Ada Bike Track hingga Area Curhat, 5 Tempat di Kota Bandung Ini Cocok untuk Rekreasi
Berikut 5 ruang publik di Kota Bandung yang bisa dikunjungi saat rekreasi bersama keluarga.
Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, terus melakukan pembenahan termasuk mendirikan sejumlah fasilitas ruang publik di wilayahnya. Sejumlah tempat dengan nama unik pun berhasil dibangun, seperti Taman Film dan Taman Jomblo di kawasan Tamansari.
Semangat menata kota itu sebelumnya mulai terasa pada masa pemerintahan Ridwan Kamil, hingga diteruskan oleh Oded M Danial dan sekarang Yana Mulyana.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Saat ini penataan terus diperluas, bahkan hingga ke pinggiran Kota Bandung, seperti area olahraga sepeda (bike track), aliran sungai, hingga area curhat. Tempat-tempat ini pun bisa menjadi rekomendasi untuk berekreasi bersama keluarga.
Berikut 5 ruang publik di Kota Bandung yang bisa dikunjungi saat rekreasi bersama keluarga, mengutip ANTARA.
Ciko Arena 1
©2022 Instagram @dsdabmkotabdg/Merdeka.com
Ruang publik pertama yang bisa dikunjungi di Kota Bandung adalah Ciko Arena 1, yang terletak di area Situ Otong, Kelurahan Binong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.
Pemerintah Kota Bandung memaksimalkan area tersebut dengan memadukan seni dekorasi dan ekosistem air tawar dari berbagai unsur sehingga menghasilkan konsep unik bernama Aquascape.
Di Ciko Arena 1 terdapat fasilitas berupa area sepeda atau pump track yang bisa digunakan oleh anak-anak. Selanjutnya di area sekitar Situ Otong juga terdapat ruang untuk menikmati cerita sejarah berkaitan penamaan lokasi Situ Otong tersebut.
Lokasi ruang publik ini cukup strategis, di mana hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari Trans Studio Mall Bandung. Area ini dibangun di lahan seluas 1.376 meter persegi, dan tepat berada di pinggir pertemuan anak sungai yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Wetland Park Cisurupan
©2022 citarumharum.jabarprov.go.id//Merdeka.com
Selanjutnya, Wetland Park Cisurupan juga bisa menjadi alternatif tempat untuk rekreasi bersama keluarga di Kota Bandung.
Ruang publik yang berlokasi di Jalan Cilengkrang 1, Kecamatan Cibiru ini diproyeksikan sebagai tempat wisata air yang menghadirkan berbagai area foto berlatar belakang pemandangan hijau dengan udara yang sejuk.
Lokasi ini sangat cocok dipilih untuk pengunjung yang hendak berwisata sambil mendapatkan edukasi. Konsep alam pedesaannya begitu asri dengan fungsi lingkungan untuk mengendalikan banjir maupun menampung air saat musim kemarau.
Untuk fasilitas pengunjung yang tersedia di antaranya terdapat lebih dari 19 kolam retensi, satu septik tank komunal, satu rumah kompos, dan gazebo kreatif multifungsi.
Lokasinya sendiri berjarak sekitar 4 kilometer dari Alun-Alun Ujungberung, dan termasuk kawasan dataran tinggi di kawasan timur Kota Bandung.
Kanhay Bike Park
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Masih dekat dari Wetland Park Cisurupan, Pemkot Bandung juga membangun ruang publik terbuka bernama Kanhay Bike Park di Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, atau berjarak sekitar 6 kilometer dari Alun-Alun Ujungberung.
Di sini, Pemkot memfungsikan Kanhay Bike Park sebagai sarana untuk olahraga ekstrem sepeda gunung. Keunikan di sini, lintasan sepedanya dibuat sedemikian rupa, sehingga mirip jalur di dataran tinggi dengan sensasi bergelombang.
Pemandangan di Kanhay Bike Park pun tak kalah ciamik, dengan lanskap Kota Bandung yang berlatar Gunung Manglayang dan berudara sejuk. Hamparan hijaunya pepohonan juga mendominasi di lokasi, dengan beberapa area berfoto dan fasilitas tambahan berupa warung, parkir mobil, serta musala.
Keunikan lainnya yakni terletak pada namanya yakni Kanhay, yang artinya kandang hayam. Dinamakan demikian lantaran lokasi tersebut dekat dengan peternakan ayam di sana.
Kanhay Bike Park sendiri dibangun pada tahun 2020, dan merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Bandung dengan komunitas sepeda.
Setelah ekosistem pesepeda ekstrem lebih hidup di Kanhay Bike Park, kini lokasi tersebut pun bisa dijadikan sebagai destinasi wisata yang cocok untuk dikunjungi bersama keluarga.
Ruang Curhat Curug Tilu
©2022 bandung.go.id//Merdeka.com
Berikutnya, terdapat ruang publik unik di Kota Bandung bernama Ruang Curhat Curug Tilu. Sesuai namanya, para pengunjung bisa mencurahkan perasaan serta isinya di lokasi tersebut.
Area ini baru diresmikan pada bulan April 2022 lalu. Untuk menuju ke lokasi ini, warga bisa mengaksesnya melalui Jalan Sukamulya, Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, atau berjarak sekitar 1,5 kilometer dari Gerbang Tol Pasteur.
Dibuat khusus berdekatan dengan aliran sungai, tempat ini dianggap bisa membawa suasana tenang ketika pengunjung ingin mencurahkan perasaannya di ruang terbuka.
Segala keluh kesah, perasaan sedih, hingga senang bisa dituliskan di dinding yang disediakan pengelola dengan alat tulis kapur yang sudah ada di lokasi. Namun untuk menuliskan curahan hati, pengunjung dilarang menyampaikan pesan-pesan bernada provokatif, meresahkan, menghina, hingga mengandung sara.
Waterfront Cidurian
©2021 humas.bandung.go.id/Merdeka.com
Ruang publik terakhir yang cocok dikunjungi di Kota Kembang adalah Waterfront Cidurian.
Lokasi tersebut baru diresmikan pada Desember 2021. Pemkot Bandung mengubah kawasan padat penduduk di bantaran Sungai Cidurian menjadi area untuk bersantai maupun selfie dengan tumbuhan yang menghiasi lokasi.
Hiasan pagar kayu dengan miniatur rumah berwarna-warni akan membuat latar selfie pengunjung semakin estetik. Pagi maupun sore hari bisa menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung ke ruang publik yang juga berperan mengurangi limbah domestik di Sungai Cidurian.
Sebelumnya kawasan tersebut ditata dan direvitalisasi oleh Pemerintah Kota Bandung berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Sektor 22 Citarum Harum, dan masyarakat sekitar.
Melalui penerapan Open Defecation Free (ODF), Pemkot Bandung berharap kualitas air di Sungai Cidurian semakin baik melalui konsep Waterfront Cidurian.