ajalnya.