Sejarah Koran Benih Merdeka, Surat Kabar Penggagas Kemerdekaan di Bumi Sumatra
Surat kabar Benih Merdeka merupakan media yang ada di Bumi Sumatra yang secara terang-terangan menanamkan cita-cira kemerdekaan Indonesia
Media cetak pada masa Hindia Belanda menjadi salah satu senjata yang ampuh untuk menanamkan jiwa kemerdekaan Indonesia. Sama halnya di Sumatra, terdapat salah satu surat kabar penggagas kemerdekaan bernama Benih Merdeka.
Sejarah Koran Benih Merdeka, Surat Kabar Penggagas Kemerdekaan di Bumi Sumatra
Sejarah Koran Benih Merdeka
Menurut berbagai sumber, awal mula munculnya surat kabar Benih Merdeka didirikan oleh Tengku Raja Sabarudin yang merupakan Presiden Sarekat Islam (SI) cabang Medan pada tahun 1916. Kemudian, surat kabar ini dibimbing oleh beberapa tokoh yang sudah terkenal di Sumatra Utara, salah satunya Mohammad Samin. Ia ditugaskan menjadi pemimpin redaksi yang juga merupakan Komisaris Sarekat Islam (SI) Medan.
-
Bagaimana berita kemerdekaan Indonesia sampai ke Medan? Mengutip dari skripsi karya AT Yani tahun 2014, rakyat Medan ternyata belum mengetahui berita mengenai kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Hal ini karena minimnya alat komunikasi dan adanya pengaruh tentara Jepang. Berita kemerdekaan baru terdengar di Medan pada tanggal 27 Agustus 1945 berkat Mr. Teuku Mohammad Hasan yang menjabat sebagai Gubernur Sumatra.
-
Kata-kata apa yang bisa digunakan untuk banner kemerdekaan di Sumut? 'Nusantara Baru, Indonesia Maju: Bersatu dalam keberagaman, melangkah menuju kejayaan.' 'Dengan semangat Nusantara Baru, mari kita wujudkan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing.' 'Bersama membangun Nusantara Baru, bersama mewujudkan Indonesia Maju.'
-
Bagaimana peran media massa di Tegal-Brebes saat perjuangan kemerdekaan? Pada masa perjuangan kemerdekaan, banyak media pers di kawasan ini yang berperan dalam membakar semangat kemerdekaan.
-
Apa nama surat kabar pertama di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama 'Mataram Courant' dan satunya lagi bernama 'Bintang Mataram'.
-
Bagaimana Revolusi Sosial dimulai di Sumatra Timur? Awal mula Revolusi Sosial menjadi peristiwa tragis, ketika pemberitaan terkait mendaratnya Belanda di Tanjung Balai pada tanggal 3 Maret 1946.
-
Apa saja surat kabar yang pernah beredar di Bandung? Berbagai koran terbit di Kota Kembang, seperti AID de Preanger Bode yang jadi salah satu koran tertua, ada juga Harian Banten, Harian Karja, Indonesia Express, hingga Pikiran Rakjat yang melegenda.
Tanamkan Jiwa Kemerdekaan
Melansir dari Merdeka.com, surat kabar Benih Merdeka menjadi salah satu pers masa Hindia Belanda yang berani dan secara terang-terangan menyuarakan kemerdekaan bahkan sebelum terjadinya Kongres Pemuda. Tak sampai situ, sang pendiri surat kabar Benih Merdeka juga memiliki cita-cita kemerdekaan bagi seluruh pembacanya di bumi Sumatra.
Tagline Provokatif
Surat kabar Benih Merdeka tak hanya mengejar cita-cita soal kemerdekaan saja. Namun, tagline dari surat kabar ini juga sangat "Provokatif" yaitu 'Orgaan oentoek menoentoet keadilan dan kemerdekaan'.
Keberanian menggapai cita-cita kemerdekaan ini menjadi ikon dari Benih Merdeka. Hal ini tidak lepas dari faktor tokoh-tokoh Melayu yang menegakkan sistem kebebasan dan keberanian berpendapat khususnya di Kota Medan pada saat itu.
Senjata Melawan Belanda
Dengan berdirinya surat kabar Benih Merdeka di bumi Sumatra, hal tersebut menjadi salah satu senjata dalam melawan penjajah Belanda melalui ide serta gagasan. Selain itu, Benih Merdeka turut menunjukkan keberanian untuk memprovokasi masyarakat untuk melawan Pemerintah Belanda.
Mengubah Nama
Tengku Raja Sabarudin belum cukup puas dengan nama surat kabar yang bernuansa kemerdekaan. Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka". Menurutnya, pengubahan nama ini karena para pembaca sudah tertanam jiwa-jiwa kemerdekaan. Maka dari itu, kata "Benih" dihilangkan dan hanya menyisakan kata "Merdeka" saja.