Profil M.H. Manullang, Sosok Pejuang Melawan Kolonial di Tanah Batak yang Terlupakan
Sosok pahlawan dari Tanah Batak yang begitu berjasa melawan kolonialisme Belanda yang sudah mulai dilupakan.
Sosok pahlawan dari Tanah Batak yang begitu berjasa melawan kolonialisme Belanda yang sudah mulai dilupakan.
Profil M.H. Manullang, Sosok Pejuang Melawan Kolonial di Tanah Batak yang Terlupakan
Masa kolonialisme Belanda begitu banyak melahirkan pahlawan-pahlawan yang tak gentar membela tanah kelahirannya sekaligus Bangsa Indonesia. Akan tetapi, jasa mereka justru dilupakan dan bahkan tidak banyak muncul di buku-buku sejarah.
Sosok pejuang lokal yang kini sudah mulai terlupakan adalah Mangihut Mangaradja Hezekiel Manullang atau biasa disingkat dengan M.H. Manullang. Keringat perjuangannya untuk Tanah Batak begitu besar dan membekas hingga saat ini.
-
Siapa pahlawan nasional dari Sumatera Barat yang melawan Belanda? Sosok Ilyas Ya'kub mungkin masih belum begitu familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Ia merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia dari Sumatera Barat yang punya jasa besar dalam melawan Belanda.
-
Siapa pahlawan nasional asal Batak selain Dr. Ferdinand Lumban Tobing? Ia merupakan orang Batak kedua yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional setelah Sisingamangaraja XII.
-
Siapa pahlawan yang berjuang melawan penjajah di Sumatera Utara? Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
-
Siapa sosok pahlawan di bidang pendidikan di Mandailing Natal? Sosok yang satu ini adalah pahlawan di bidang pendidikan khususnya daerah Mandailing Natal, Sumatra Utara.
-
Siapa pahlawan nasional dari Langkat? Amir Hamzah merupakan salah sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru.
-
Siapa yang memimpin perlawanan Batak? Masyarakat Batak yang takut tanah dan adat leluhurnya ini hilang, mereka pun berusaha melawan sekaligus mempertahankan tanah kelahirannya dari orang-orang Belanda tersebut.
Nama M.H. Manullang sempat mencuat di media beberapa tahun lalu, karena dirinya dinilai sangat layak mendapatkan gelar pahlawan nasional. Nyatanya, wacana tersebut sampai sekarang belum juga terealisasi.
Lantas, seperti apa profil dan perjuangan M.H. Manullang selama masa kolonialisme Belanda? Simak rangkumannya yang telah dirangkum merdeka.com berikut ini.
Kritis dari Kecil
Mangaraja Hezekiel Manullang lahir di Peanajagar, 20 Desember 1887. Ia menempuh pendidikan di Singkola Anakni Raja pada tahun 1903. Selama sekolah, ia sudah memiliki gaya berpikir kritis sehingga dirinya diberhentikan pada tahun 1905.
Pada saat mengenyam pendidikan, kritik keras M.H. Manullang ini menyinggung masa depan siswa-siswa taman Singkola Anakni Raja. Pada tahun yang sama, ia menerbitkan surat kabar berbahasa Batak "Binsar Sinodang Batak" di Padang.
Berkat surat kabar yang ia terbitkan itu telah membuka mata orang-orang Batak agar memperjuangkan nasibnya sendiri. Kemudian, ia juga mengkritik tindakan Belanda yang menerapkan kerja rodi kepada orang-orang Batak.
Menentang Penjajah
Perjuangan M.H. Manullang terus berlanjut dan semakin intens ketika Pemerintah Belanda melakukan pembagian tanah melalui para sultan-sultan di daerah Sumatera Timur tanpa memperdulikan hak rakyat.
Pada praktiknya, tanah milik sultan itu kemudian disewakan kepada Belanda. Sementara itu, pemerintah kolonial memberikan konsesi kepada pemodal untuk mengolah hasil perkebunan tersebut. Mirisnya, rakyat yang ingin menggarap tanah harus memberikan konsesi kepada pemilik Afdeling.
Praktik-praktik yang diterapkan Pemerintah Belanda saat itu menurut M.H. Manullang sangat menyiksa dan menyengsarakan rakyat Batak.
Perjuangan Lewat Pers dan Politik
Mengutip liputan6.com, M.H. Manullang dikenal dengan sosok pejuang melalui pers dan politik. Ia merupakan pendiri Binsar Sinodang Batak dan pemimpin sekaligus pendiri redaksi surat kabar Soeara Batak pada tahun 1919-1930.
Perjuangannya melalui pers ini sempat membuat dirinya kesulitan. Pasalnya ia pernah dipenjara di Cipinang pada tahun 1922-1924 karena tulisannya yang menentang Belanda.
Melalui jalur politik, M.H. Manullang sempat menemui gubernur Belanda di Jakarta untuk meminta agar Tanah Batak dilindungi dari perampas lahan petani khususnya oleh pihak-pihak luar.
Selain itu, ia juga mendesak kepada gubernur Belanda agar menghapuskan Belasting, kerja rodi beserta menurunkan pajak serta membangun fasilitas-fasilitas kesehatan.
Inspirasi Bangsa
Lewat perjuangannya, namanya menjadi salah satu inspirasi bangsa khususnya di bidang pendidikan Indonesia. Tak cukup sampai situ, dirinya juga bagian dari pahlawan nasional Indonesia yang sudah berjuang demi tanahnya.
Nama M.H. Manullang sempat mencuat ke media lantaran dirinya sangat pantas untuk dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Tak hanya dari segi perjuangannya saja, melainkan sosoknya juga menjadi contoh bagi guru-guru di Tanah Batak.