8 Tanaman Hias yang Berbahaya, Jauhkan dari Jangkauan Anak dan Hewan Peliharaan
Tidak semua tanaman hias bisa memberi manfaat dan mempercantik ruangan, karena beberapa tanaman juga diketahui bisa berbahaya bagi anak Anda dan hewan peliharaan.
Tanaman hias menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Adanya tanaman hias di lingkungan rumah juga memainkan peran penting. Tanaman ini dapat memberikan daya tarik visual pada rumah, memurnikan udara, dan bisa juga dijadikan sebagai bahan konsumsi atau obat.
Adanya tanaman hias memang bertujuan untuk mempercantik tampilan rumah. Beberapa tanaman seperti lidah buaya, juga bisa memberi manfaat kesehatan bagi pemiliknya. Namun, tidak semua tanaman hias bisa memberi manfaat, karena beberapa juga bisa berbahaya bagi anak Anda dan hewan peliharaan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Di mana Jaka Tarub bertemu dengan bidadari? Semakin mendekat dengan sumber suara, makin membuatnya terkejut. Ia melihat sekelompok bidadari yang tengah mandi di telaga.
-
Bagaimana Tari Gandrung dibawakan? Salah satu ciri khas Tari Gandrung adalah melibatkan penari wanita profesional yang mengajak menari bersama tamu terutama pria dengan iringan musik berupa gamelan.
-
Apa yang ditemukan tim gabungan di area tambang batu bara? Tim gabungan berhasil mengevakuasi satu dari dua Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus), sedangkan anak orangutan masih dalam proses pencarian, karena bergerak cepat memisahkan diri dari induknya saat dievakuasi.
Tanaman hias yang berbahaya ini dapat membahayakan anak-anak dan hewan peliharaan, bahkan orang tua yang menderita demensia. Jika Anda khawatir keluarga atau hewan peliharaan Anda terkena efek buruknya, akan lebih baik jika menjauhkan tanaman tersebut dari jangkauan mereka.
Apa saja tanaman hias yang berbahaya itu? Berikut merdeka.com lansir dari dengarden.com beberapa jenis tanaman hias yang berbahaya bagi anak-anak dan hewan peliharaan Anda.
Philodendron
greenassembly.com.au
Tanaman hias yang berbahaya pertama adalah philodendron. Meskipun sering menjadi pelengkap yang sempurna untuk ruangan rumah Anda, tanaman ini mengandung kristal kalsium oksalat, yang beracun bagi manusia dan hewan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga tanaman merambat ini jauh dari jangkauan anak-anak atau hewan peliharaan. Anda juga perlu menjaga agar sulur dan daunnya tetap terpangkas tidak terlalu panjang.
Manusia: Pada manusia, bahkan anak-anak kecil, menelan philodendron biasanya hanya memiliki efek samping yang ringan, termasuk reaksi dermatitis dan pembengkakan pada mulut dan saluran pencernaan. Dalam kasus yang jarang terjadi atau setelah menelan dalam jumlah besar, dapat mengakibatkan kematian pada anak-anak.
Kucing dan Anjing: Philodendron memiliki efek yang jauh lebih serius pada hewan peliharaan, dengan laporan kejang, nyeri, dan bengkak. Tanaman ini pun tampaknya lebih beracun bagi kucing.
Pothos
Tanaman hias yang berbahaya kedua adalah pothos. Pothos Ivy, juga disebut Devil's Ivy, banyak digemari karena daunnya yang beraneka ragam dan indah, serta kemampuannya untuk memurnikan udara. Tanaman ini juga dinilai mudah dirawat.
Pothos dianggap tidak terlalu berbahaya dalam jumlah kecil, tetapi dapat menimbulkan efek samping yang tidak nyaman dan terkadang serius pada hewan dan manusia.
Manusia: Mulut terbakar, iritasi kulit, pembengkakan bibir, lidah, dan tenggorokan, muntah, dan diare.
Kucing dan Anjing: Tersedak, mulut dan lidah bengkak, sulit bernapas, dan sakit perut. Dapat menyebabkan gagal ginjal dan/atau kematian.
Arrowhead atau Syngonium
gardeningknowhow.com
Tanaman hias yang berbahaya ketiga adalah syngonimu. Tanaman ini berkaitan dengan philodendron dan juga mudah dirawat. Tanaman yang muda akan tampak lebat dengan daun berbentuk hati. Sedangkan tanaman yang lebih tua akan menghasilkan batang yang memanjat dan daun berbentuk mata panah.
Daun tanaman ini akan terus-menerus berguguran dan tumbuh kembali, jadi meskipun tanaman ini jauh dari jangkauan, sebaiknya sering-seringlah memeriksa daun yang jatuh. Efek dari tanaman ini pun bisa dialami oleh manusia dan hewan.
Manusia dan hewan: Kulit teriritasi, sakit perut, muntah.
Lili (dan Tanaman disebut Lili)
Tanaman hias yang berbahaya keempat adalah lili. Tidak semua bunga lili beracun, namun beberapa juga sangat beracun bagi hewan, terutama kucing. Jika Anda tidak yakin jenis bunga lili apa yang Anda miliki, berhati-hatilah dan jauhkan bunga tersebut dari dalam ruangan, atau tanam jauh dari area bermain di luar ruangan.
Varietas lili yang lebih beracun antara lain adalah:
• Calla Lily (yang bisa berakibat fatal bagi anak-anak)
• Lily Paskah
• Rubrum Lily
• Tiger Lily
• Day Lily
• Lily Asia
Bunga lili yang berbeda akan menghasilkan gejala yang berbeda pada hewan peliharaan atau manusia. Kucing lebih rentan terhadap keracunan bunga lili daripada anjing.
Manusia: Sakit perut, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, dan iritasi kulit.
Kucing: Semua bagian tanaman dianggap beracun. Gejala berupa muntah, lesu, dan kurang nafsu makan. Gagal ginjal dan hati dapat terjadi dan, jika tidak diobati, menyebabkan kematian.
Dieffenbachia
Tanaman hias yang berbahaya kelima adalah dieffenbachia. Tumbuhan ini berkaitan dengan philodendron dan mengandung kristal oksalat yang sama. Dieffenbachia memiliki batang tebal dan daun berdaging yang biasanya berwarna hijau solid, yang terkadang dihiasi tanda kuning atau hijau.
Tanaman ini lebih mudah tertelan karena biasanya disimpan dalam pot di lantai atau tempat yang rendah. Tidak seperti philodendron, konsumsi dieffenbachia biasanya hanya menghasilkan gejala ringan hingga sedang pada manusia dan hewan peliharaan.
Manusia dan hewan: Nyeri hebat di mulut, air liur, sensasi terbakar, serta tenggorokan bengkak dan mati rasa.
gardenbargains.com
Oleander
Tanaman hias yang berbahaya berikutnya adalah oleander. Nerium oleander terlihat lembut dan polos, namun sangat beracun. Kematian pada orang dewasa telah dilaporkan akibat memakan satu daunnya, tetapi sebagian besar kematian terjadi ketika jumlah yang tertelan sangat banyak. Anak-anak lebih rentan dan harus dijauhkan dari tanaman ini.
Manusia: Aritmia, pusing, dan tremor.
Kucing dan Anjing: Aritmia, muntah, dan ekstremitas dingin.
Keladi
Tanaman keladi populer sebagai tanaman hias atau untuk lansekap luar. Mereka juga biasa dikenal sebagai telinga gajah dan sayap malaikat. Keladi tersedia dalam berbagai warna, termasuk merah, merah muda, dan putih, yang menjadikannya tambahan menarik sebagai koleksi tanaman hias.
Keladi tumbuh dengan baik dalam cahaya yang redup, dan terkadang dapat dipaksa untuk menghasilkan bunga yang menarik mirip dengan yang ada pada calla lily.
Semua bagian dari tanaman keladi dianggap beracun bagi manusia dan hewan.
Manusia: Gejala setelah menelan dapat meliputi: nyeri terbakar dan bengkak pada mulut, lidah, bibir dan tenggorokan, kesulitan bernapas, berbicara, dan menelan, dan kemungkinan saluran udara tersumbat yang dapat menyebabkan kematian.
Kucing dan anjing: Mual, muntah, sempoyongan, kepala gemetar, mengeluarkan air liur, dan kesulitan bernapas.
crocus.co.uk
Tanaman Ular
Tanaman ular memiliki daun kasar seperti pedang. Bentuk tanaman ular yang ramping dan tegak dapat melengkapi susunan tanaman yang lebih lembut namun tampak lebat.
Dedaunannya berwarna hijau belang-belang atau beraneka ragam dengan sedikit warna putih, kuning, dan perak. Karena dipercaya dapat melindungi rumah dari pengaruh jahat, tanaman ini juga disebut sebagai tanaman keberuntungan. Sayangnya, tidak bagi hewan peliharaan.
Manusia: Tingkat toksisitasnya rendah, menghasilkan gejala jangka pendek seperti nyeri mulut, air liur, dan mual. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat menghasilkan reaksi dermatologis, tetapi hanya beracun jika tertelan.
Kucing dan anjing: Dapat menyebabkan air liur berlebihan, nyeri, mual, muntah, dan diare.